Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Pluang Web TradingNewarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Berita & Analisis

Prospek Saham VISA, Pemegang Market Share 40% Secara Global
shareIcon

Prospek Saham VISA, Pemegang Market Share 40% Secara Global

19 Jan 2024, 10:11 AM·Waktu baca: 7 menit
shareIcon
Kategori
Prospek Saham VISA, Pemegang Market Share 40% Secara Global

VISA akan melaporkan kinerja keuangannya sepanjang kuartal IV-2023 pada Kamis (26/1) dini hari. Sebagai perusahaan penyedia layanan jasa keuangan, VISA memegang pangsa pasar sebesar 40% secara global.Dominasi pangsa pasar yang kuat, didukung oleh pertumbuhan industri, memungkinkan VISA bersaing dan mengungguli pesaingnya. Selengkapnya baca di sini!

Profil Singkat Visa Inc.

Visa Inc. adalah perusahaan keuangan yang memfasilitasi transaksi elektronik melalui kartu kredit, kartu debit, atau gift card. Visa tidak mengeluarkan kartu atau menetapkan tarif kredit, melainkan berperan sebagai lembaga pembiayaan bagi langganan mereka (contohnya: bank). Langganan yang menggunakan jasa Visa akan mencantumkan logo Visa di setiap kartu yang diterbitkannya.

Berpusat di negara bagian California, Visa berhasil menjadi pemain utama dalam industri lembaga pembiayaan, menjadi yang kedua terbesar di dunia setelah Union Pay. Berdasarkan tahun buku 2023 (September 2023), Visa telah melayani lebih dari 276,3 ribu layanan transaksi. Pada 18 Januari 2024, nilai kapitalisasi pasarnya mencapai US$538,9 miliar.

Saat ini, perusahaan memfokuskan aktivitasnya pada empat segmen bisnis utama yang berhasil menyumbang pendapatan sebesar US$32,7 miliar pada tahun buku 2023 (September 2023), mengalami pertumbuhan sebesar 11,4% dibandingkan tahun sebelumnya atau bertumbuh 9,6% secara majemuk (CAGR) sejak 2018.

Keempat segmen bisnis itu terdiri dari:

  1. Data Processing: Pendapatan pengolahan data (processed transactions) mencakup pendapatan dari otorisasi, kliring, penyelesaian, layanan bernilai tambah, akses jaringan, dan layanan pemeliharaan dan dukungan lainnya yang memudahkan pemrosesan transaksi dan informasi antar pelanggan perusahaan di seluruh dunia. Visa memperoleh biaya tetap sebesar US$0,075 untuk setiap transaksi yang diproses, terlepas dari jumlah total transaksi. Pada 2023, segmen ini menyumbang US$16,0 miliar atau 49,0% dari total pendapatan perusahaan, tumbuh 12,1% secara CAGR dari 2018 sampai 2023.
  2. Service: Terdiri dari pendapatan yang diperoleh dari layanan jasa kredit yang diberikan oleh Visa kepada pelanggan. Visa menerima komisi dari jumlah kotor setiap transaksi yang dilakukan dari bank dan entitas keuangan lainnya yang menggunakan jaringan Visa. Segmen ini menyumbang pendapatan sebesar US$14,8 miliar pada 2023 atau mengalami pertumbuhan sebesar 10,7% CAGR 2018/2023, seiring dengan pertumbuhan gross transaction dari kartu Visa.
  3. International Transaction: Pendapatan transaksi internasional berasal dari pemrosesan transaksi lintas negara dan spread dari aktivitas konversi mata uang. Operasi lintas batas muncul ketika negara asal penerbit atau entitas keuangan yang memulai operasi berbeda dari negara penerima. Visa akan menerima komisi sekitar 1% dari volume pembayaran internasional yang diproses oleh jaringan. Pada 2023, segmen ini menyumbang US$11,6 miliar atau 35,6% dari total pendapatan perusahaan, tumbuh 10,1% secara CAGR dari 2018 sampai 2023.
  4. Layanan lain: Terdiri dari layanan bernilai tambah, biaya lisensi untuk penggunaan merek atau teknologi Visa, biaya untuk layanan pemegang rekening, sertifikasi, lisensi, dan manfaat kartu seperti perlindungan pemegang rekening yang diperpanjang dan layanan concierge. Pada 2023, segmen ini menyumbang US$2,5 miliar atau 7,6% dari total pendapatan perusahaan, tumbuh 21,3% secara CAGR dari 2018 sampai 2023.

