Good morning, Sobat Cuan! Pasti kamu pagi ini lagi senyum-senyum sendiri nih, soalnya aset kripto dan saham AS kompak bergerak ke zona hijau! Yuk, simak ulasannya di Pluang Pagi berikut!
Indeks Saham AS
- Trio indeks saham Wall Street ketiban berkah menutup sesi perdagangan Selasa (22/3). Nilai Dow Jones Industrial Average (DJIA) bertumbuh 0,7%, sementara nilai S&P 500 dan Nasdaq loncat lebih tinggi masing-masing 1,1% dan 1,9%.
- Moncernya performa indeks saham AS terjadi berkat performa mumpuni saham-saham teknologi berkategori growth stocks. Tengok saja, nilai saham Meta Platforms, Amazon, Microsoft, Alphabet, dan Apple mengakhiri sesi perdagangan kemarin di teritori positif.
- Pelaku pasar tampaknya sudah bodo amat dengan kenaikan tingkat imbal hasil obligasi AS dan potensi kenaikan suku bunga acuan The Fed yang lebih agresif, yang merupakan dua musuh bebuyutan saham-saham teknologi.
- Kemarin, Presiden The Fed St. Louis James Bullard menekankan bahwa The Fed harus bergerak lebih gesit dan agresif dalam mendongkrak suku bunga acuannya demi melawan inflasi. Sementara itu, Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan, The Fed bersiap mengerek suku bunga acuan lebih dari 25 basis poin di pertemuan pejabat The Fed, alias rapat FOMC ke depan, untuk "memastikan kestabilan harga-harga".
- Selain karena tokcernya kinerja saham teknologi, indeks saham AS pun sukses melaju berkat gerak lincah saham sektor bank regional. Maklum, potensi kenaikan suku bunga acuan bakal mengerek suku bunga kredit, yang nantinya bisa meningkatkan margin bunga bersih mereka di masa depan.
Baca juga: Pluang Pagi: Investor Kembali Gugup, Saham AS & BTC 'Kuncup'
Aset Kripto
- Langit di atas pasar kripto pun terpantau cerah pagi ini. Melansir Coinmarketcap pukul 08.06 WIB, tujuh dari 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar sejagat sukses mendarat di zona hijau dalam 24 jam terakhir.
- Nilai Bitcoin (BTC) bertengger di US$42.067,13 per keping alias tumbuh 2,25% dalam sehari terakhir. Sementara itu, nilai Ether (ETH) menanjak 1,28% ke US$2.943,51 per keping di waktu yang sama.
- Altcoin lain yang mengekor dua punggawa aset kripto tersebut adalah Cardano (ADA) yang nilainya naik 5,62% dalam 24 jam terakhir. Kemudian, terdapat pula Solana (SOL), Polkadot (DOT), dan Dogecoin (DOGE) yang nilainya masing-masing lompat 1,03%, 5,71%, dan 1,69% di waktu yang sama.
- Beberapa analis menganggap bahwa aset kripto tengah masih dalam "mode pemulihan". Hanya saja, mereka masih belum yakin bahwa tren ini akan terus berlanjut mengingat kondisi pasar kripto yang terbilang volatil dan memiliki volume perdagangan harian yang belum maksimal.
- "Dorongan-dorongan di pasar kripto saat ini sejatinya belum menjadi dasar yang kuat (untuk membantu performa pasar kripto ke depan) karena permintaan fundamental di bursa kripto masih dalam tekanan," jelas analis FxPro, Alex Kuptsikevich, seperti dikutip Coindesk.
- Selain itu, laju altcoin kali ini memang lebih kencang ketimbang BTC, membuat pelaku pasar meyakini bahwa bursa kripto tengah mengalami altcoin season dan membuktikan bahwa selera risiko pelaku pasar sudah kembali agresif.
- Namun, data BTC risk signal dari Swissblock Technologies menunjukkan skor 25, yang artinya pelaku pasar belum sepenuhnya pede untuk bermain-main dengan altcoin.
- Sekadar informasi, BTC risk signal adalah indikator yang mengukur seberapa besar pelaku pasar mengalokasikan portofolio kriptonya ke BTC. Jika risk signal berada di angka 0, maka pelaku pasar mengalokasikan 100% portofolionya di BTC. Tapi, jika skor risk signal berada di angka 25 atau lebih, maka pelaku pasar mengurangi kelolaan BTC-nya sebanyak 25%.
- Adapun bintang utama pasar kripto hari ini adalah Ethereum Classic (ETC) yang nilainya melonjak 22,27% dalam sehari terakhir.
- ETC mendapat angin segar dari rumor yang mengatakan bahwa jaringan utama Ethereum akan bergabung dengan jaringan Beacon yang berbasis algoritma konsensus Proof of Stake.
Emas
- Harga emas di pasar spot bertengger di US$1.919,18 per ons pada pukul 08.30 WIB, merosot tajam dibanding posisi kemarin US$1.931 per ons.
- Kilau sang logam mulia meredup setelah pelaku pasar ramai-ramai melepas emas. Hal ini terjadi setelah tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS menanjak seiring niatan The Fed yang pasang sikap kuda-kuda untuk mengerek suku bunga acuannya lebih daro 25 basis poin.
- Sekadar informasi, kenaikan yield obligasi AS akan meningkatkan opportunity cost menggenggam emas. Sehingga, pelaku pasar pun akan melepas emas dan memilih instrumen yang menghasilkan imbal hasil secara periodik.
- Namun, sebagian pelaku pasar lainnya masih mengoleksi emas sebagai aset safe haven. Pasalnya, mereka masih mengantisipasi perkembangan dari konflik antara Rusia dan Ukraina.
Baca juga: Rangkuman Pasar: IHSG Cetak Rekor Baru, Laju Kripto Kian Merdu
Nikmati Keuntungan dengan Investasi Aman di Pluang!
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, serta aset kripto dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!