Siapapun kamu dan apapun impianmu, saatnya#BukaPluangmu
Pluang+
Blog
Inovasi dan kemudahan adalah misi kami, lihat kisahnya di sini!
Temukan semua jawaban tentang berinvestasi di Pluang
Kami dengan senang hati menjawab pertanyaanmu. Hubungi kami!
Bergabunglah dengan tim kami!
Siapapun kamu dan apapun impianmu, saatnya#BukaPluangmu
Waktu baca: 3 menit
0
Compound interest adalah bunga yang dihitung berdasarkan jumlah pinjaman pokok ditambah bunga yang diperoleh sebelumnya. Rumus bunga majemuk dihitung setelah tenor sebelumnya dipenuhi.
Berbeda dengan simple interest (bunga tunggal), compound interest atau bunga berbunga mengacu pada pembayaran bunga atas dana pokok dan bunga yang terakumulasi dari waktu ke waktu.
Karena itu, terapkanlah rumus bunga majemuk untuk mengetahui seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh dalam tenor tertentu.
Dengan compound interest, pembayaran bunga terus ditambahkan ke pokok simpanan dan pokok yang sudah ditambahkan ini akan terus memperoleh bunga.
Dalam beberapa tahun, ada perbedaan cukup signifikan dari hasil penyimpanan dengan compound interest. Setelah 10 tahun, misalnya, hasil investasi dari dana Rp1 juta dengan bunga 10% akan berlipat 25% daripada menggunakan simple interest.
Grafik eksponensial menunjukkan pertumbuhan nilai dana dengan bunga berbunga cenderung semakin tinggi kendati pada awalnya tampak lambat.
Baca juga: Investasi Paling Menguntungkan di 2020? Emas & Obligasi Masih Tempati #1
Tingkat bunga berbunga alias bunga majemuk bertambah tergantung pada frekuensinya. Semakin tinggi jumlah periode, maka semakin besar bunga majemuk yang akan diperoleh.
Dengan demikian, jumlah bunga majemuk yang diperoleh dari Rp1 juta ditambah 10% per tahun akan lebih rendah dibandingkan bunga dari Rp1 juta yang dikomplekskan pada 5% setengah tahunan selama periode waktu yang sama.
Efek bunga atas bunga yang diperoleh dari compound interest adalah pengembalian yang semakin positif berdasarkan jumlah dana pokok awal. Karenanya seringkali efek bunga majemuk disebut juga sebagai “keajaiban bunga majemuk”.
Rumus untuk menghitung bunga majemuk adalah:
Bunga majemuk = total jumlah pokok dan bunga di masa depan (atau nilai di masa depan/Future Value) dikurangi jumlah Pokok saat ini (atau nilai sekarang/Present Value)
= [P (1 + i)n] – P
= P [(1 + i)n – 1]
(di mana compound interest adalah perhitungan dari P = Principal/Pokok, I = Nominal annual interest rate/nominal tingkat bunga tahunan dalam persentase, dan n = number of compounding periods/jumlah periode)
Ambil pinjaman 3 tahun sebesar Rp10.000.000 dengan tingkat bunga 5% yang digabungkan setiap tahun. Berapa jumlah bunga majemuknya?
Rp10.000.000 [1+0,005) 3-1] = Rp10.000.000 [1,157625-1] = Rp1.576.250
Dengan menggunakan contoh di atas, maka tampak jelas bahwa compound interest adalah bunga yang juga mempertimbangkan akumulasi dari bunga di periode sebelumnya. Jumlah bunga tidak sama untuk setiap tahun dalam tiga tahun tersebut. Sementara, total bunga yang dibayarkan selama periode tiga tahun pinjaman adalah Rp1.576.250 pada akhir setiap tahun.
Baca juga: Mau Coba Investasi Reksadana? Ini 11 Platform Reksadana Online Terbaik di Indonesia
Seorang investor yang memilih untuk rencana investasi melalui broker pada dasarnya menggunakan penghitungan bunga majemuk ini terkait apa pun yang mereka investasikan.
Investor dapat mengalami bunga majemuk dengan pembelian obligasi tanpa kupon. Obligasi tradisional memberikan pembayaran bunga berkala kepada investor berdasarkan ketentuan asli penerbitan obligasi, dan karena dibayarkan kepada investor dalam bentuk cek, bunga tidak bertambah.
Sementara, obligasi tanpa kupon tidak mengirimkan cek bunga kepada investor. Sebaliknya, jenis obligasi ini dibeli dengan diskon ke nilai aslinya dan tumbuh seiring waktu. Penerbit obligasi tanpa kupon menggunakan kekuatan gabungan ini. Terutama untuk meningkatkan nilai obligasi sehingga mencapai harga penuh pada saat jatuh tempo.
Karena itu, jika kamu sudah berinvestasi dengan pola bunga majemuk ini, jangan putus mata rantainya. Compound interest adalah investasi yang akan menunjukkan imbal hasil signifikan seiring waktu.
Milikilah tujuan keuangan yang spesifik, karena dengan adanya tujuan ini maka kamu akan termotivasi untuk mempertahankan investasi dalam jangka waktu yang diinginkan, apalagi bila kamu meniatkannya untuk tujuan jangka panjang.
Sumber: Investopedia, Finansialku
Pengin Bikin Start-up? Ini 5 Strategi Awal yang Harus Kamu Ketahui
Tetap Bisa Traveling Saat Kantong Tipis dengan 9 Trik Ini!
Menyulap Hobi Menjadi Bisnis dengan 7 Trik Andalan Ini!
Mau Financially-Savvy? Dengerin 7 Podcast Spotify Keuangan Ini, yuk!
Mau Cuan Investasi Saham untuk Pemula? Intip Dulu Panduannya di Sini!