Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro (Segera Hadir)
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Advanced Order

support-icon
Dirancang untuk Investor (Segera Hadir)
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

chatRoomImage

Scan kode QR untuk download Pluang di Android dan iOS.

Informasi Terkini UntukmuBlogBerita & AnalisisPelajariKamus
bookmark

Cari berita, blog, atau artikel

Berita & Analisis

Pluang Pagi: The Fed Bikin Nyali Investor Kian Ciut, Saham AS & Kripto Kecut

Pluang Pagi: The Fed Bikin Nyali Investor Kian Ciut, Saham AS & Kripto Kecut

21 Sep 2022, 12:41 AM·Waktu baca: 3 menit
Kategori
Pluang Pagi: The Fed Bikin Nyali Investor Kian Ciut, Saham AS & Kripto Kecut

Selamat pagi, Sobat Cuan! Saham AS dan kripto terjungkal gara-gara investor semakin ketar-ketir dengan pengumuman kenaikan suku bunga acuan The Fed. Tapi, mereka ternyata lebih khawatir dengan kemungkinan komentar nyeleneh Ketua Fed Jerome Powell ketimbang kenaikan bunga acuan. Kenapa? Yuk, simak selengkapnya di Pluang Pagi!

Indeks Saham AS

  • Nilai trio indeks saham Amerika Serikat (AS) terbanting menutup sesi perdagangan Selasa (20/9). Nilai Nasdaq melorot 0,95%, sementara nilai Dow Jones Industrial Average (DJIA) dan S&P 500 terpelanting lebih parah masing-masing 1% dan 1,2%.
  • Pelaku pasar melancarkan sikap bearish setelah meyakini bahwa bank sentral AS, The Fed, akan mengerek suku bunga acuannya sebesar 75 basis poin dalam rapat komite pasar terbuka federal (FOMC) yang usai pada hari ini. 
  • Namun, pelaku pasar justru lebih takut terhadap munculnya komentar baru The Fed mengenai kenaikan suku bunga acuan jumbo hingga akhir tahun nanti demi meredam inflasi. Mereka khawatir hal tersebut akan mengantar ekonomi AS ke jurang resesi alih-alih soft landing, seperti yang sempat dijanjikan The Fed.
  • Kendati cuaca di atas pasar modal AS terpantau mendung, pelaku pasar malah tampak getol mengoleksi saham Apple dan membuat nilainya tumbuh 1% sepanjang sesi perdagangan kemarin.
  • Ini terjadi setelah analis TF International Securities, Ming-Chi Kuo, menyebut bahwa penjualan iPhone 14 Pro bisa mendongkrak pendapatan perseroan.

Baca Juga: Rangkuman Pasar: Duo Fed & BI Siap Bikin Ulah, IHSG & Kripto Ogah Goyah!

Aset Kripto

  • Setali tiga uang, pasar kripto juga terlihat tak bergairah di Rabu pagi. Melansir Coinmarketcap pukul 07.17 WIB, delapan dari 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar mendekam di zona merah dalam 24 jam terakhir.
  • Nilai Bitcoin (BTC), misalnya, tumbang 3,32% dalam sepekan terakhir dan kini berada di US$18.917 per keping. Ether (ETH) juga membukukan penurunan nilai 3,52% ke US$1.326 di waktu yang sama.
  • Nasib altcoin lainnya pun terbilang "sebelas-dua belas". Nilai Cardano (ADA) dan Polkadot (DOT) kompak melemah lebih dari 1% dalam 24 jam terakhir. Sementara itu, nilai Solana (SOL), Polygon (MATIC), dan Shiba Inu (SHIB) luntur lebih dari 3% di saat bersamaan.
  • Sama seperti yang terjadi di pasar saham, pelaku pasar masih menanti pengumuman kenaikan suku bunga acuan The Fed yang dijadwalkan muncul pada hari ini.
  • Hanya saja, pelaku pasar justru lebih mengantisipasi pernyataan-pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell dalam konferensi pers selepas rapat tersebut.
  • "Harga Bitcoin semakin tenggelam setelah potensi kenaikan suku bunga acuan The Fed membuat  pelaku pasar menghindari aset berisiko," jelas analis senior Oanda Edward Moya seperti dikutip Coindesk.
  • Lebih lanjut, kepercayaan diri pelaku pasar di pasar kripto kian pudar setelah platform keuangan terdesentralisasi (DeFi) Wintermute diretas oknum tak bertanggung jawab dan menyebabkan aset kripto senilai US$160 juta raib dari platform tersebut.

Baca Juga: Pluang Insight: Faktor Makroekonomi Apa Saja yang Pengaruhi Pasar Kripto?

Emas

  • Harga emas di pasar spot berada di level US$1.664 per ons pada pukul 07.32 WIB, melemah dari US$1.675 di periode yang sama sehari sebelumnya.
  • Nilai sang logam mulia terkapar setelah dua musuh sengitnya, nilai Dolar AS dan tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS, menunjukkan keperkasaannya.
  • Sekadar informasi, kenaikan nilai Dolar AS membuat harga emas menjadi relatif lebih mahal bagi pelaku pasar yang jarang bertransaksi menggunakan mata uang tersebut. Sementara itu, kenaikan tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS membuat opportunity cost investor dalam menggenggam emas menjadi lebih mahal.

Baca Juga: Pluang Pagi: Fed Bikin Galau, Tapi Saham AS & Kripto Tetap 'Selow'

Mulai Perjalanan Investasimu dengan Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emasS&P 500 dan Nasdaq index futuresSaham AS CFD, serta lebih dari 140 aset kripto dan belasan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!

Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!

Ditulis oleh
channel logo

Galih Gumelar

Right baner

Bagikan artikel ini

Apakah artikel ini berguna untukmu?

like
like
Right baner
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1

Daftar