Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Fitur Proarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Blog

Mengapa Perusahaan Beli Kembali Sahamnya atau Lakukan Share Repurchase?
shareIcon

Mengapa Perusahaan Beli Kembali Sahamnya atau Lakukan Share Repurchase?

22 Jul 2020, 7:00 AM·READING_TIME
shareIcon
Kategori
Mengapa Perusahaan Beli Kembali Sahamnya atau Lakukan Share Repurchase?

Pembelian kembali saham atau share repurchase alias buyback adalah istilah dalam perdagangan saham ketika perusahaan membeli sahamnya yang beredar untuk mengurangi jumlah saham yang tersedia di pasar terbuka. Buyback guarantee adalah jaminan bagi investor.

Saham-saham ini dibeli kembali oleh perusahaan dengan sejumlah alasan. Seperti meningkatkan nilai sisa saham yang tersedia dengan mengurangi pasokan atau mencegah pemegang saham lain mengendalikan saham (controlling stake).

Dengan demikian, buyback adalah proses pembelian kembali saham yang mengurangi jumlah saham yang beredar. Buyback guarantee adalah ketika bisnis memiliki dana yang cukup untuk keadaan darurat dengan probabilitas rendah masalah ekonomi.

Pembelian kembali alias buyback adalah cara yang memungkinkan perusahaan untuk berinvestasi dalam diri mereka sendiri. Mengurangi jumlah saham yang beredar di pasar meningkatkan proporsi saham yang dimiliki investor.

Ketika perusahaan merasa sahamnya undervalued, melakukan pembelian kembali memungkinkan memberi investor pengembalian.

Baca juga: Investor Institusional dan Investor Ritel, Apa Bedanya?

Taktik perusahaan beli kembali saham, buyback adalah jalan tingkatkan proporsi pendapatan

Pada umumnya, perusahaan akan mengalami bullish ketika melakukan operasi jual kembali saham. Ini akan meningkatkan proporsi pendapatan yang dialokasikan. Dengan demikian, harga saham akan naik jika rasio price-to-earning (P/E) yang sama dipertahankan.

Pembelian kembali saham atau buyback adalah proses mengurangi jumlah saham yang ada, membuat setiap saham bernilai persentase lebih besar dari korporasi. Laba per saham (EPS, earnings per share) meningkat, sementara rasio harga per pendapatan (P/E, price-to earning) berkurang.

Pembelian kembali saham menunjukkan kepada investor bahwa bisnis memiliki modal tunai yang cukup untuk disisihkan untuk keadaan darurat dan probabilitas rendah masalah ekonomi.

Alasan lain pembelian kembali saham atau buyback adalah untuk tujuan kompensasi. Perusahaan memberi penghargaan kepada karyawan dan manajemen dengan hadiah dan opsi saham.

Untuk menawarkan hadiah dan opsi, perusahaan membeli kembali saham dan menerbitkannya kepada karyawan dan manajemen. Ini membantu menghindari dilusi pemegang saham.

Contoh buyback adalah ketika perusahaan berkinerja buruk di atas saham pesaingnya meski telah memiliki tahun yang solid secara finansial. Untuk menghargai investor dan memberi imbal hasil, perusahaan mengumumkan program pembelian kembali.

Misalnya, jika perusahaan memiliki USD 1 juta dan 1 juta saham yang beredar sebelum pembelian kembali, disamakan dengan EPS sebesar USD 1. Maka, saham diperdagangkan dengan USD 20 per harga saham, rasio P/E-nya adalah 20.

Dengan demikian, 100.000 saham akan dibeli kembali dan EPS baru akan menjadi USD 1,11, atau USD 1 juta dalam pendapatan yang tersebar di 900.000 saham.

Untuk mempertahankan rasio P/E yang sama, yaitu 20, saham harus diperdagangkan naik 11% menjadi USD 22,22.

Baca juga: Apa Itu Money Laundering?

Bagaimana perusahaan melakukan pembelian kembali atau share repurchase?

Pembelian kembali umumnya dilakukan oleh perusahaan dengan dua cara:

#1 Pemegang saham dapat melakukan penawaran tender

Dengan jalan ini, perusahaan memiliki pilihan untuk menyerahkan, atau tender, semua atau sebagian saham mereka dalam jangka waktu tertentu dengan harga premium terhadap harga pasar saat ini. Cara ini memberikan kompensasi kepada investor karena melakukan tender saham mereka daripada menahannya.

#2 Perusahaan membeli kembali saham di pasar terbuka selama periode waktu panjang

Lewat cara ini, perusahaan bahkan mungkin memiliki program pembelian kembali saham yang dilakukan dengan membeli saham pada waktu tertentu secara berkala.

Pendanaan yang diperlukan untuk melakukan buyback adalah lewat dana tunai perusahaan, atau mengambil utang, atau dengan arus kas dari operasi jual-beli saham.

Pembelian kembali saham alias buyback yang diperluas adalah cara menunjukkan peningkatan dalam rencana pembelian kembali saham perusahaan. Dampak pasar dari pembelian kembali saham yang diperluas ini tergantung pada besarnya.

Terlepas dari keunggulan share repurchase bagi perusahaan, pembelian kembali saham terkadang juga menerima kritik. Pelajari lebih lanjut tentang mengapa perusahaan dikritik jika melakukan buyback atau share repurchase.

Diversifikasikan Portofoliomu dengan Investasi Emas Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk membeli emas digital dengan harga paling kompetitif di pasaran! Selisih harga jual-beli terendah dan tanpa biaya tersembunyi apapun. Emas yang kamu beli aman karena disimpan di Kliring Berjangka Indonesia (BUMN), produk emas Pluang dikelola oleh PT PG Berjangka yang sudah terlisensi dan diawasi oleh BAPPEBTI. Kamu juga bisa menarik fisik emasnya dalam bentuk logam mulia Antam dengan kadar 999.9 mulai dari kepingan 1 gram hingga 100 gram!

Sumber: Investopedia

Simak juga:

Belajar Investasi Saham? Intip Yuk Simulasi Trading hingga Strategi Kelola Saham

Terdampak Wabah Corona, IHSG Masih Terkapar, Saham Blue Chip Pun Anjlok

Borong Saham “Diskon” Saat Pandemi COVID-19, Strategi Cuan Jangka Panjang

Ditulis oleh
channel logo

Dewi Kharisma

Right baner

Dewi Kharisma

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait
investasi
Tips Investasi Sukses yang Sederhana
news card image
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1