Merencanakan kehidupan di masa mendatang tentunya erat berkaitan dengan bagaimana kamu membuat perencanaan keuangan. Dapat dikatakan, perencanaan keuangan adalah fondasi dari mimpi-mimpi kita.
Jika di masa mendatang kamu ingin menjadi musisi handal, tentu kamu perlu mempersiapkan skill entah dengan mengikuti kursus vokal ataupun membeli alat musik. Begitu juga jika kamu ingin berbisnis, kamu perlu tahu cashflow usahamu hingga hal-hal paling kecil yang perlu diurus.
Dengan begitu, tentu saja gaya hidupmu hari ini dan bagaimana kamu membentuk gaya hidup di masa mendatang akan berpengaruh dengan keuanganmu.
Orang yang merencanakan masa pensiunnya, tentu sudah memikirkan proses perencanaan keuangan untuk memenuhi kebutuhannya di usia senja. Bagaimana supaya di kala tua nanti mereka dapat mencapai gaya hidup yang diinginkan.
Kamu tentunya ingin juga, dong, memiliki persiapan yang matang untuk keuangan masa mendatang? Yuk, pertimbangkan lagi gaya hidup yang mempengaruhi perencanaan keuanganmu.
Baca juga: Baru Belajar Investasi? Ketahui 5 Contoh Kelas Aset dan Cara Mengelolanya
Setiap generasi memiliki capaian-capaian idealnya tersendiri. Generasi boomer banyak dipuji dengan penerapan tren gaya hidup mereka untuk menyambut masa tua.
Dikenal sebagai flower generation, mereka tumbuh dengan banyak pengaruh perkembangan perusahaan-perusahaan Amerika. Dan mereka tak pernah kehilangan idealisme mereka.
Mereka adalah generasi yang lahir antara tahun 1944-1964 dan artinya kini berusia sekitar 56-76 tahun. Kini, saat menghadapi masa tua, mereka bernostalgia kembali dengan “tahun-tahun keemasan” masa muda.
Ketika muda, perencanaan keuangan adalah hal yang paling terakhir mereka pikirkan.
Dapat dibilang, generasi boomer adalah mereka yang berhasil menjadi lebih aktif daripada generasi pendahulu mereka. Tapi, bagi generasi ini, konsep uang terkait dengan konsep spiritualitas, kreativitas, keluarga, pelayanan, dan aspek emosional terkait kepuasan pribadi.
Kebahagiaan mereka diukur lebih dari sekadar duit. Slogan tujuan hidup generasi boomer bukanlah “dia yang mati dengan duit terbanyak yang menang”. Melainkan “dia yang mendapat hasil maksimal dari kehidupan yang menang.”
Karena cara pandang hidup seperti itu, bagi boomers, menghadapi masa tua sama dengan menghadapi perubahan gaya hidup. Ada dokter yang ingin jadi pelukis, kerani yang ingin jadi penyair. Atau sekadar manajer kantor yang ingin hidup tenang di pondokan di pegunungan.
Tapi, semua hal itu tentunya butuh uang dan perencanaan keuangan adalah jawabannya.
Baca juga: Takut Kekayaan Tergerus Waktu? Ini 4 Diversifikasi Portofolio yang Paling Cocok Untukmu!
Sejak dini, generasi Z yang lahir pada periode 1995-2015 sudah belajar bahwa perencanaan keuangan adalah hal yang sangat penting untuk dikuasai.
Mereka belajar tentang keuangan pribadi dan memiliki preferensi kuat untuk mengatur keuangan. Sementara generasi boomer, X, ataupun milenial dihadapkan pada lilitan kredit yang tinggi, generasi Z lebih punya ketetapan mengelola uang.
Sejak usia muda, sebagian besar dari mereka telah mengelola buku tabungan pribadi dibandingkan generasi sebelumnya. Perencanaan keuangan adalah kebiasaan yang telah menubuh bagi mereka.
Akrab dengan teknologi dan internet, generasi ini lebih suka mencari popularitas dan aktif di berbagai media sosial. Sebanyak 89% dari generasi Z yang disurvei mengaku bahwa memiliki perencanaan keuangan membuat mereka merasa berdaya.
Akibatnya, generasi baru ini mengambil pendekatan yang jauh lebih pragmatis untuk perencanaan keuangan. Mereka umumnya ingin mendapatkan pekerjaan bergaji baik dan stabil dan menumbuhkan tabungan daripada membelanjakan uangnya.
Mereka lebih mementingkan gaya hidup yang sederhana demi bisa mengelola pengeluaran lebih baik. Gaya hidup sederhana atau “ala minimalis” dan “peduli alam” menjadi pendekatan dalam melakukan konsumsi.
Tak heran, generasi Z diramalkan akan menjadi generasi yang paling melek mengenai personal finance dibandingkan generasi sebelumnya.
Sumber: Investopedia, Kasasa, Visual Capitalist
Tujuh Langkah Mencapai Kebebasan Finansial
Niat Jadi Kolektor Lukisan Pemula? Ketahui Dulu Risiko Investasinya di Sini!
Pengin Bikin Start-up? Ini 5 Strategi Awal yang Harus Kamu Ketahui
Bagikan artikel ini