Investasi pasti selalu terlihat menggiurkan dan menawarkan keuntungan yang menarik di mata pemula. Hal ini bisa terjadi karena pemula lebih cenderung terpengaruh dengan nilai imbal hasil, tanpa mengetahui lebih dalam mengenai seluk beluk mengenai strateginya.
Padahal, dalam berinvestasi, strategi adalah kunci penting dalam memaksimalkan cuanmu. Salah satunya dengan menentukan, apakah kamu berencana fokus pada satu aset investasi atau portofolio? Atau justru melakukan diversifikasi aset? Kemudian, strategi apakah yang cocok bagi investor pemula sepertimu?
Nah, Sobat Cuan perlu tahu bahwa diversifikasi aset adalah strategi penting yang perlu dilakukan oleh investor pemula. Yuk, simak artikel ini untuk mengetahui alasannya!
Ketika memutuskan berinvestasi, pasti ada banyak pertanyaan yang muncul di benakmu. Salah satunya adalah berandai-andai tentang nasibmu kalau portofolio aset kamu tiba-tiba terjun bebas. Nah, di sinilah strategi diversifikasi aset bermanfaat buatmu. Yakni, meringankan dirimu dari eksposur risiko dalam berinvestasi.
Kamu pasti tahu bahwa terdapat istilah High Risk High Return dalam berinvestasi. Tidak masalah jika kita mau membeli saham dengan nilai besar untuk mendapatkan keuntungan yang besar pula. Namun, alangkah baiknya jika kita tidak hanya mengandalkan satu aset investasi saja.
Membagikan risiko tersebut ke dalam beberapa portofolio dengan nilai tertentu dirasa merupakan jalan terbaik. Terlebih, tidak semua investasi yang kita lakukan akan berhasil 100%.
Ada kalanya, investasi yang sedang kita jalankan macet ditengah jalan, bahkan sampai rugi dengan nominal yang tidak sedikit. Makanya, tak heran ada pepatah yang mengatakan Don’t put your eggs in one basket. Oleh karena itu, secara garis besar, tujuan akhir diversifikasi adalah melindungimu dari kerugian investasi yang teramat dalam.
Di samping itu, terdapat dua manfaat lain dalam melakukan diversifikasi investasi. Apa saja manfaat tersebut?
Dalam hal ini yang dimaksud stabil adalah jika kamu melakukan investasi di banyak tempat, maka kemungkinan rugi di semua aset sangat kecil.
Contohnya, nilai aset kamu untuk investasi A menurun tajam, namun pada investasi B malah naik sangat drastis. Nah, diversifikasi ini menyelamatkanmu dari kegagalan aset A.
Selain itu, diversifikasi juga bisa melindungi investor dari siklus investasi yang biasa terulang.
Contohnya terjadi di pasar saham, di mana kadang terdapat faktor musiman yang bikin portofolio kamu menghijau, dan ada kalanya masa di mana portofolio kamu memerah. Penurunan nilai portofolio investasimu bisa tertahan jika kamu juga berinvestasi di aset-aset yang tak bersifat siklikal.
Baca juga: Ingin Diversifikasi Bitcoin dan Emas? Simak Komposisi Idealnya di Sini!
Sebelum kamu mencoba berinvestasi, kamu harus paham dulu apa tujuanmu melakukan investasi. Banyak orang melakukan investasi tujuannya cuma ikut-ikut. Ada juga orang yang sama sekali tidak paham investasi, tapi melakukan investasi sangat banyak.
Investasi memang mirip dengan menabung karena sama sama menyisihkan uang. Tapi kamu harus mulai membedakan investasi yang akan kamu lakukan ini untuk jangka panjang atau jangka pendek.
Tujuan yang jelas dalam berinvestasi juga akan membantumu mencari instrumen investasi yang tepat. Contohnya, misalkan kamu butuh mengalokasikan dana investasi untuk dana darurat di kemudian hari, maka instrumen investasi apakah yang cocok untukmu?
Memilih aset yang tepat juga bisa meminimalisasi potensi kerugian kamu dalam berinvestasi. Selain itu, dengan mengetahui tujuanmu melakukan investasi akan menjaga komitmen kamu dalam berinvestasi. Sebagai pemula, kamu bisa berinvestasi bertahap, namun rutin dilakukan.
Baca juga: Takut Kekayaan Tergerus Waktu? Ini 4 Diversifikasi Portofolio yang Paling Cocok Untukmu!
Investasi punya banyak pasar yang bentuk dan nilainya berbeda-beda. Hanya saja, faktor ini nampaknya selalu luput dari perhatian investor pemula.
Layaknya sedang berada di pasar besar, investor pemula ini akan membeli aset apapun yang “terlihat” menjanjikan. Namun, hal ini bukanlah sikap yang bijak. Menaruh uang yang besar dan menggantungkan hidup pada satu aset adalah pertanda umum investor pemula terlihat grasak-grusuk dalam berinvestasi. Hasilnya, mereka selalu berujung sakit hati ketika nilai investasinya terjun bebas.
Tetapi, kadang investor pemula juga malah tak punya arah saat diminta untuk diversifikasi. Berikut adalah cara diversifikasi investasi mudah yang paling mudah dilakukan oleh pemula.
Jika kamu mau berinvestasi di aset-aset berisiko tinggi, maka kamu perlu imbangi dengan diversifikasi dengan aset-aset berisiko rendah. Apalagi, jika kamu ingin berinvestasi dalam jangka panjang.
Proporsi diversifikasi masing-masing aset pun tergantung profil risiko kamu. Kalau kamu cukup optimistis berinvestasi di aset berisiko tinggi, maka perbanyaklah asetmu di situ. Begitu pun sebaliknya. Namun, kalau kamu belum tahu profil risikomu, ada baiknya kamu membaca artikel ini.
Strategi diversifikasi juga berpegang pada keyakinan memperluas jenis aset dalam masing-masing kelasnya.
Misalnya jika kamu memilih fokus pada investasi saham, maka kembangkankan dalam berbagai sektor seperti keuangan, industri makanan, pertambangan dan sebagainya. Begitu pun dengan aset kripto, kamu bisa menempatkan dana di Ethereum atau Bitcoin sekaligus.
Pada intinya, keseimbangan adalah hal penting dalam berbagai aspek, termasuk berinvestasi.
Baca juga: Ini Alasan Terapkan Diversifikasi Portofolio Meski Terjadi Bull Market
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto Bitcoin dan Ethereum! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Sumber: Robinhood, BinanceAcademy
Bagikan artikel ini