Pencucian uang atau Money Laundering adalah proses menyembunyikan sumber uang yang berasal dari kegiatan kriminal, biasanya dengan menyerahkannya melalui bisnis atau lembaga keuangan yang sah.
Money Laundering adalah ilegal dan memainkan peran penting dalam organisasi kriminal. “Uang kotor (Dirty Money)” adalah uang tunai yang berasal dari kegiatan terlarang, seperti perdagangan narkoba. Penjahat (kriminal) menggunakan teknik pencucian uang yang berbeda untuk menyembunyikan dari mana uang itu berasal – pencucian uang membuatnya “bersih.”
Dengan menemukan cara untuk meneruskan uang melalui bisnis yang sah dan menyetor uang ini ke lembaga keuangan yang sah, penjahat dapat membuat dana ini seolah- olah berasal dari sumber yang sah. Setelah uang itu dicuci, penjahat kemudian dapat menggunakan dana untuk tujuan apa pun.
Apakah kamu pernah menonton ‘Breaking Bad’? Jika demikian, kamu tahu bahwa Walter White – mantan guru sains sekolah menengah berubah menjadi gembong narkoba (meth kingpin). Menghasilkan uang kotor dengan menjual meth (sejenis narkoba).
Dia kemudian menjalankan uang itu melalui bisnis yang terlihat sah, semua bisnis (seperti salon kuku dan cuci mobil) digunakan untuk membersihkan dan dijadikan sebagai sumber yang sah untuk dana tersebut. Proses tersebut adalah contoh klasik dari pencucian uang.
Money laundering adaalah seperti mesin cuci …
Penjahat mengambil “uang kotor” dan mencuci uang itu sehingga keluar dalam keadaan bersih dan dapat digunakan, serta bebas dari kecurigaan. Umumnya mesin cuci seperti bisnis legal atau lembaga keuangan yang dapat menyembunyikan dari mana uang itu berasal. Setelah melewati mesin cuci, dana itu menjadi bagian dari sistem keuangan yang sah.
Bagaimana cara kerja pencucian uang?
Apakah pencucian uang elektronik itu?
Mengapa money launderring itu ilegal?
Bagaimana mencegah money laundering?
Money laundering adalah proses yang umumnya melewati tiga tahap berurutan yaitu :
1. Penempatan,
2. Lapisan,
3. Integrasi
Pencucian uang juga dapat melibatkan lebih banyak langkah, tergantung pada skema. Tujuan utamanya adalah untuk melepaskan dana dari aktivitas ilegal, seperti perdagangan narkoba atau kejahatan terorganisir, sehingga kamu dapat menggunakannya dengan bebas.
Penempatan adalah tempat para penjahat mengambil hasil kejahatan dan memasukkannya ke dalam sistem keuangan yang sah.
Salah satu metode penempatan menggunakan bisnis berbasis kas yang sah, seperti binatu. Penjahat mencampurkan uang kotor dengan uang hasil sesungguhnya dari bisnis binatu. Mereka juga dapat menyertakan faktur palsu dan kwitansi untuk memberikan lebih banyak ilusi penjualan. Pencuci uang menyetor semua dana bersama ke dalam rekening bank bisnis.
“Cadangan (smurfing)” atau “penataan (structuring)” adalah metode penempatan lain. Bank- bank A.S. diwajibkan untuk melaporkan transaksi apa pun di atas $ 10.000. Dengan metode ini, penjahat merekrut “smurf (orang cadangan)” untuk menyetor sejumlah kecil uang kotor ke bank yang berbeda, di bawah ambang batas $ 10.000.
Lapisan (layering) adalah tempat para penjahat berusaha menyembunyikan dan mengaburkan asal usul uang itu. Mereka memindahkan uang mereka melalui berbagai transaksi. Misalnya, mereka dapat mengambil dana dari bank untuk membeli properti yang dapat diperdagangkan, seperti karya seni mahal, obligasi emas, mobil mewah, atau real estate. Pilihan lain adalah berinvestasi dalam bisnis yang legal. Beberapa penjahat melapisi dengan cara mentransfer dana masuk dan keluar dari beberapa rekening bank yang berbeda dan berada di beberapa negara.
