Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Fitur Proarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Berita & Analisis

Saham NVDA Diproyeksikan Naik Ke US$172.17, Simak Prospeknya!!!
shareIcon

Saham NVDA Diproyeksikan Naik Ke US$172.17, Simak Prospeknya!!!

18 Feb 2025, 1:38 AM·Waktu baca: 8 menit
shareIcon
Kategori
Saham NVDA Diproyeksikan Naik Ke US$172.17, Simak Prospeknya!!!

NVDA akan melaporkan kinerja keuangannya sepanjang 4Q25 pada hari Kamis (2/27) dini hari. Sebagai perusahaan produsen dan perancang chip semikonduktor yang memiliki reputasi kuat secara global, NVDA mampu bersaing mengalahkan kompetitornya dan memperbesar pangsa pasar nya. Simak selengkapnya di sini!

Profil Singkat NVIDIA Corp

NVIDIA Corp adalah perusahaan teknologi yang berfokus pada pengembangan dan produksi chip semikonduktor serta Unit Pemrosesan Grafis (GPU) demi kegiatan gaming, pertambangan aset kripto, dan penggunaan profesional. Selain itu, NVIDIA juga menyediakan prosesor inti bagi ponsel pintar dan perangkat otomotif.

Sejak didirikan 1993 silam, NVIDIA kini menjelma menjadi salah satu perusahaan teknologi paling bonafide sejagat. Per tanggal 14 Februari 2024, nilai kapitalisasi pasarnya sukses menembus US$3.4 triliun.Selain itu, Nvidia juga kini dikenal sebagai anggota The Magnificent 7, yakni tujuh perusahaan teknologi paling top di AS.

Saat ini, perusahaan memfokuskan aktivitasnya pada lima segmen bisnis utama. Kelimanya berhasil menyumbang pendapatan US$60.9 miliar bagi perusahaan di 2024, tumbuh 152.4% dibanding setahun sebelumnya, dan di tahun buku 2025 diproyeksikan pendapatan perusahaan berada di level US$129.4 miliar (+112.5%)

Kelima segmen bisnis itu terdiri dari: 

  1. Data Center. NVIDIA memiliki lima GPU data center yang digunakan untuk komputer pribadi dan video game yang terdiri dari NVIDIA A100 Tensor Core GPU SXM4, NVIDIA A100 Tensor Core GPU PCIe, NVIDIA V100, Tensor Core GPU, RTX 40 Series GPUs dan lainnya. Pada 2024, segmen ini menyumbang pendapatan US$47,5 miliar atau 78% dari total pendapatan perusahaan. Diproyeksikan pada tahun 2025 diproyeksikan berada di level US$113.7 miliar. 
  2. Gaming. Segmen Gaming menorehkan pendapatan US$10.4 miliar pada 2024 atau atau dengan proporsi sebesar 17.1% dari keseluruhan pendapatan NVDA. Pada segmen ini, NVIDIA terus melakukan pengembangan video game, merilis video game terbaru, dan melakukan riset dan pengembangan laptop gaming dengan kecepatan pemrosesan data yang kilat.
  3. Professional Visualization. Segmen ini menyumbang pendapatan US$ 1.5 miliar pada 2024. Di tahun 2025 diproyeksikan pendapatan berada di level US$1.9 miliar. Segmen ini memungkinkan penggunanya untuk melihat model tiga dimensi (3D) secara realistis berkat bantuan teknologi kecerdasan buatan (AI), data science, dan pemindai 3D otomatis. Adapun salah satu satu pelanggan NVIDIA yang sudah memanfaatkan teknologi ini adalah Adidas.
  4. Automotive. NVIDIA telah bekerjasama dengan produsen otomotif seperti BMW, Mercedes Benz, dan Range Rover untuk mengembangkan mobil otonom berbasis teknologi AI. Dengan kata lain, piranti lunak yang terpasang di unit-unit mobil tersebut bisa membuatnya melaju meski tanpa awak. Pada 2024, segmen ini memiliki pendapatan US$1.1 miliar atau 1.8% terhadap total pendapatan perusahaan. Pada tahun 2025 diproyeksikan pendapatan segmen berada di level US$1.6 miliar. 
  5. OEM & Others. Segmen ini berisikan produk yang berfokus pada teknologi jasa keuangan, perjanjian lisensi, dan unit bisnis lainnya yang tidak tercakup pada segmen lainnya. Lini bisnis tersebut hanya berkontribusi US$306 juta atau 0.5% terhadap total pendapatan NVIDIA di 2024. 