Millions of USD expect per share

Meski menancapkan kuku kuat di industri layanan keuangan, Visa Inc ($V) sejatinya masih memiliki pesaing yang siap menjegalnya di kompetisi industri tersebut, seperti American Express dan Mastercard.

Tesis Investasi Visa Inc.

  1. Pertumbuhan Positif Industri Payment Processing Solutions

Menurut Market.us, pangsa pasar dari industri Solusi Pemrosesan Pembayaran secara global diperkirakan bernilai sekitar US$198 miliar pada 2032, meningkat dari US$65,6 miliar pada 2022, dengan pertumbuhan CAGR sebesar 12,0% selama periode proyeksi dari 2023 hingga 2032.

Pertumbuhan ini didorong oleh perkembangan cepat sektor e-commerce yang mengadopsi sistem pembayaran elektronik, menyebabkan pertumbuhan pasar yang signifikan. 

Selain e-commerce, faktor pendorong lain meliputi pertumbuhan organik populasi dunia, kenaikan kelas menengah, peningkatan penggunaan smartphone di negara berkembang. Kemudian, perubahan kebiasaan konsumsi, dan digitalisasi bisnis, yang semua akan memberikan dampak positif pada perusahaan di sektor ini.

Dengan pertumbuhan industri, pendapatan Visa juga diproyeksikan tumbuh sebesar 9,7% CAGR pada periode 2023 hingga 2028, mencapai US$51,9 miliar pada 2028.

Global payment processing solutions market

  1. Akuisisi yang Dilakukan oleh Visa untuk Memperluas Jaringan Bisnis

Dalam upaya memperluas penawarannya ke dalam sektor perbankan inti dan solusi platform pemrosesan penerbit kartu, Visa telah menyelesaikan akuisisi Pismo, startup teknologi keuangan berbasis cloud. Kesepakatan akuisisi pertama kali diumumkan pada November 2023, ketika Visa setuju untuk membeli perusahaan fintech seharga US$1,2 miliar.

Dengan menggabungkan kekuatan Visa dan Pismo, Visa dapat meluncurkan pembayaran inovatif dan produk perbankan melalui satu platform cloud-native, tidak terbatas oleh jaringan, geografi, atau mata uang.

Kesepakatan ini mencerminkan strategi Visa untuk menjadi pemimpin pasar di bidang pembayaran kartu, sekaligus menjadi penyedia infrastruktur keuangan yang lebih luas, sejalan dengan pertumbuhan perbankan online. Akuisisi ini memungkinkan Visa memperluas penawaran layanan keuangan dalam ekosistem cloud.

  1. Langkah Visa untuk Berintegrasi dengan Layanan Cryptocurrency

Sebagai salah satu pelopor yang memulai integrasi dengan dunia cryptocurrency. Visa memungkinkan pemilik Ethereum (ETH) melakukan transaksi dengan mata uang kripto ini dalam kehidupan sehari-hari melalui kartu debit Visa. 

Salah satu cara pembayaran yang dapat dilakukan adalah membayar biaya gas on-chain menggunakan kartu Visa.

Visa berencana untuk memperluas layanan pembayaran kartu Visa dengan berbagai mata uang kripto, sekaligus menjaga keamanan data pelanggan yang mengintegrasikan dompet kripto mereka dengan kartu Visa. 

Langkah ini menunjukkan komitmen Visa untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi keuangan, termasuk dalam dunia yang terus berkembang dari cryptocurrency.

Paying Gas Fee with Visa Master Card

Mengulas Aspek Finansial Visa

Pertumbuhan Pendapatan yang Positif

Visa mengalami pertumbuhan pendapatan sebesar 9,6% secara CAGR antara tahun 2018 dan 2022, yang utamanya didukung oleh pertumbuhan positif dari keempat segmennya akibat meningkatnya transaksi melalui Visa.

Pada tahun 2028, pendapatan perusahaan diproyeksikan tumbuh sebesar 9,7% secara CAGR jika dibandingkan dengan estimasi pendapatannya pada tahun 2023. Hal ini didukung oleh serangkaian inovasi yang dilakukan oleh perusahaan, serta perkembangan positif dalam industri pembayaran yang membuat Visa merasakan dampaknya lebih awal dibandingkan dengan pesaingnya, terutama dengan pangsa pasar yang mencapai 40% secara global.

