ADBE akan melaporkan kinerja keuangannya sepanjang 4Q23 pada hari Jumat (8/3) dini hari. Sebagai perusahaan pengembang infrastruktur perangkat lunak dalam bidang media digital dan pemasaran digital yang berfokus pada bisnis subscription. ADBE diproyeksikan dapat bersaing bahkan mengalahkan kompetitornya dengan adanya integrasi AI. Simak selengkapnya di sini!
Adobe Inc adalah perusahaan perangkat lunak dalam bidang media digital dan pemasaran digital dengan bisnis model subscription. Berpusat di California, Adobe Inc berhasil menjadi leading company untuk industri Desain, Pengeditan & Rendering Perangkat Lunak Penerbitan dengan total market share sebesar 47% secara global. Pada tahun 1986, Adobe Inc resmi melantai di NASDAQ dengan simbol saham ADBE.
Adobe Inc ($ADBE) kini menjelma menjadi salah satu perusahaan software technology yang paling bonafide sejagat dengan total customer lebih dari 1,3 juta pengguna Pada 4 Maret 2024, nilai kapitalisasi pasarnya sukses menembus US$247,1 miliar.
Saat ini, perusahaan memfokuskan aktivitasnya pada 3 segmen bisnis utama. Keduanya berhasil menyumbang pendapatan US$19,4 miliar bagi perusahaan di 2023, tumbuh 10.2% dibanding setahun sebelumnya.
Ketiga segmen bisnis itu terdiri dari:
Meski menancapkan kuku kuat di sektor teknologi, Abode Inc ($ADBE) sejatinya masih memiliki pesaing yang siap menjegalnya di kompetisi industri software technology, seperti Microsoft, Sales Force dan Oracle.
Ukuran pasar perangkat lunak pengembangan aplikasi global diperkirakan akan mencapai sekitar US$328,3 miliar pada tahun 2032 dari US$$155,64 miliar pada tahun 2022. Adapun dari sisi pertumbuhan, pasar ini akan bertumbuh 7,8% CAGR 2023/2032. Outlook positif didorong oleh transformasi digital industri yang cepat telah menyebabkan meningkatnya permintaan akan alat perangkat lunak untuk membuat dan meningkatkan konten digital, platform streaming, dan pengalaman pengguna. Selain itu, meningkatnya popularitas aplikasi seluler untuk hiburan dan konsumsi media turut memicu kebutuhan akan perangkat lunak pengembangan aplikasi.
Perusahaan terus melakukan pengembangan produk pada segmen digital media dengan menambahkan fitur AI pada produknya. Pengaplikasian sistem AI dimuat dalam aplikasi Reader dan Acrobat yang dapat menghasilkan ringkasan dan menjawab pertanyaan tentang PDF dan dokumen lainnya.
Sistem AI nantinya akan membantu pengguna mencerna informasi dari dokumen PDF yang panjang dengan menghasilkan rangkuman singkat tentang konten yang diupload oleh pengguna ke sistem AI reader milik ADBE. Selain itu, asisten AI juga dapat menghasilkan kutipan yang memungkinkan pengguna untuk memverifikasi sumber jawaban alat, dan dapat menghasilkan teks untuk berbagai format seperti email, presentasi dan laporan.
Inovasi yang dilakukan perusahaan memiliki dampak atas pertumbuhan pendapatan di segmen digital media, karena ADBE berencana untuk merilis paket berlangganan untuk layanan AI reader yang dikeluarkan. Sehingga kedepannya, segmen digital media pun diramalkan akan memiliki pertumbuhan yang cerah yakni sebesar 10,5% CAGR 2023/2027, yakni sebesar US$21,2 miliar di tahun 2027.
Sampai dengan saat ini, wilayah penyumbang pendapatan terbesar perusahaan berasal dari Amerika yakni sebesar 60% dari total pendapatan perusahaan di tahun 2023, yang kemudian dilanjutkan oleh wilayah EMEA dan APAC yang memiliki proporsi masing-masing sebesar 25,1% dan 14,8% dari total pendapatan perusahaan di tahun 2023.
Guna memperbesar wilayah cakupannya di daerah EMEA dan APAC, Adobe berencana untuk mendirikan kantor pusat regional baru di Riyadh pada awal 2025. Pengumuman ini muncul setelah perusahaan menerima persetujuan lisensi dari Kementerian Investasi Saudi, memungkinkan perusahaan untuk lebih melayani permintaan pelanggan digital dan solusi kreatif di wilayah EMEA dan APAC.