Revenue Breakdown Segment | Sumber: Bloomberg

Meski menancapkan kuku kuat di sektor teknologi, NVIDIA sejatinya masih memiliki pesaing yang siap menjegalnya di kompetisi industri chip, seperti Intel Corp, Advanced Micro Device Inc (AMD) dan Qualcomm.

Tesis Investasi NVIDIA Corp

1. Prospek Menjanjikan Industri SemiKonduktor 

Menurut Statista, ukuran pasar semikonduktor global diperkirakan bernilai US$611.35 miliar pada tahun 2023 dan diproyeksikan tumbuh dari US$681.05 miliar pada tahun 2024 menjadi US$2,062.59 miliar pada tahun 2032, dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 14,9% selama periode perkiraan (2024-2032). 

Pertumbuhan ditopang oleh beberapa aspek seperti pertumbuhan yang cepat dari industri elektronik, peralatan industri, otomotif, jaringan dan komunikasi, dan pemrosesan data. Selain itu, meningkatnya popularitas teknologi terbaru seperti kecerdasan buatan (AI) dan Internet of Things (IoT) yang memungkinkan chip memori untuk memproses volume data yang sangat besar dalam waktu yang lebih singkat diharapkan dapat memberikan peluang pertumbuhan kepada para pelaku pasar di masa mendatang.

Sebagai market leader di industri semikonduktor dengan market share sebesar 32.9% secara global, NVDA menjadi perusahaan yang paling diuntungkan dengan adanya boom demand terhadap chip karena perkembangan AI yang pesat. 

NVDA sendiri memiliki relationship client yang kuat, misalnya Amazon Web Services (AWS), Google Cloud, dan Microsoft Azure menggunakan perangkat keras NVIDIA untuk beban kerja AI dan pemrosesan data besar. Selain itu, Tesla, dan Audi telah mengintegrasikan teknologi AI NVDA ke dalam kendaraan mereka.

Selain itu, terdapat anggaran CAPEX untuk AI yang besar yang juga mendukung thesis ini misalnya seperti 

  1. Amazon.com, Inc. (AMZN) berencana untuk mengalokasikan belanja modal (capex) sekitar US$100 miliar untuk tahun fiskal FY25, naik dari US$78 miliar yang dibelanjakan pada FY24. 
  2. Meta Platforms, Inc. (META) berencana untuk mengalokasikan belanja modal sekitar US$63 miliar pada FY25, naik dari US$37 miliar yang dibelanjakan pada FY24. 
  3. Alphabet Inc. (GOOGL, GOOG) berencana mengalokasikan belanja modal sekitar US$75 miliar pada FY25, naik dari US$53 miliar yang dibelanjakan pada FY24. 
  4. Microsoft Corporation (MSFT) mempersiapkan belanja modal sekitar US$80 miliar pada FY25, naik dari US$44 miliar yang dibelanjakan pada FY24. 
  5. Tesla, Inc. (TSLA) memiliki belanja modal yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan Big Tech lainnya (~US$11 miliar pada FY24)

2. Persaingan AI USA Vs. China Sama-Sama Menguntungkan NVDA

Industri AI sempat dihebohkan dengan kemunculan Deep Seek atau "ChatGPT dari China". Biaya pengembangannya hanya memakan biaya kurang dari $6 juta, yang sangat kecil jika dibandingkan dengan miliaran dolar yang diinvestasikan oleh OpenAI dan perusahaan teknologi AS lainnya.

Deep Seek sendiri mengakui bahwa mereka menggunakan chip keluaran lama dari NVDA yakni H800 yang masih diperbolehkan untuk dijual ke China oleh AS. Selain H800, Deep Seek juga menggunakan 50.000 GPU H100 yang sudah dilarang diekspor ke China oleh AS. Terdapat rumor bahwa chip H100 diimpor China melalui SIngapura. 

