Selamat pagi, Sobat Cuan! Mengawali aktivitasmu pada Kamis pagi (27/1) ini, yuk simak rangkuman kabar pagi ini di Pluang Pagi berikut!
Investor pasar modal Amerika Serikat (AS) nampaknya masih harus gigit jari. Pasalnya, nilai indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) melorot 0,38% pada perdagangan Rabu (26/1) waktu AS, sementara nilai S&P 500 dan Nasdaq masing-masing susut 0,15% dan 0,02% di waktu yang sama.
Lesunya kinerja saham-saham raksasa teknologi menjadi biang kerok sendunya pasar modal AS kemarin. Ya, nilai saham-saham big tech ambrol pasca bank sentral AS The Fed mengumumkan hasil rapat FOMC-nya dini hari tadi.
Dalam sesi konferensi pers pasca rapat tersebut, Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan bahwa otoritas moneter tersebut masih punya ruang untuk mengerek suku bunga acuan tanpa "menyakiti" lapangan kerja. Investor menangkap pernyataan itu sebagai sinyal bahwa The Fed mungkin benar-benar bersikap ekstra hawkish dibanding ekspektasi sebelumnya.
Di kesempatan yang sama, Powell juga mengatakan bahwa The Fed akan mengerek suku bunga acuannya "sesegera mungkin". Selain itu, The Fed juga akan menyetop program quantitative easing secara total pada Maret mendatang.
Ternyata, tingkat imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun langsung melonjak setelah Powell menyampaikan stance kebijakan moneter The Fed tersebut. Imbasnya, nilai saham teknologi berkategori growth stocks pun oleng. Mengapa demikian?
Kenaikan suku bunga acuan tentu berimbas pada kenaikan bunga kredit, sehingga konsumsi dan investasi ikut tertahan. Alhasil, pertumbuhan ekonomi AS pun bisa ikut tersandung. Sementara itu, kinerja saham-saham growth stocks memang terbilang cespleng ketika pertumbuhan ekonomi terbilang greng.
Baca juga: Pluang Insight: Mengulas Kinerja Keuangan Microsoft
Setelah "balas dendam" dengan melaju kencang selama dua hari berturut-turut, nilai koin-koin kripto kini kembali "gitu-gitu aja". Melansir Coinmarketcap pukul 07.57 WIB, enam dari 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar sejagat masih betah di zona hijau dalam sehari terakhir.
Nilai Bitcoin (BTC) bertengger di US$37.045,01 per keping alias naik 0,93% dalam sehari terakhir. Kemudian, nilai Ether (ETH) menanjak 2,35% ke US$2.484,37 per keping di waktu yang sama.
Di sisi lain, nilai Cardano (ADA) dan Dogecoin (DOGE) masing-masing menguat 4,55% dan 1,47% dalam sehari terakhir. Kemudian, nilai Polygon (MATIC), Algorand (ALGO), dan Decentraland (MANA) masing-masing masih bisa mencuat 4,42%, 1,5%, dan 2,44% di waktu yang sama.
Secara umum, sentimen mengenai hasil rapat The Fed mempengaruhi gerak-gerik pasar kripto pada hari ini.
Rencana The Fed untuk mengerek suku bunga acuan, yang diduga akan dimulai Maret mendatang, bikin pelaku pasar sangsi untuk masuk ke pasar aset berisiko, termasuk aset kripto. Kondisi ini pun serupa dengan situasi pasar modal yang mendung setelah otoritas moneter tersebut mengumumkan hasil rapatnya.
Nah, situasi tersebut ternyata membuat analis penasaran, Sobat Cuan. Pasalnya, mereka semakin yakin bahwa korelasi pasar kripto dengan kondisi makroekonomi kini semakin kuat. Hal ini menjadi perhatian analis setelah mereka sebelumnya juga menemukan bahwa hubungan antara pergerakan pasar modal dan kripto kini semakin kuat.
Kabar lainnya, Presiden Rusia Vladimir Putin dilaporkan menginginkan konsensus bersama antara pemerintah dan bank sentral dalam menyikapi penambangan dan pemanfaatan aset kripto di negara tersebut.
Putin dikabarkan melemparkan pernyataan tersebut demi menengahi silang pendapat antara bank sentral Rusia dan Kementerian Keuangan Rusia ihwal aktivitas kripto. Di satu sisi, bank sentral Rusia ingin melarang aktivitas kripto secara total. Di sisi lain, Kementerian Keuangan Rusia malah ingin meregulasi hal tersebut.
Harga emas di pasar spot bercokol di level US$1.818,22 per ons pada pukul 08.15 WIB, merosot 1,7% dibanding sehari sebelumnya.
Nilai sang logam mulia terjatuh berkat kenaikan yield obligasi AS bertenor 10 tahun. Sekadar informasi, yield yang menanjak bikin opportunity cost dalam menggenggam emas semakin mahal. Akibatnya, mereka minggat dari pasar emas, sebuah instrumen investasi yang tidak menghasilkan imbal hasil periodik.
Kenaikan tingkat imbal hasil obligasi AS terjadi setelah The Fed mengumumkan akan gercep mengerek suku bunga acuannya.
Di saat yang sama, emas juga dihantam kenaikan nilai Dolar AS. Jika nilai mata uang tersebut makin menguat, maka harga emas akan menjadi lebih mahal bagi mereka yang jarang bertransaksi menggunakan Dolar AS. Akibatnya, permintaan emas akan susut.
Baca juga: Pluang Pagi: Kripto Masih Menghijau, The Fed Bikin Indeks AS Galau
Nilai indeks Dolar AS berada di level 96,56 pada pukul 08.19 WIB, naik 0,64% dibanding sehari sebelumnya.
Investor nampaknya kembali memborong sang aset greenback setelah The Fed mengumumkan kenaikan suku bunga acuannya.
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, serta aset kripto dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Bagikan artikel ini