Pertumbuhan Positif Pendapatan Perusahaan dengan Skema Subscription

Tidak hanya mencapai pertumbuhan pendapatan yang solid, Visa juga berhasil mencatat pertumbuhan laba yang sehat. Pada tahun 2023, sebagai contoh, perusahaan berhasil mencatatkan laba bersih sebesar US$18,1 miliar atau meningkat 15,7% YoY. Pada periode yang sama, laba per saham (EPS) perusahaan mengalami pertumbuhan sebesar 30,5% YoY, mencapai US$8,7.

Dilihat dari rasio profitabilitas, dalam waktu 5 tahun, perusahaan berhasil meningkatkan ROE dari level 36,9% (2018) menjadi 49,15% pada tahun 2023. Tingkat pengembalian hasil investasi yang tergambar dari rasio Return on Invested Capital (ROIC) juga menunjukkan pertumbuhan positif dari 18,8% pada tahun 2018 menjadi 30,1% pada tahun 2023. Hal ini menunjukkan bahwa Visa berhasil memperoleh tingkat pengembalian investasi yang tinggi dari hasil investasi yang dilakukan.

Perusahaan Rutin Membagikan Dividen

Bagi para investor, Visa diakui sebagai salah satu perusahaan layanan keuangan yang sangat dermawan. Hal ini karena Visa secara konsisten membagikan labanya kepada para investor dalam bentuk dividen. Dalam 5 tahun terakhir, tingkat Dividend Payout Ratio (DPR) berada dalam kisaran 17,5%-22%. Ini menunjukkan bahwa sekitar 17,5%-22% dari total laba yang diperoleh oleh Visa dibagikan kepada para investor dalam bentuk dividen.

Semakin tinggi nilai laba yang berhasil dicapai oleh perusahaan, maka tinggi pula tingkat dividen per saham (DPS) yang dibagikan. Tingkat DPS Visa saat ini berada di level US$1,87, mengalami peningkatan dari tahun 2022 yang sebesar US$1,58. Bahkan, para analis memproyeksikan bahwa dividen yang dibagikan oleh Visa akan mencapai US$2,1 per lembar pada 2024.

Valuasi Visa Inc

Menurut konsensus, harga saham wajar Visa ($V) berada di kisaran US$288,85.

Lebih lanjut, apabila dilihat dari rasio harga saham terhadap laba (rasio P/BV), valuasi Visa saat ini berada di angka 13,4x P/BV, atau lebih "premium" jika dibandingkan dengan rata-rata kompetitornya yang berada di 4,6x P/BV. Walaupun begitu, para investor tampaknya memberikan pembenaran atas harga premium tersebut mengingat Visa merupakan pemimpin kedua di industri layanan keuangan.

Risiko Berinvestasi di Saham Visa Inc

  1. Layanan Promo yang Diberikan oleh Visa

Visa menyediakan layanan promo kepada pengguna kartunya melalui program miles dan diskon lainnya. Namun, yang memiliki pengaruh paling besar adalah program miles dengan layanan welcome bonus point. Bonus point merupakan hasil kerjasama antara Visa dan lembaga keuangan mitra Visa. Jika Visa tidak dapat menyediakan welcome bonus point yang menarik bagi pelanggan, pengguna kartu kredit mungkin enggan menggunakan kartu tersebut, sehingga Gross Transaction Volume (GTV) Visa dapat menurun. 

  1. Kompetisi dengan Perusahaan Pemberi Layanan Kredit

Visa bersaing dengan pesaing seperti American Express dan Mastercard di pasar pemberi layanan kredit. Untuk memperluas pangsa pasarnya, Visa perlu meningkatkan kemitraan dengan bank dan lembaga keuangan lainnya. Saat ini, Visa memiliki pangsa pasar sebesar 40% secara global. Tujuannya adalah untuk meningkatkan nilai GTV transaksi melalui Visa, yang berpotensi meningkatkan nilai transaction fee yang diperoleh oleh Visa.

  1. Risiko Valuasi dan Industri

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, harga saham Visa memiliki valuasi yang tergolong premium dibandingkan dengan pesaingnya. Dengan adanya perlambatan pertumbuhan industri pembayaran global, Visa memiliki potensi terkena efek domino yang dapat menyebabkan penurunan harga saham perusahaan.

Transaksi Saham V di Sini!

Mulai Perjalanan Investasimu dengan Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang untuk investasi Saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!

Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!

Ditulis oleh
channel logo

Marcella Kusuma

Right baner

Marcella Kusuma

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait
earning_call
Jumlah Transaksi Meningkat, Pendapatan Visa Melonjak Hampir 11%
news card image
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1