Kemunculan Deep Seek bukanlah ancaman bagi industri AI, melainkan memunculkan peluang baru yang tadinya AI dianggap sebagai teknologi mahal akhirnya ditemukan alternatif pemodelan yang membuat AI menjadi lebih mudah dijangkau oleh semua orang dengan harga yang relatif lebih murah. Hal ini memungkikan AI Boom nantinya akan semakin besar dan pesat adopsinya sehingga chip dari NVDA pun menjadi lebih laku terlebih adanya adopsi Chip NVDA oleh Deep Seek menandakan bahwa Chip NVDA masih memiliki peran penting untuk pertumbuhan AI, tidak hanya di AS tapi juga di wilayah China. 

3. NVDA Mengambil Opportunity Segmen Gaming Ketika Perusahaan Chip Fokus ke Segmen AI

Nvidia akan melakukan pengiriman terhadap chip baru untuk PC desktop dan laptop dari infrastruktur Blackwell, yang disebut dengan GeFroce RTX 50-series yang menjadi dasar bagi prosesor kecerdasan buatan (AI) tercepat perusahaan untuk server dan pusat data. Chip ini akan dimulai pengirimannya pada Bulan Maret 2025 dengan harga mulai dari US$550 hingga US$2,000. 

Saat ini memang segmen gaming tidak mendapatkan perhatian khusus oleh perusahaan-perusahaan chip lainnya karena fokusnya hanya mengembangkan chip untuk AI. Disinilah NVDA mengambil kesempatan gap untuk tetap menyuplai chip gaming. Segmen gaming sendiri memiliki proporsi 17.1% dari total pendapatan NVDA atau sebesar US$10.4 miliar pada 2024.

Mengulas Aspek Finansial NVIDIA Corp

1. Pendapatan NVIDIA Diproyeksikan Melesat di 2025

Bicara soal raihan pendapatan, NVIDIA boleh saja berbangga diri. Pasalnya, perusahaan selalu mencatat pertumbuhan pendapatan yang positif dengan triple digit growth di tahun 2024. 

Pada 2024, Nvidia berhasil menghimpun pendapatan US$60.9 miliar atau tumbuh 125,9% secara tahunan, di mana segmen data center menjadi kontributor utamanya, menyumbang 78% dari total pendapatan. 

Pada tahun 2025, diproyeksikan NVIDIA akan mengalami pertumbuhan pendapatan sebesar 112.5% YoY menjadi US$129.5 miliar yang juga didorong oleh segmen data center, seiring dengan perkembangan teknologi AI yang membutuhkan data center. 

Income Statement | Sumber: Bloomberg

2. NVIDIA Rogoh Kocek Dalam demi RnD demi Ciptakan Produk Baru

Sejak awal tahun ini, pamor NVIDIA tiba-tiba melejit berkat perkembangan pesat teknologi AI. Prestasi itu pun tak lepas dari besarnya dana yang dikucurkan perusahaan untuk riset dan pengembangan (RnD) inovasi-inovasi terbarunya.

Pada 2025, NVIDIA diproyeksikan akan menganggarkan biaya RnD sebesar US$13.2 miliar. Dana tersebut digunakannya untuk mengembangkan bahasa pemrograman CUDA, algoritma, mengembangkan sistem AI, layanan cloud, dan sistem perangkat lunak lainnya. 

Secara keseluruhan, NVIDIA memang terbilang menganggarkan biaya RnD yang lebih tinggi dibandingkan dengan kompetitornya. Hal ini semestinya bisa mendorong NVIDIA dalam menciptakan produk-produk anyar yang nantinya diharapkan bisa menguasai pasar terlebih dulu dibanding pesaing-pesaing sengitnya.

