Alibaba, Walmart hingga Sea Limited akan merilis laporan keuangannya minggu ini hingga simak kalender crypto di minggu ini. Selengkapnya dalam The Week Ahead!
Musim perilisan laporan keuangan perusahaan (earnings season) berlanjut pekan ini, di mana deretan perusahaan top yang melantai di bursa Amerika Serikat (AS) dan global seperti Walmart Inc. (WMT), Alibaba Group Holding Ltd. (BABA) hingga Sea Ltd. (SE) siap memamerkan prestasi keuangannya di triwulan lalu.
BABA dan SE dijadwalkan menjadi yang pertama menerbitkan laporan keuangannya pada Selasa (14/5). Sementara Walmart menjadi yang terakhir pada Kamis (16/5). Perilisan ini akan mempengaruhi nilai indeks saham S&P 500 di akhir pekan mengingat ketiganya memiliki nilai kapitalisasi pasar yang sangat besar.
Secara lebih rinci, Sobat Cuan bisa menyimak ringkasan estimasi laba per saham (EPS) ketiga perusahaan tersebut pada tabel di bawah ini!
Beli Saham Sea Limited Disini!
Selain ketiga korporasi tersebut, Sobat Cuan juga bisa melihat jadwal lengkap emiten yang akan merilis laporan keuangannya pada minggu ini di tabel berikut!
Biro Statistik AS (Bureau of Labor Statistics) akan merilis data inflasi AS April berdasarkan indeks harga konsumen (IHK) pada Rabu (15/5). Konsensus ekonom yang dihimpun Bloomberg memprediksi bahwa tingkat inflasi tahunan AS bulan lalu akan berada di level 3,6%. Angka ini diprediksi menurun dari periode Maret lalu yang berada di level 3,8% sebulan sebelumnya.
IHK atau Consumer Price Index (CPI) adalah ukuran statistik yang mencerminkan perubahan harga rata-rata sekelompok barang dan jasa yang biasa dikonsumsi oleh rumah tangga. Adapun perbandingan CPI satu periode dengan periode sebelumnya akan menghasilkan tingkat inflasi atau deflasi yang terjadi di dalam suatu ekonomi.
Proses penghitungan IHK melibatkan pemantauan harga sejumlah barang dan jasa yang mencakup berbagai sektor ekonomi. Item-item ini mencakup makanan, perumahan, pakaian, kesehatan, pendidikan, transportasi, dan barang-barang lainnya yang umumnya dibeli oleh konsumen.
US Inflation CPI Rate, Sumber: Trading Economics (2024)
Namun, meski inflasi AS diprediksi melandai, investor sejatinya tetap perlu berhati-hati. Sebab, jika realisasi inflasi ternyata lebih tinggi dari prediksi, maka hal itu bisa saja menghantam pergerakan pasar modal pekan ini.
Nilai indeks S&P 500 (SPX) terapresiasi 80,27 poin atau sekitar 2% dari level 5142,42 pembukaan ke level 5222,69 penutupan. Apresiasi sepanjang minggu ini membuat indeks SPX kembali naik ke atas level psikologisnya dan menembus level 20,30,50 day Simple Moving Average (SMA).
Saat ini, SPX diperdagangkan sedikit di bawah level tertinggi sepanjang masanya di 5264. Jika SPX berhasil naik menembus level tersebut maka indeks bisa mempertahankan tren bullish-nya sementara jika terjadi tolakan dan berbalik arah pada level resistensi tersebut maka investor perlu waspada. Adapun kabar gembira datang dari tingkat imbal hasil obligasi pemerintah tenor 10 tahun (US10Y) yang masih dalam tren penurunan selama 3 minggu terakhir, hal ini bisa menguatkan indeks S&P 500.
Beberapa peristiwa penting yang perlu diperhatikan pekan ini adalah rilis laporan keuangan dari beberapa perusahaan besar seperti Walmart, Alibaba dan . Jika hasil laporan keuangan beberapa perusahaan besar dan data perekonomian pekan ini positif maka indeks S&P 500 berpotensi untuk kembali naik. SPX akan mencoba kembali menembus level tertingginya di 5264. Mungkin perilisan data inflasi minggu ini akan menjadi katalis untuk mendorong indeks tersebut entah ke titik tertinggi sepanjang masa baru (bullish) atau kembali di bawah SMA 50-hari (bearish).
Grafik Indeks S&P 500, Sumber: TradingView (2024)
Kalender Perekonomian AS, Sumber: Bloomberg (2024)
Kalender Crypto, Sumber: CoinMarketCal, Bloomberg (2024)
Bagikan artikel ini