Selamat pagi, Sobat Cuan! Mengawali Kamis (16/12) pagi, yuk simak rangkuman kinerja pasar pagi ini di Pluang Pagi berikut!
Trio indeks saham Amerika Serikat kompak semringah pada sesi perdagangan Rabu (15/12). Nilai indeks S&P 500 lompat 1,63%, sementara nilai Dow Jones Industrial Average dan Nasdaq Composite masing-masing melambung 1,1% dan 2,1%.
Indeks saham Wall Street menguat di tengah pengumuman pengetatan kebijakan moneter The Fed. Ya, dini hari tadi, The Fed mengumumkan bahwa mereka akan mengurangi pembelian instrumen surat berharga (tapering) menjadi US$30 miliar per bulan pada Januari, meningkat dua kali lipat dibanding saat ini US$15 miliar.
Di samping itu, The Fed juga memproyeksikan tiga kali kenaikan suku bunga acuan Fed Rate pada tahun depan.
Kabar tersebut semestinya bikin pasar modal gonjang-ganjing. Namun, pengetatan kebijakan moneter tersebut nampaknya sudah sejalan dengan ekspektasi investor. Nah, sikap investor yang sudah priced-in aksi The Fed tersebut bikin mereka tetap selera membenamkan dananya di pasar modal.
Saham-saham raksasa teknologi, yakni Alphabet, Microsoft, Meta, dan Apple, berhasil memantul pada sesi perdagangan kemarin. Sementara itu, saham sektor kesehatan ikut melonjak 8% di waktu yang sama.
Nasib mujur juga menghampiri pasar aset kripto pagi ini. Melansir Coinmarketcap pukul 07.57 WIB, sembilan dari 10 aset kripto berkapitalisasi pesar sejagat merangsek zona hijau dalam 24 jam terakhir.
Harga Bitcoin (BTC), contohnya, melompat 1,91% dalam sehari terakhir dan kini bertengger di US$49.108,95 per keping. Nilai Ether (ETH) pun ikutan manjat 4,95% ke level US$4.044,59 di waktu yang sama
Kemudian, nilai Solana (SOL) ikut ngebut 11,49% ke US$179,42 dan Polkadot (DOT) loncat 5,55% di waktu yang sama.
Investor nampaknya mulai kembali berani masuk ke pasar kripto, yang merupakan kelas aset berisiko, setelah pengumuman pengetatan kebijakan moneter The Fed. Hal ini terjadi sebab investor sudah tidak lagi diliputi ketidakpastian terkait kondisi moneter setidaknya hingga tahun depan.
Namun, bintang utama hari ini nampaknya adalah Avalanche (AVAX), yang nilainya nyelonong 16,88% dalam sehari terakhir dan kini nangkring di US$103,77 per keping. Hal ini terjadi setelah stablecoins USDC sudah meluncur di atas jaringan blockchain tersebut. Nah, peristiwa itu digadang bisa semakin memperkuat aplikasi terdesentralisasi yang dibangun di atas jaringan Avalanche, dan kemungkinan besar menggeser dominasi Ethereum sebagai platform kontrak pintar (smart contract).
Baca juga: Pluang Pagi: Indeks Saham AS & Kripto Terus Melaju, Dolar AS Mati Kutu
Harga emas spot bertengger di US$1.777 per ons pada pukul 07.30 WIB, menguat 0,25% dibanding sehari sebelumnya. Harga emas berjangka juga ikutan loncat 0,85% ke US$1.779 per ons di hari yang sama.
Investor nampaknya memanfaatkan pelemahan nilai Dolar AS untuk memborong emas. Sekadar informasi, pelemahan nilai Dolar AS akan membuat harga emas relatif lebih murah bagi mereka yang jarang bertransaksi menggunakan mata uang tersebut. Sehingga, permintaan sang logam mulia menanjak dan ikut mengerek harganya.
Nilai Dolar AS sendiri melemah akibat aksi investor yang berbondong-bondong masuk ke aset berisiko pasca pengumuman kebijakan moneter The Fed.
Baca juga: Rangkuman Kabar: Batu Bara jadi Primadona, Ekonomi China Merana
Nilai indeks Dolar AS bertengger di 96,29 poin pada pukul 07.30 WIB, melemah 0,6% dibanding sehari sebelumnya. Sang aset greenback mendadak loyo setelah pengumuman kebijakan moneter The Fed.
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, serta aset kripto dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Galih Gumelar
Galih Gumelar
Bagikan artikel ini