Kita tentu tahu investasi jangka panjang akan mengikat uang kita dalam jangka waktu yang lama. Karena itu, bagi sebagian besar investor investasi jangka pendek adalah alternatif. Yuk, cari tahu pengertian investasi jangka pendek dan seluk-beluknya sebelum terjun berinvestasi.
Kalangan milenial hari ini cenderung melihat investasi jangka pendek minim risiko dan menawarkan keuntungan menggiurkan. Meski investasi jangka panjang tentunya menawarkan keuntungan lebih besar. Hanya saja, risikonya pun lebih besar pula.
Mengapa? Karena investasi jangka pendek terbilang cocok bagi kamu yang ingin memperoleh pencairan dana lebih fleksibel. Selain itu, dana serta profitnya pun bisa lekas digunakan untuk mengembangkan bisnis.
Hanya saja, investasi jangka pendek rentan terhadap inflasi. Jika kamu ingin danamu dapat bersaing dengan tingkat inflasi tahunan, investasi jangka panjang tentu lebih signifikan.
Tapi, tak ada salahnya untuk menerapkan diversifikasi investasi, bukan? Tidak hanya jenisnya, tapi juga sekaligus diversifikasi jangka waktunya.
Baca juga: Dukung Isu Sosial Sambil Investasi? Ini Model SRI yang Bisa Kamu Terapkan
Investasi jangka pendek bertujuan untuk melindungi modal dan sekaligus menghasilkan pengembalian. Ringkasnya, investasi jangka pendek adalah surat berharga yang daat dipasarkan atau aset yang sangat likuid.
Perusahaan dengan kas yang kuat umumnya memiliki akun investasi jangka pendek pada neraca mereka.
Dengan demikian, perusahaan mampu menginvestasikan kelebihan uang tunai di saham, obligasi, atau setara kas untuk mendapatkan bunga yang lebih tinggi daripada tabungan normal.
Ada dua persyaratan yang diterapkan perusahaan lewat investasi jangka pendek. Pertama, investasi tersebut harus likuid. Kedua, manajemen harus berniat menjual sekuritas dalam waktu relatif singkat, misal dalam 12 bulan.
Obligasi yang dapat dipasarkan dalam tenor atau waktu jangka pendek masuk dalam kategori ini. Investasi jangka pendek merujuk pada kepemilikan yang dimiliki perusahaan tetapi bermaksud untuk menjualnya dalam waktu satu tahun atau jatuh tempo dalam setahun.
Pada 31 Maret 2018, dalam pengumuman per kuartalnya, Microsoft Corp melaporkan investasi jangka pendek senilai USD 135 M pada neracanya. Komponen terbesar dari angka itu adalah sekuritas pemerintah, senilai USD 108 M, diikuti obligasi korporasi senilai USD 6,1 M, dan obligasi pemerintah asing senilai USD 4,7 M. Lantas, hipotek/sekuritas dengan dukungan aset sebesar USD 3,8 M. Dalam daftar itu, tercatat juga sertifikat deposito senilai USD 2 M dan obligasi kota (municipal bonds) USD 269 juta.
Apple Inc juga mencatatkan investasi jangka pendek perusahaan. Sebesar USD 254 M besarnya. Dua investasi utamanya ialah surat berharga perusahaan senilai USD 138 M dan surat berharga AS/agen sekuritas senilai USD 62,3 M.
Baca juga: Cara Jitu Memilih Saham dengan Modal Analisis Fundamental dan Teknikal
Beberapa investasi jangka pendek adalah hal lazim yang digunakan sebagai strategi oleh perusahaan dan investor individu. Berikut ini daftar jenis investasinya:
Jenis investasi jangka pendek satu ini tentu yang paling mudah dicairkan. Namun, hasil yang diperoleh cenderung lebih rendah. Tabungan bank tidak mengikuti inflasi sehingga bukan opsi yang baik untuk disimpan dalam jangka waktu yang panjang.
Jenis investasi ini sering digunakan. Batas waktu investasi sertifikat deposito umumnya dalam renang waktu 3 bulan hingga 5 tahun.
RD pasar uang memberi kemudahan pencairan dana dengan keuntungan lebih besar dari jenis investasi tabungan bank. Tingkat pengembaliannya lebih besar daripada jasa giro dan lebih rendah daripada deposito. Namun, RD pasar uang umumnya tanpa asuransi sehingga risiko lebih besar.
Investasi jangka pendek satu ini adalah investasi yang bersifat fleksibel dan menawarkan pengembalian yang lebih baik daripada rata-rata aset.
Produk perbankan yang menawarkan bunga terendah di kisaran 3-4%. Digunakan perusahaan untuk mempermudah transaksi pembayaran.
Sumber: Investopedia
Belajar Investasi Saham? Intip Yuk Simulasi Trading hingga Strategi Kelola Saham
Terdampak Wabah Corona, IHSG Masih Terkapar, Saham Blue Chip Pun Anjlok
Borong Saham “Diskon” Saat Pandemi COVID-19, Strategi Cuan Jangka Panjang
Bagikan artikel ini