Setiap tahunnya, laju inflasi cenderung “membanting” nilai bunga tabungan. Tidak seimbangnya permintaan dan persediaan kebutuhan menjadi penyebab inflasi ini. Bila benar, bagaimana cara mengatasi inflasi ini?
Inflasi adalah keadaan krisis dengan tolak ukur adanya tingkat perubahan harga barang-barang tertentu di pasar. Kondisi ini akan mempengaruhi tingkat pengeluaran dan biaya hidup masyarakat.
Karena itu, inflasi akan meningkatkan biaya hidup menjadi semakin tinggi dan mahal. Padahal, inflasi ini belum tentu dibarengi peningkatan penghasilan. Nilai uang pun tergerus signifikan.
Karena pada dasarnya inflasi akan memberi pengaruh pada kondisi keuangan. Semakin tinggi tingkat inflasi, semakin turun pula nilai uang yang kita miliki.
Inflasi juga mempengaruhi nilai tabungan, bahkan meski kita menyimpannya di bank. Meski ada sejumlah bunga dari bank, umumnya bunga tabungan itu tidak dapat mengimbangi laju inflasi.
Baca juga: Perkara Saham hingga Krisis Ekonomi, Ini 7 Rekomendasi Film Terbaik Soal Keuangan
Inflasi kerap pula didefinisikan sebagai periode ketika kekuatan dalam melakukan pembelian cenderung menurun. Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab inflasi:
Ini terjadi bila permintaan atau daya tarik masyarakat kuat terhadap suatu barang. Munculnya keinginan berlebih dari kelompok masyarakat untuk memanfaatkan lebih banyak barang dan jasa di pasaran menjadi penyebab inflasi.
Keinginan masyarakat ini mengakibatkan permintaan yang bertambah, sedangkan penawaran masih tetap dan mempengaruhi kenaikan harga. Cara mengatasi inflasi untuk keadaan ini umumnya adalah dengan menyediakan lebih banyak lagi barang produksi.
Pada keadaan ini, penyebab inflasi adalah bertambahnya uang yang beredar. Apabila jumlah barang tetap, tetapi jumlah uang yang beredar lebih besar dua kali lipat, maka harga barang pun menjadi lebih mahal dua kali lipat. Cara mengatasi inflasi pada keadaan ini adalah dengan menjaga distribusi uang agar tetap stabil.
Inflasi ini dipengaruhi dorongan kenaikan biaya produksi dalam jangka waktu tertentu secara terus-menerus. Secara umum, inflasi disebabkan karena desakan biaya faktor produksi yang terus naik.
Selain tiga penyebab ini, inflasi campuran (mixed inflation) juga dapat terjadi. Ini lantaran adanya kenaikan penawaran dan permintaan barang.
Ketidakseimbangan pun terjadi. Inflasi jenis ini akan sulit diatasi atau dikendalikan apabila kenaikan supply suatu barang/jasa lebih tinggi atau setidaknya setara dengan permintaan.
Lantas, apakah ada cara mengatasi inflasi yang dapat bekerja lebih maksimal dari sisi pemilik uang?
Baca juga: Mulai Investasi dari yang Mudah, Ini 6 Produk Investasi Terbaik untuk Pemula
Mengeluhkan inflasi tentu bukan tindakan yang bijak. Kita perlu mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasi kondisi ini.
Sebagian besar masyarakat akan melakukan investasi untuk menekan laju inflasi ini. Investasi memang dipandang sebagai langkah yang tepat untuk mengatasi inflasi. Nilai keuntungan atau imbal hasil dari investasi diharapkan dapat mengatasi laju inflasi.
Ini berarti, sebagai investor yang bijak, kita perlu pintar-pintar melihat investasi dengan keuntungan lebih besar dari rata-rata kenaikan inflasi setiap tahunnya. Karena itu, penting untuk memilih instrumen investasi yang tepat.
Namun, perlu diingat, sebelum melakukan investasi, kamu juga perlu mempertimbangkan berbagai risiko dalam investasi. Inilah pentingnya melakukan diversifikasi portofolio investasi. Selain investasi, beberapa hal ini juga penting sebagai cara mengatasi inflasi:
Selain deposito, kamu sebaiknya juga tetap miliki dana yang disimpan dalam tabungan biasa. Dengan tabungan ini, kamu tidak perlu tunggu masa jatuh tempo jika ingin mencairkan.
Kamu bisa pilih bank yang menawarkan bunga simpanan yang lumayan besar sehingga tabunganmu juga tetap bisa bertahan melawan laju inflasi.
Selain berinvestasi di bursa saham yang cenderung high risk, high return, kamu perlu juga menyimpan danamu di wadah penyimpanan yang cenderung aman, alias dengan risiko sedang.
Alokasikan sebagian danamu ke dalam bentuk deposito sebagai cara bijak mengatasi inflasi. Meski rata-rata bunga deposito setara atau hanya sedikit lebih tinggi dibandingkan rata-rata tingkat inflasi setiap tahun.
Hindari menarik deposito sebelum jatuh tempo untuk menghindari risiko penalti.
Selain punya tabungan, kamu juga perlu punya dana darurat. Pastikan kamu memisahkan rekening tabungan dengan rekening dana darurat. Jangan campur satu dengan yang lainnya.
Dengan miliki dana darurat, keuanganmu akan terkendali karena kamu sudah punya dana cadangan jika sewaktu-waktu membutuhkannya.
Jadi, tunggu apa lagi? Selamat menentukan persentase prioritas danamu demi cara mengatasi inflasi yang taktis dan strategis!
Pengin Bikin Start-up? Ini 5 Strategi Awal yang Harus Kamu Ketahui
Tetap Bisa Traveling Saat Kantong Tipis dengan 9 Trik Ini!
Menyulap Hobi Menjadi Bisnis dengan 7 Trik Andalan Ini!
Mau Financially-Savvy? Dengerin 7 Podcast Spotify Keuangan Ini, yuk!
Mau Cuan Investasi Saham untuk Pemula? Intip Dulu Panduannya di Sini!
Bagikan artikel ini