Meski pandemi global mengganggu banyak aspek bisnis dan kehidupan, investasi saham 2021 nampak akan melaju. Ini dikarenakan rata-rata pasar saham AS akan ditutup pada akhir 2020 dengan rekor yang tinggi. Dengan banyaknya ketidakpastian yang menyelimuti ekonomi, banyak investor bertanya-tanya apa yang harus mereka lakukan dengan investasi saham 2021 mereka.
Sedangkan menurut kami, investasi saham 2021 akan terus bertambah naik. Memang benar bahwa krisis kesehatan global sekali seumur hidup ini disambut dengan respons moneter dan fiskal yang terkoordinasi.
Kedua respons tersebut membuat tingkat suku bunga yang rendah sepanjang sejarah dan akan tetap begini hingga dunia terbebas dari pandemi. Keadaan ini biasanya mendukung peningkatan pasar saham di masa lalu dan kami tidak melihat ada bedanya pada investasi saham 2021.
Sebagai tambahan, dengan pemilu sudah di belakang kita, peluang stimulus fiskal semakin tinggi. Sementara itu kebijakan perdagangan pemerintah yang baru akan lebih bersahabat untuk investasi saham 2021.
Ini masih ditambah dengan berita positif mengenai vaksin yang akan memberikan dukungan tambahan untuk investasi saham 2021. Terutama jika penyuntikan skala besar sudah tersedia dan bisa dilakukan di seluruh negeri.
Momentum investasi saham 2021, terutama dalam bidang teknologi sudah merajai pasar saham sejak koreksi yang tinggi pada bulan Maret. Akan tetapi angin berubah pada minggu-minggu menjelang pemilu AS dimana peluang saham semakin cerah. Walau pertumbuhan saham teknologi sudah melambat, terobosan dalam sektor vaksinasi akan mendorong banyak sektor industri.
Ditambah dengan stimulus fiskal, sektor pariwisata, keuangan dan energi akan mampu bergerak kembali setelah sempat terseok-seok. S&P dan Dow Jones Industrial Average sama-sama ditutup pada angka tinggi di hari Kamis.
Baca juga: Dari A ke Z, Ini 33 Istilah Saham yang Paling Penting untuk Kamu Ketahui
Karena alasan inilah kami memperkirakan investasi saham 2021 akan kembali melampaui harapan. Begitupun pada tahun berikutnya karena S&P 500 akan mencapai 4.200 di penghujung 2021.
Akan tetapi optimism kami akan investasi saham 2021 juga memiliki batasan. Secara umum kami berpendapat bahwa peningkatan sebanyak 15% di saat segalanya perlahan kembali normal akan berbeda dengan 2020.
Ketakutan nampaknya menjadi pendorong utama untuk investasi saham pada tahun 2020 dan itu wajar. Sayangnya, investor yang ketakutan cenderung berfokus untuk main aman. Pendekatan seperti ini memicu keputusan investasi yang gegabah. Ini membuat investor mengutamakan saham yang tumbuh namun membuang saham yang bernilai. Ada juga yang berusaha mengejar saham teknologi sedang melejit namun mengabaikan saham lainnya.
Setelah ketakutan menyurut, strategi investasi saham 2021 akan memberi jalan pada strategi yang lebih fundamental. Pada strategi ini, saham akan dinilai berdasarkan keunggulan tunggalnya daripada pada faktor makro seperti stimulus fiskal atau tindakan pemerintah.
Sebagai gantinya, ini akan membantu investasi saham 2021 meluas dengan menciptakan banyak kesempatan untuk memilih saham. Ini akan menjadi hal yang berbeda jauh dari 2020 di mana hanya sebagian kecil saham mendorong kenaikan.
Dengan membaiknya ekonomi, sektor pasar tertentu seperti saham keuangan akan memperoleh manfaat. Walaupun tingkat suku bunga jangka pendek akan hampir nol, yang jangka panjang akan bertambah seiring dengan kegiatan ekonomi.
Kenaikan kurva ini umumnya menjadi pendorong utama investasi saham 2021. Sebagai tambahan, keuangan adalah salah satu bidang dalam pasar yang valuasinya tidak melar. Ini adalah karakteristik yang harus dihargai di saat ekonomi semakin berusaha pulih.
Baca juga: Jangan Trading Saham Kalau Belum Baca Sejarah Pasar Modal Indonesia Ini!
Goldman mencatat ada 3 risiko dalam perkiraan investasi saham 2021 mereka. Yang utama adalah distribusi vaksin yang lebih buruk dari yang diperkirakan pada awal tahun.
Perusahaan tersebut memperkirakan 50% penduduk AS sudah divaksinasi pada April. Akan tetapi mereka juga mencatat bahwa minggu-minggu pertama distribusi logistiknya akan rumit.
Kemudian, pengeluaran pemerintah untuk upaya penanggulangan Covid dan pembelian aset oleh Federal Reserve bisa memicu inflasi dan kenaikan suku bunga. Hal tersebut dalam sejarah akan menghasilkan penarikan diri dari pasar. Hal itu ditekankan Morgan Stanley dalam perkiraannya yang agak bearish.
Terakhir, Georgia Senate runoffs pada 5 Januari masih menjadi sumber ketidakpastian yang sangat besar. Pasar bisa terguncang jika Demokrat bisa mendapatkan 2 kemenangan kejutan. Meski demikian, Goldman memperkirakan S&P akan tetap menanjak tak peduli dengan apapun yang terjadi saat pemilu.
Industri adalah area lain yang mendapat manfaat di kala kegiatan ekonomi global perlahan kembali normal. Ini dikarenakan banyak saham dalam sektor industri mengandalkan negara lain untuk menghasilkan pendapatan.
Ditambah lagi, tingkat suku bunga yang rendah di Amerika Serikat akan membuat Dollar Amerika tertekan. Hal itu adalah salah satu karakteristik lain yang umumnya menguntungkan kinerja saham industri. Sebagai penutup, kami mengucapkan selamat tinggal pada 2020 dan menanti investasi saham 2021 yang lebih baik.
Unduh aplikasi Pluang di Google Play Store atau App Store untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto Bitcoin dan Ethereum! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam dengan kadar 999,9 mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS seperti Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera unduh aplikasi Pluang!
Sumber: CNN
Simak juga:
Bagikan artikel ini