3. Pertumbuhan Laba yang Tinggi 

Perseroan telah mengembangkan sistem data center-nya dengan baik, sehingga monetisasi yang tercipta dari segmen tersebut pun terbilang sangat mumpuni. Sehingga Nvidia mampu dan berhasil menciptakan margin laba kotor yang mantap berkat skala ekonomis yang sangat tinggi. Sebagai buktinya, margin laba kotor perusahaan di 2024 tercatat sebesar 73.6% atau naik signifikan dari 52.7% di 2021. Diproyeksikan pada tahun 2025 gross profit perusahaan berada di level US$97.8 miliar atau dengan margin sebesar 75.5%. 

Selanjutnya, untuk bottom line diproyeksikan pada tahun 2025, EPS perusahaan berada di level US$2.94 atau dengan pertumbuhan 144.5% YoY. Sedangkan untuk net income berada di level US$73 miliar atau dengan margin sebesar 56.4%. 

Profitability Ratio | Sumber: Bloomberg

Valuasi NVIDIA Corp

Menurut konsensus Bloomberg, harga wajar saham NVIDIA ($NVDA) berada di US$172.17. Lebih lanjut, apabila ditilik dari rasio harga saham terhadap labanya (rasio P/E), valuasi NVDA saat ini berada di angka 31x PE atau lebih “murah” dibandingkan rata-rata kompetitornya sebesar 33.7x PE. Selain itu, secara historical, PE dari NVDA juga berada di level -1stdev dari rata-rata PE selama 5 tahun. 

Hal ini menandakan bahwa harga saham NVDA sudah murah walaupun perusahaan memiliki kinerja keuangan yang memiliki growth yang fantastis dan terus berinovasi di tengah kondisi ekonomi dan industri yang tak menentu.

PE Band NVDA| Sumber: Bloomberg

Dengan adanya prospek bisnis NVDA yang cerah, sobat cuan bisa untuk membeli call option NVDA untuk menghasilkan potensial profit lebih banyak dari saham biasa.

Beli Call Option NVDA di Sini!

Risiko Berinvestasi di Saham NVDA 

Pelemahan Kondisi Perekonomian di China & Kebijakan Geopolitik 

Pada tahun buku 2024, 17% dari total pendapatan NVIDIA berasal dari China. Sehingga, lambatnya pemulihan ekonomi di China serta adanya tarif impor dari AS ke China (pembalasan atas Trump Tarif) dapat berdampak pada permintaan komputer dan pada akhirnya bisa ikut memperlambat pertumbuhan produk perusahaan, terutama pada segmen data center. 

NVIDIA menghadapi risiko terkait regulasi, terutama yang berkaitan dengan pembatasan ekspor teknologi canggih ke pasar seperti China. Pemerintah AS telah menerapkan pembatasan ekspor chip AI ke China, yang dapat mengurangi pendapatan perusahaan di pasar besar ini. Selain itu, ada potensi dampak dari kebijakan antimonopoli atau investigasi regulasi di berbagai negara.

Perlambatan Adopsi AI

NVIDIA telah mengandalkan permintaan yang sangat besar untuk chip AI dan GPU (Graphics Processing Units) untuk memberikan pertumbuhan yang signifikan. Jika permintaan untuk teknologi AI melambat atau mengalami penurunan, ini dapat berdampak negatif pada pendapatan dan harga saham NVIDIA.

Kompetisi Dengan Perusahaan Teknologi Pengembang AI 

NVDA harus terus berinovasi mengembangkan teknologi AI di berbagai segmen bisnisnya agar tidak kalah bersaing dengan kompetitornya seperti AMD. 

Sebagai perusahaan teknologi, perusahaan harus berani untuk menggelontorkan biaya RnD yang semakin jumbo untuk membuat terobosan baru agar tidak tertinggal dengan kompetitornya yang berisiko membuat NVIDIA kehilangan pangsa pasarnya. 

Beli Saham NVDA di Sini!!!

Investasi dengan Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang untuk investasi Saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp10.000 dan hanya tiga kali klik saja! Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!

Ditulis oleh
channel logo

Marcella Kusuma

Right baner

Marcella Kusuma

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait
earnings call
Produknya Mendunia, Laba per Saham Nike 26% di Atas Ekspektasi Analis
news card image
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1