Remitansi adalah layanan transfer dalam bentuk valuta asing melalui lembaga keuangan. Lantas, bagaimana cara melakukannya? Yuk, simak di sini!
Remitansi adalah layanan jasa pengiriman uang dari dalam ke luar negeri maupun sebaliknya. Pengiriman uang dapat dilakukan melalui bank, layanan pengiriman uang elektronik (Western Union, PayPal, WorldRemit, Wise, Xe), dan kantor pos.
Remitansi, atau remittance dalam bahasa Inggris, berasal dari kata remit yang berarti mengirimkan kembali. Layanan ini dapat dimanfaatkan oleh semua kalangan dan ditujukkan untuk membantu masyarakat yang bekerja, belajar, atau tinggal di luar negeri agar dapat mengirim uang ke dalam negeri.
Di Indonesia, layanan ini umumnya digunakan oleh pekerja migran untuk mengirimkan hasil jerih payahnya di luar negeri ke tanah air.
Selain membantu masyarakat, remitansi juga dapat meningkatkan cadangan devisa karena bank sentral berkesempatan untuk memupuk suplai valuta asing jika remitansi tersebut dikonversikan ke mata uang Rupiah. Makanya, tak heran jika Tenaga Kerja Indonesia (TKI) selama ini didapuk sebagai "pahlawan devisa".
Remitansi sendiri terdiri dari dua jenis, yakni Remitansi Keluar (Outward Remittance) dan Remitansi Masuk (Inward Remittance)
Remitansi keluar adalah pengiriman uang dari dalam negeri ke penerima yang ada di luar negeri. Misalnya, orang tua mengirimkan uang kepada anaknya yang sedang belajar di luar negeri.
Sementara itu, remitansi masuk adalah pengiriman uang dari luar negeri ke penerima yang ada di dalam negeri. Misalnya, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) mengirimkan uang ke keluarganya di Indonesia.
Baca juga: Beli Saham PayPal Bikin Kamu Kaya Tahun Ini! Kenapa?
Jasa remitansi memiliki beberapa keunggulan yang bisa diterima oleh mereka yang ingin mengirimkan uang dari luar negeri ke dalam negeri. Lantas, apa saja keunggulan-keunggulan tersebut?
Sobat Cuan yang baru pertama kali mendengar atau menggunakan remitansi mungkin bingung terhadap serangkaian istilah yang terdengar asing di telinga. Namun, meski tidak ramah di telinga, nyatanya istulah-istilah tersebut cukup mudah untuk dipahami.
Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan jasa remitansi di antaranya:
Istilah beneficiary mengacu pada nama seseorang atau pihak penerima yang tertulis di dalam formulir layanan remitansi. Pihak tersebut menjadi satu-satunya individu yang berhak menerima uang yang dikirimkan oleh pengirim sesuai dengan instruksi di formulir remitansi.
Istilah beneficiary bank mengacu pada bank yang menjadi tujuan pengiriman uang. Kemudian bank tersebut akan meneruskannya kepada pihak penerima uang (beneficiary) yang tertera di formulir remitansi.
Istilah correspondent bank mengacu pada pihak bank yang menjadi perantara dalam proses pengiriman antara bank pengirim dana dengan bank penerima dana.
Istilah remitting bank mengacu pada pihak bank yang bertugas sebagai pengirim dana.
Dalam hal ini, bank yang dimaksud adalah bank nasional maupun bank swasta yang menyediakan jasa remitansi.
Penyedia jasa pengiriman uang adalah badan usaha yang menyediakan jasa pengiriman uang dan memiliki lisensi maupun badan hukum dari otoritas setempat.
Nomor referensi atau Personal Identification Number (PIN) digunakan untuk pencairan uang. Penerima, khususnya individu yang mendapat pengiriman uang dalam bentuk tunai, disarankan tidak memberitahukan PIN kepada siapapun.
Batas nominal maksimum transaksi dari jasa pengiriman uang memiliki kebijakan yang berbeda pada tiap negara.
Contohnya di Indonesia saat ini, batas transaksi pengiriman uang valuta asing setara dengan Rp100.000.000 per bulan per nasabah. Jika melebihi batas tersebut, maka nasabah wajib untuk menyerahkan dokumen pendukung/underlying.
Batas waktu pengiriman uang pada tiap penyedia jasa remitansi memiliki jangka waktu yang berbeda, mulai dari real time online (diterima seketika) sampai dengan H+3 dari saat transaksi dilakukan.
Biaya transaksi adalah biaya yang timbul atas pelayanan jasa pengiriman uang. Setiap penyedia layanan jasa memiliki biaya transaksi yang berbeda.
Biaya komisi adalah biaya yang timbul atas aktivitas jual-beli valuta asing yang digunakan pada proses transaksi.
Baca juga: Pengin Akali Biaya Transfer Antar Bank, Sudah Coba 5 Aplikasi Ini Belum?
Uang yang dikirimkan melalui jasa tersebut tentu sangat berarti bagi penerimanya. Makanya, mereka yang ingin mengirim uang, baik dari luar ke dalam negeri maupun dari dalam ke luar negeri, harus memperhatikan tips-tips berikut agar transfer uang menjadi lancar.
Sobat Cuan yang ingin mengirim uang lintas batas dapat mendatangi bank atau lembaga keuangan non-bank yang menyediakan layanan remitansi atau penyedia jasa pengiriman uang yang telah berlisensi.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, transfer uang lintas batas menimbulkan biaya transaksi dan komisi. Hanya saja, biaya-biaya tersebut pun berbeda-beda tergantung sarana yang dipilih.
Sebagai gambaran, berikut adalah contoh biaya transfer uang internasional yang berlaku di AS.
Memilih jangka waktu pengiriman transfer merupakan hal yang esensial. Jangan sampai kamu merasa panik karena uang yang kamu kirimkan tak kunjung sampai padahal kamu memilih pengiriman dengan durasi berhari-hari tanpa sadar.
Sekadar informasi, pengiriman layanan remitansi terbilang sangat terukur. Terdapat transfer yang bisa dilakukan secara real time, namun terdapat pula pengiriman dengan jangka waktu maksimal tiga hari (H+3) setelah transfer dilakukan. Tentu saja, masing-masing jangka waktu transfer tersebut menimbulkan biaya komisi dan transaksi yang berbeda-beda pula.
Isi formulir yang mencakup identitas pengirim, jumlah nominal yang akan dikirim, data penerima, dan bank penerima dana kiriman dengan jelas. Selain itu, kamu juga perlu mengecek kembali nama, alamat, nomor telepon, dan/atau nomor rekening pengirim dan penerima uang yang telah diisi untuk memudahkan pencairan.
Setelah permintaan remitansi diproses, mintalah bukti transaksi yang sah.
Selanjutnya, bank pengirim akan memproses remitansi melalui bank koresponden sebagai perantara dengan bank tujuan.
Bank tujuan akan menerima dana dan meneruskannya kepada penerima sesuai instruksi dari pengirim.
Jangan lupa untuk melakukan pengecekan kepada penerima setelah transaksi pengiriman uang dilakukan untuk memastikan bahwa uang telah diterima. Selain itu, mereka yang menerima kiriman uang dalam bentuk tunai disarankan untuk tidak memberitahu nomor PIN atau nomor referensi pencairan uang untuk menghindari penyalahgunaan.
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi Saham AS, indeks saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Sumber: Investopedia, OJK, OCBC
Bagikan artikel ini