Memprediksi keuntungan investasi yang bisa diperoleh dari pasar spot tentu menantang. Itulah mengapa trader jangka pendek dan jangka panjang memiliki cara memprediksi pasar saham dengan pendekatan berbeda.
Menentukan kapan waktu yang tepat untuk membeli dan menjual memang terkesan tricky. Bahkan bagi investor yang sudah berpengalaman sekalipun, ketika mereka dihadapkan pada fluktuasi pasar.
Gabungan pendekatan kedua analisis ini dapat memberikan insight yang memadai bagi investor. Umumnya, investor tidak tidak wajib menguasai analisis teknikal. Dalam jangka panjang, harga saham mengikuti kinerja fundamental bisnis perusahaan.
Analisis fundamental mendasarkan pada fundamental bisnis perusahaan. Ini meliputi kinerja keuangan perusahaan (aset, pendapatan, laba, pertumbuhan) dan keadaan di luar perusahaan (ekonomi global, industri, kompetitor, dll).
Sementara analisis teknikal mendasarkan pada pergerakan harga saham. Ini berkaitan dengan keuntungan investasi yang bisa diperoleh dalam hitungan jangka pendek (menit, jam, hari, minggu, dan bulan).
Baca juga: Jangan Trading Saham Kalau Belum Baca Sejarah Pasar Modal Indonesia Ini!
Mengetahui analisis fundamental maupun teknikal tentu penting untuk menentukan keuntungan investasi. Berikut ini persoalan prediksi yang biasanya mengikuti kedua analisis tersebut.
Masa depan penuh ketidakpastian. Sebagus apa pun analisis kita atas pergerakan harga saham, itu hanya mengikuti informasi yang tersedia hingga saat ini.
Kita tidak dapat menebak apa yang terjadi esok hari, termasuk juga fenomena pandemi COVID-19. Analisis terkait pergerakan saham di masa depan perlu mengasumsikan saham akan naik berdasarkan tren jika situasi tetap seperti saat ini.
Kita tidak mungkin memprediksi semua kemungkinan. Meski selama beberapa hari, harga saham cenderung konstan, ini tak menentukan bahwa ada waktu-waktu tertentu ketika harga cenderung fluktuatif.
Keliru dalam memprediksi tentu akan merugikan investor. Keuntungan investasi pada situasi tak stabil sulit untuk diprediksi. Terutama, jika kita tidak tahu bagaimana pasar akan bereaksi terhadap berita atau informasi yang tersedia.
Jika indeks saham bergerak lebih tinggi, ini bukan berarti saham tertentu juga akan bergerak lebih tinggi. Kita perlu memahami dinamika pasar dengan dinamika masing-masing saham.
Analisis sekuritas seringkali didasarkan pada sentimen pasar secara keseluruhan. Investor masih perlu berhati-hati menggunakan analisis teknikal yang mempertimbangkan harga saham dalam jangka pendek seperti ini.
Baca juga: Bursa Saham Sedang Terkoreksi, Kenali Pola Investasi Saham dengan Cara Ini
Waktu tunggu (holding period) untuk saham cenderung menurun seiring dengan peningkatan volatilitas.
Volatilitas pasar cenderung meningkat dalam periode tahun tertentu. Membeli dan memegang strategi holding yang tepat diperlukan. Investor harus menyadari bahwa volatilitas dapat mencapai tingkat yang sangat tinggi dan harus siap untuk menunggu periode tersebut.
Secara statistik, harga saham jarang bergerak dalam garis lurus dalam waktu yang lama. Padahal, dalam analisis teknikal, prediksi atas harga saham cenderung didasarkan pada perasaan emosional yang kuat.
Semakin kuat emosi investor atas pergerakan harga sahamnya, maka semakin kuat pula harapan mereka atas pergerakan harga. Dengan begitu, investor cenderung mengasumsikan bahwa saham mereka akan mengarah ke keuntungan besar.
Padahal, ketika kita melihat pergerakan sekuritas global dengan faktor dan dalam variabel waktu tertentu, ini cenderung tidak mungkin terjadi. Statistik menunjukkan bahwa investor perlu mematok sasaran harga saham pada harga jual rata-rata saat mengantisipasi keuntungan investasi.
Untuk mengantisipasi lima perspektif di atas dalam menentukan keuntungan investasi, investor perlu memahami bahwa harga cenderung berfluktuasi layaknya gelombang air laut. Juga, jangan mengasumsikan bahwa harga yang cenderung terlalu tinggi ataupun terlalu rendah akan bertahan lama.
Alih-alih memprediksi tanpa dasar tertentu untuk menghitung keuntungan investasi, investor perlu kembali mengingat bahwa harga saham ditentukan oleh fundamental perusahaan.
Jadi, sebaiknya investor memperkuat kemampuan menganalisis rasio-rasio dalam analisis laporan keuangan perusahaan alih-alih menebak-nebak. Mengerti cara melakukan valuasi (menghitung harga wajar) saham adalah senjata utama menghadapi fluktuasi pasar.
Sumber: Investopedia
Jadi “Cewek Keren” dengan Menghapus Gaya Hidup Boros
Tujuh Langkah Mencapai Kebebasan Finansial
Pengin Bikin Start-up? Ini 5 Strategi Awal yang Harus Kamu Ketahui
Bagikan artikel ini