Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Pluang Web TradingNewarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Berita & Analisis

Mengenal Biaya Provisi di Bank. Apakah Itu?
shareIcon

Mengenal Biaya Provisi di Bank. Apakah Itu?

2 Aug 2023, 6:50 AM·Waktu baca: 4 menit
shareIcon
Kategori
Provisi Adalah

Biaya provisi di bank merupakan biaya penanganan. Seberapa besar biaya provisi di bank yang harus dibayarkan? Simak lebih jauh di sini.

Apa Itu Biaya Provisi di Bank?

Biaya provisi adalah biaya yang harus dibayarkan saat pengajuan pinjaman disetujui. Biaya ini hanya dikenakan satu kali pada awal persetujuan dan dipotong sebagian dari pinjaman yang diberikan.

Secara sederhana, biaya provisi di bank merupakan biaya penanganan yang harus dibayarkan oleh debitur kepada pihak kreditur setelah pinjaman disetujui dan siap dicairkan. Besaran biaya provisi dapat bervariasi, tergantung pada kebijakan bank atau perusahaan pembiayaan yang digunakan.

Biasanya, biaya provisi dipotong secara otomatis dari jumlah pinjaman yang akan diterima debitur. Namun, dalam beberapa kasus, pihak kreditur mungkin meminta debitur untuk membayarkan biaya provisi secara terpisah.

Baca juga: Mengenal Kredit Aktif, Jenis-jenis, dan Manfaatnya bagi Ekonomi

Berapa Persen Biaya Provisi yang Ditanggung Debitur?

Biaya provisi dapat bervariasi tergantung pada jenis produk atau layanan keuangan yang digunakan. Misalnya, untuk kartu kredit, biasanya biaya provisi dikenakan sebagai biaya tahunan atau biaya pemrosesan aplikasi. Sedangkan untuk produk investasi, biaya provisi bisa berupa biaya penjualan atau biaya administrasi.

Tentu saja, biaya provisi tidak seragam di setiap bank atau lembaga keuangan. Mari kita lihat informasi terkait biaya provisi dari empat bank berbeda.

1. Bank BNI

Bank BNI memberlakukan biaya provisi yang berkisar antara 0,5% hingga 3% dari total nilai kredit atau pinjaman yang disetujui.

2. Bank Mandiri

Sementara itu, Bank Mandiri menawarkan biaya provisi mulai dari 1% dari total pinjaman yang disetujui untuk beberapa produk pinjaman seperti Mandiri KSM. Namun, persentase biaya provisi bisa bervariasi antara 1% sampai 3% tergantung pada jenis kredit yang diajukan.

3. Bank BRI

Untuk Bank BRI, biaya provisi yang dikenakan tergantung pada jenis produk kredit yang diajukan. Besarannya berkisar antara 1% hingga 3% dari total nilai kredit.

4. Bank BCA Finance

Adapun BCA Finance, layaknya bank lainnya, memiliki biaya provisi yang bervariasi tergantung produk dan layanan. Untuk kredit mobil dan motor, biaya provisi berkisar antara 1-3% dari total pinjaman, sedangkan untuk kredit multiguna, biaya provisi berkisar antara 2-3% dari total pinjaman.

Baca juga: Pinjaman Kripto Vs Pinjaman Bank, Mana yang Lebih Menguntungkan?

Cara Menghitung Biaya Provisi di Bank

Biaya provisi merujuk pada pembayaran awal yang harus disetujui saat mengajukan pinjaman. Dana ini akan otomatis dipotong dari jumlah pinjaman yang Anda terima nantinya. 

Lantas, bagaimana cara menghitung biaya provisi? Berikut formulanya untuk memudahkan Anda dalam perhitungannya.

Nilai Kredit x Persenan Biaya Provisi = Hasil Biaya Provisi yang harus kamu bayarkan

Mari kita lihat contoh berikut untuk lebih memahaminya. 

