Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Fitur Proarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Berita & Analisis

Pluang Pagi: Bitcoin Bersiap Rekor, IHSG & Indeks AS Ogah Kendor!
shareIcon

Pluang Pagi: Bitcoin Bersiap Rekor, IHSG & Indeks AS Ogah Kendor!

19 Oct 2021, 1:12 AM·Waktu baca: 3 menit
shareIcon
Kategori
Pluang Pagi: Bitcoin Bersiap Rekor, IHSG & Indeks AS Ogah Kendor!

Mengawali Selasa (19/10) pagi ini, Sobat Cuan bisa menyimak rangkuman kinerja pasar dalam Pluang Pagi berikut!

Indeks Saham AS

Tiga indeks saham Wall Street tidak satu suara pada perdagangan Senin (18/10) waktu Amerika Serikat. Nilai Dow Jones Industrial Average melorot 0,1%, sementara nilai S&P 500 dan Nasdaq Composite masing-masing menguat 0,34% dan 0,84%.

Nilai indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite kompak bertenaga lantaran performa mumpuni saham emiten teknologi raksasa, alias big tech, dan saham perusahaan konsumsi.

Investor ternyata sedang gemar menebar uang di saham-saham teknologi setelah percaya bahwa mereka bisa membukukan kinerja keuangan kuartal III dengan cemerlang. Di samping itu, pelaku pasar nampaknya juga mengabaikan kenaikan tingkat imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun, yang selama ini menjadi musuh bebuyutan saham-saham berkategori growth stocks.

Pergerakan saham-saham sektor energi ikut menguntit saham teknologi akibat melonjaknya harga energi, khususnya minyak bumi, yang kian merongrong akibat pengetatan suplai. Organisasi produsen minyak dunia (OPEC) dan International Energy Agency (IEA) mengatakan pasokan komoditas energi yang kian seret akan bikin harga minyak dunia ogah turun hingga akhir tahun nanti.

Aset Kripto

Harga Bitcoin (BTC) terlihat di posisi US$62.169 per keping pada Selasa pukul 07.00 WIB, atau lompat 1% dalam sehari terakhir. Para bulls nampaknya tengah getol mengakumulasi Bitcoin setelah sang raja aset kripto tersebut mencetak pekan terbaiknya sejak 2009 pada pekan lalu.

Sementara itu, nilai saingan terdekat Bitcoin, Ether (ETH), berada di level US$3.762 di periode yang sama. Ethereum sempat buka jalan menuju level resistance US$3.800 per keping meski akhirnya gagal melangkah lebih jauh ke posisi US$3.900.

Dalam laporan teranyarnya, Glassnode menyebut jumlah pemilik (hodlers) ETH ternyata melonjak dalam beberapa pekan terakhir. Per 15 Oktober 2021, 1,34 juta alamat hodlers tercatat memiliki lebih dari 1 ETH. Jumlah penggenggam ETH kian bejibun setelah koin besutan Vitalik Buterin ini menyentuh harga US$3.500 beberapa waktu belakangan.

Baca juga: Pasar Sepekan: Indeks AS dan IHSG Bersorak, Bitcoin Mantap Melonjak

Emas

Harga emas di pasar spot terlihat di posisi US$1.765,14 per ons pada Senin pukul 07.00 WIB, atau turun 0,1% dalam 24 jam terakhir. Sementara itu, harga emas berjangka AS ikut terseret 0,2% ke US$1.765,7 per ons.

Kilau nilai sang logam mulia meredup setelah tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS merangkak naik. Hanya saja, pelemahan harga emas sempat tertahan setelah investor terlihat agak menghindari aset-aset berisiko.

Ya, investor tengah mencari emas sebagai aset aman (safe haven) setelah pertumbuhan ekonomi China mundur pada kuartal III 2021. Investor kemungkinan masih akan memburu emas jika laporan kinerja keuangan emiten pasar modal AS menunjukkan hasil mengecewakan di triwulan lalu akibat rusaknya kondisi rantai pasok global.

Selain itu, nilai Dolar AS diperkirakan akan melemah seiring niatan beberapa bank sentral global untuk mengerek suku bunga acuannya. Nah, permintaan emas biasanya makin greng jika nilai Dolar AS oleng. Oleh karenanya, harga emas berpotensi berada di level US$1.750 hingga US$1.800 per ons sampai The Fed memberi sinyal jelas ihwal tapering.

Dolar AS

Nilai Dolar AS berada di level 93,95, turun dibanding sehari sebelumnya yang berada di kisaran 94. Sang aset greenback mengalami hari pahit setelah produksi manufaktur AS ternyata terjun bebas pada September.

Baca juga: Kabar Sepekan: Tapering di Depan Mata, Harga Bitcoin Bersukacita

Pasar Domestik

Nilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada level 6.658,77 poin pada penutupan perdagangan Senin (18/10), naik 0,38% dibanding sesi perdagangan sebelumnya. Indeks domestik nampaknya masih akan menunjukkan tajinya pada sesi perdagangan hari ini, di mana saham perbankan, ritel, dan energi kemungkinan akan menjadi bintang utamanya.

Nikmati Keuntungan dengan Investasi Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emasS&P 500 index futures, serta aset kripto dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!

Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!

Ditulis oleh
channel logo

Satya Nagara

Right baner

Satya Nagara

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait
pluang pagi
Pluang Pagi: Krisis di Ukraina Memanas, Aset Kripto Kembali Lemas!
news card image
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1