Terkhusus di daerah Timur Tengah, ADBE nantinya juga akan bermitra dengan Otoritas Pariwisata Saudi untuk meningkatkan layanan perangkat lunak ataupun dalam hal pengembangan AI yang akan digunakan oleh para wisatawan maupun masyarakat lokal. Saat ini, perusahaan ini sedang mengembangkan dan menerapkan strategi personalisasi skala besar untuk melayani jutaan pengguna potensial dan pelanggan secara real time, dengan tujuan memperbesar pangsa pasar.
Pendapatan ADBE mengalami pertumbuhan sebesar 14,8% CAGR 2019/2023 yang didukung oleh pertumbuhan pendapatan recurring revenue sebesar 16,2% CAGR 2019/2023. Kedepannya pendapatan perusahaan diproyeksikan akan mengalami pertumbuhan sebesar 11,0% CAGR 2023/2027 yang didukung oleh inovasi produk yang dilakukan perusahaan serta pertumbuhan industri digital yang membuat kebutuhan untuk memproduksi konten menjadi lebih banyak.
Ditinjau dari laba kotor perusahaan yang terus bertumbuh hingga 15,8% CAGR 2019/2023 menjadi US$17,0 miliar pada tahun 2023. Apabila ditinjau dari analisis per segmen, setiap segmen ADBE memiliki Gross Profit Margin (GPM) di rentang 85%-88% dari tahun 2019 sampai 2023, dimana penyumbang GPM terbesar adalah segmen Digital Media yang memiliki GPM di atas 96% setiap tahunnya. Selanjutnya pada periode 2023, dari sisi bottom-line, perusahaan memiliki Net Profit Margin (NPM) sebesar 29% atau dengan EPS yang mengalami pertumbuhan sebesar 19% YoY menjadi US$12,1.
Sebagai perusahaan yang sering melakukan akuisisi terhadap perusahaan ilustrator guna menciptakan ruang gerak untuk bertumbuh, ADBE merupakan perusahaan yang rendah akan debt. Perusahaan juga dikategorikan memiliki tingkat cash yang sehat dengan proporsi 67,8% terhadap total current asset. Oleh karena itu, perusahaan memiliki melakukan ekspansi menggunakan dana internalnya. Keunggulan lainnya dengan tingkat hutang rendah adalah terhindar dari risiko interest rate yang dapat memberikan beban tambahan terhadap interest expense ketika The Fed meningkatkan suku bunga.
Menurut konsensus, harga wajar saham Adobe Inc ($ADBE) berada di US$652,36 atau dengan potensi kenaikan sebesar 19,7% dari closing price tanggal 5 Maret 2024. Lebih lanjut, apabila ditilik dari rasio harga saham terhadap labanya (rasio PE), valuasi ADBE saat ini berada di angka 29,4x PE atau terdiskon dibandingkan rata-rata kompetitornya sebesar 33,2x PE. Kedepannya, P/E ADBE turut diproyeksikan meningkat seiring dengan pertumbuhan laba perusahaan dan inovasi produk yang berdampak pada perluasan market share pada industri Desain, Pengeditan & Rendering Perangkat Lunak Penerbitan.
Sebesar 93,1% dari total pendapatan ADBE berasal dari subscription. Dengan biaya annual subscriptio yang tergolong mahal, terhadap beberapa oknum hacker yang melakukan peretasan terhadap produk Adobe dengan menjual produk bajakan. Untuk mengatasi hal tersebut, ADBE selalu melakukan inovasi dan apabila pembeli membeli produk bajakan maka customer tidak akan mendapatkan pembaruan fitur software.
ADBE harus terus berinovasi mengembangkan teknologi software di berbagai segmen bisnisnya agar tidak kalah bersaing dengan kompetitornya seperti MSFT, CRM, ORCL dan lainnya. Sebagai perusahaan teknologi software, perusahaan harus berani untuk menggelontorkan biaya RnD yang semakin jumbo untuk membuat terobosan baru agar tidak tertinggal dengan kompetitornya yang berisiko membuat ADBE kehilangan pangsa pasarnya.
ADBE memiliki valuasi yang tergolong premium dibandingkan dengan kompetitornya. Dengan adanya perlambatan growth industri software, ADBE memiliki potensi untuk terkena domino efek yang membuat terjadinya penurunan harga saham perusahaan. Pada saat ini, perusahaan diperdagangkan di +1 Stdev dari rata-rata 2 tahunnya.
Bagikan artikel ini