Anggap saja jika anda mengajukan pinjaman KPR sebesar Rp300 juta di bank A yang menetapkan biaya provisi sebesar 1%. Dengan begitu, Anda harus membayar biaya provisi sebesar Rp3 juta (Rp300 juta x 1%).

Tapi, jika biaya provisi sudah anda bayarkan di awal, pinjaman yang akan Anda terima adalah Rp297 juta (Rp300 juta - Rp3 juta). 

Tentu saja, jika ada biaya lain seperti uang muka yang harus dibayarkan di awal, Anda dapat mengurangkan jumlah pinjaman dengan uang muka tersebut sebelum menghitung biaya provisinya.

3 Tips Memperoleh Biaya Provisi Gratis 

Mendapatkan biaya provisi gratis dalam kondisi tertentu memang memungkinkan, berikut adalah tips untuk mencapainya:

1. Selalu Update Informasi Terbaru Seputar Bank 

Penting untuk selalu mengikuti informasi terbaru mengenai bank-bank yang menawarkan layanan bebas biaya provisi. Perhatikan dengan seksama bank atau lembaga keuangan mana saja yang memberlakukan kebijakan ini, jenis pinjaman apa saja yang termasuk dalam penawaran ini, dan juga periode berlakunya. Dengan memahami informasi terbaru ini, Anda dapat memanfaatkan kesempatan untuk mengurangi biaya provisi.

2. Miliki Pekerjaan Tetap atau Bisnis yang Stabil

Pastikan Anda memiliki pekerjaan tetap atau bisnis yang stabil. Pihak bank dan perusahaan pembiayaan cenderung memberikan preferensi kepada mereka yang memiliki pekerjaan tetap karena dianggap memiliki stabilitas finansial yang lebih baik. Selain itu, jika Anda memiliki bisnis dengan pendapatan minimal 3 juta per bulan, peluang Anda untuk mendapatkan bebas biaya provisi juga semakin meningkat.

3. Dalam Usia Produktif (21-51 tahun)

Jangan lupa untuk memastikan bahwa usia Anda termasuk dalam kategori usia produktif, yaitu antara 21 hingga 51 tahun. Kategori usia ini dianggap sebagai rentang waktu di mana seseorang berada pada masa produktif, sehingga memiliki potensi pendapatan dan kelayakan finansial yang lebih baik. Dengan memenuhi persyaratan usia ini, Anda akan lebih mudah memenuhi kriteria untuk mendapatkan layanan bebas biaya provisi.

Apa Perbedaan Biaya Provisi dan Biaya Administrasi?

Bank mengenakan biaya administrasi dan biaya provisi kepada nasabah sebagai imbalan atas pelayanan yang diberikan. Meskipun kedengarannya mirip, keduanya memiliki perbedaan penting.

Biaya provisi merupakan imbalan atas layanan saat nasabah mengajukan kredit atau pinjaman. Besarnya biaya provisi ditentukan sebagai persentase dari jumlah uang yang dipinjam atau diajukan.

Sementara itu, biaya administrasi adalah imbalan atas layanan administratif yang diberikan kepada nasabah. Biaya ini biasanya dikenakan pada setiap transaksi perbankan, seperti transfer, penarikan tunai, dan pembayaran tagihan.

Jadi, perbedaan utama antara keduanya terletak pada jenis layanan yang diberikan. Biaya provisi berhubungan dengan pengajuan kredit atau pinjaman, sedangkan biaya administrasi terkait dengan layanan administratif dalam transaksi perbankan.

Baca juga: Apa Saja 3 Cara Menghitung Bunga Pinjaman?

Mulai Perjalanan Investasimu dengan Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi Saham AS, indeks saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!

Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!

Sumber: OCBC NISP, BFI, Pintu

Ditulis oleh
channel logo

Galih Gumelar

Right baner

Galih Gumelar

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait
ekonomi
Memahami Pengertian Outsourcing Serta Kelebihan dan Kekurangan
news card image
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1