Tahap integrasi adalah waktu untuk “mengumpulkan cucian.” Langkah terakhir ini adalah mengembalikan uang kepada penjahat asli atau rekannya sehingga mereka dapat menghabiskan uang bersih. Hal ini mungkin berarti menjual properti yang dapat diperdagangkan yang dibeli pada tahap layering (lapisan). Jika penjahat berinvestasi dalam bisnis, ini mungkin berarti aliran pendapatan tetap dalam bentuk laba atau gaji yang besar.
Sekarang, penjahat dapat memperkenalkan kembali uang ini ke ekonomi arus utama (mainstream economics) dan menghabiskan uang bersih tanpa ada yang mengajukan pertanyaan (curiga).
Katakanlah kamu telah memutuskan untuk menjalani kehidupan kejahatan (kriminal). Tiba- tiba kamu memiliki uang tunai $ 1 juta. Uang kotor ini terlalu berbahaya untuk dibelanjakan secara terbuka tanpa ketahuan.
Langkah 1: Penempatan. Kamu berjalan ke kasino dengan uang tunai dan membeli chips. Kamu bermain sebentar dan meletakkan beberapa taruhan kecil. Kemudian, kamu menguangkan chip dan mengambil pembayaran dalam bentuk cek. Sekarang, kamu dapat menyetor cek ke bank sebagai kemenangan judi.
Langkah 2: Lapisan. Kamu mengambil uang dari rekening bank untuk membeli dan menjual mobil mahal dan eksotis.
Langkah 3: Integrasi. Kamu menjual mobil dan menjaga uang tunai tetap bersih. Uang kamu tidak lagi kotor karena kembali kepadamu melalui transaksi yang sah – yaitu melalui penjualan mobilmu.
Munculnya teknologi dan Internet telah menciptakan berbagai jenis pencucian uang. Uang dapat berpindah tangan secara instan melalui transfer peer-to-peer (P2P) di ponsel dan layanan pembayaran online. Munculnya jaringan pribadi virtual (VPN) juga dapat menyembunyikan alamat IP kamu atau bahkan membuatnya tampak seperti kamu berada di negara yang berbeda. Alat-alat ini dapat membuat transaksimu tampak seperti tanpa identitas.
Teknologi telah membuatnya jauh lebih menantang untuk mengikuti jejak uang. Teknik pencucian uang yang lebih baru melibatkan cryptocurrency (mata uang digital yang beroperasi di luar bank sentral). Mata uang virtual, seperti Bitcoin, memiliki anonimitas (suatu kondisi dimana identitas pribadi seseorang tidak diketahui publik) lebih besar daripada mata uang tradisional, yang membuat transaksi ilegal lebih sulit dilacak.
Karena cryptocurrency adalah digital, lebih mudah untuk mengambil dana dari banyak orang, mencampurkannya, dan kemudian mendistribusikan kembali cryptocurrency kepada setiap orang. Tujuannya adalah untuk mencampur dana yang berpotensi dapat diidentifikasi – seperti uang kotor – dengan orang lain untuk mengaburkan sumber asli uang tersebut. Layanan ini dikenal sebagai pencampuran cryptocurrency (mixer cryptocurrency).
Baik didapat dari hasil kejahatan, tindakan pencucian uang adalah ilegal. Pencucian uang adalah kejahatan berdasi (White Collar Crime). Umumnya, hukuman maksimum untuk pencucian uang adalah 20 tahun penjara dan denda.
Pencucian uang melanggar hukum karena memungkinkan penjahat mendapat untung dari kegiatan ilegal. Uang tunai yang dicuci berasal dari kejahatan. Jadi, uang itu diperoleh secara ilegal.
Kekhawatiran lain adalah bahwa uang yang telah dicuci juga dapat digunakan untuk mendanai kegiatan kriminal lainnya. Menuntut pencucian uang dapat memotong dana dan sumber daya yang digunakan untuk melakukan lebih banyak kejahatan. Kelompok teroris sering didanai melalui pencucian uang.
Secara keseluruhan, dengan membuat pencucian uang ilegal, pemerintah dapat membantu mengambil keuntungan dari kejahatan dan berpotensi menangkap lebih banyak penjahat dengan cara mengikuti uang kotor.
Undang-undang federal, organisasi anti pencucian uang, dan perangkat lunak anti pencucian uang adalah beberapa cara agar pencucian uang dapat dideteksi dan dicegah.
Undang-undang pencucian uang pertama adalah Undang-Undang Kerahasiaan Bank (Bank Secrecy Act) tahun 1970. Persyaratan pencatatan dan pelaporan yang ditetapkan ini membantu mengidentifikasi jejak kertas untuk semua dana gelap. Undang-undang ini juga mengharuskan bank untuk melaporkan transaksi tunai lebih dari $ 10.000 guna mencegah setoran besar dari sumber yang dipertanyakan.
Pencucian uang tidak menjadi kejahatan federal sampai tahun 1986. Undang-Undang Pengendalian Pencucian Uang (The Money Laundering Control Act) tahun 1986 memungkinkan pemerintah untuk menuntut pencucian uang sebagai kejahatan federal selama dapat membuktikan bahwa pelaku berusaha menyembunyikan asal mula uang tersebut.
Karena tahap pertama pencucian uang adalah menyetor uang tunai ke bank, lembaga perbankan mulai menerapkan prosedur anti pencucian uang yang lebih ketat. Misalnya,
Undang-Undang Anti Pencucian Uang Annunzio-Wylie tahun 1992 mengharuskan bank untuk memverifikasi dan menyimpan catatan untuk semua transfer kawat (wire transfer). Hanya dua tahun kemudian, UU Penindasan Pencucian Uang mewajibkan semua agen perbankan untuk mengembangkan prosedur pemeriksaan anti pencucian uang. Persyaratan program anti-pencucian ini kemudian diperluas untuk mencakup lebih banyak lembaga keuangan, seperti bisnis perusahaan.
Saat ini, beberapa lembaga penegak hukum membantu mencegah pencucian uang. Pada November 2019, Gugus Tugas Aksi Keuangan (FATF) adalah lembaga antar pemerintah dengan 39 anggota global. Misinya adalah memerangi pencucian uang dan pendanaan teroris.
Jaringan Penegakan Kejahatan Keuangan (FinCEN) adalah biro pemerintah yang mencegah dan menuntut kejahatan keuangan, termasuk pencucian uang. Di bawah FinCEN, Kelompok Penasihat Rahasia Kerahasiaan Bank (BSAAG) memberi nasihat kepada Departemen Keuangan tentang cara beroperasi di bawah Undang-Undang Kerahasiaan Bank tahun 1970.
Akhirnya, Satuan Tugas Pencucian Uang Intensitas Tinggi dan Kejahatan Keuangan Terkait (HIFCA) memusatkan penegakan hukum di zona lokal di mana pencucian uang adalah yang paling umum.
Untuk membantu mematuhi Program Kepatuhan Anti-Money Laundering (AML) dari Otoritas Pengatur Industri Keuangan (FINL), banyak lembaga keuangan telah mengadopsi perangkat lunak AML. Platform perangkat lunak ini menghasilkan sejumlah besar data yang terkait dengan pelanggan perusahaan dan transaksi keuangan.
Perangkat lunak AML dapat menganalisis data perusahaan untuk membantu memantau dan menandai kegiatan pencucian uang yang potensial. Jika ada sesuatu yang terdeteksi, perusahaan kemudian dapat mengajukan Laporan Aktivitas Mencurigakan dengan Jaringan Penegakan Kejahatan Keuangan (FinCEN) pada platform perangkat lunak AML.
Download aplikasi Pluang di sini untuk membeli emas digital dengan harga paling kompetitif di pasaran! Selisih harga jual-beli terendah dan tanpa biaya tersembunyi apapun. Emas yang kamu beli aman karena disimpan di Kliring Berjangka Indonesia (BUMN), produk emas Pluang dikelola oleh PT PG Berjangka yang sudah terlisensi dan diawasi oleh BAPPEBTI. Kamu juga bisa menarik fisik emasnya dalam bentuk logam mulia Antam dengan kadar 999.9 mulai dari kepingan 1 gram hingga 100 gram!
Sumber: Robinhood
E-book Gratis; Mengenal Pasar Saham Amerika (Indeks S&P 500)
Bagikan artikel ini