Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Leveragearrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Informasi Terkini UntukmuBlogBerita & AnalisisPelajariKamus
bookmark

Cari berita, blog, atau artikel

Berita & Analisis

Pluang Pagi: Inflasi Makin ‘Gila’, Bitcoin Naik Panggung Jadi Idola

Pluang Pagi: Inflasi Makin ‘Gila’, Bitcoin Naik Panggung Jadi Idola

11 Nov 2021, 1:46 AM·Waktu baca: 3 menit
Kategori
Pluang Pagi: Inflasi Makin ‘Gila’, Bitcoin Naik Panggung Jadi Idola

Selamat pagi, Sobat Cuan! Bagaimana kabar kamu Kamis ini? Sebelum memulai aktivitasmu pagi ini, yuk simak rangkuman kinerja pasar pagi ini di Pluang Pagi berikut!

Indeks Saham AS

Ketiga indeks saham Amerika Serikat kompak merosot di penutupan sesi perdagangan Rabu (11/10). Nilai S&P 500 turun 0,82% sementara Dow Jones Industrial Average turun 0,66% dan Nasdaq susut 1,66%.

Trio indeks saham Wall Street lunglai setelah investor mengkhawatirkan tingkat inflasi yang meradang. Departemen Ketenagakerjaan AS melaporkan bahwa indeks harga konsumen secara bulanan naik 0,9% pada Oktober alias 6,2% secara tahunan. Data ini menunjukkan bahwa inflasi AS akhirnya mencapai rekor tertingginya sejak 1990.

Inflasi yang kian meradang bikin investor mewanti-wanti kebijakan pengetatan moneter bank sentral AS The Fed. Nah, kebijakan yang dimaksud ditakutkan bisa mengerek tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS.

Kekhawatiran investor atas inflasi dan kenaikan suku bunga acuan The Fed bikin mereka menjauhi saham-saham teknologi raksasa berkategori growth stocks. Maklum, “pasang kuda-kuda” pengetatan kebijakan moneter The Fed akan mengancam pertumbuhan ekonomi. Sementara itu, saham-saham kategori growth stocks biasanya berkinerja moncer ketika pertumbuhan ekonomi sedang mumpuni.

Saham-saham produsen chip pun mengalami nasib serupa, di mana korporasi seperti Advanced Micro Devices dan Qualcomm menyeret performa sektor tersebut.

Baca juga: Pluang Pagi: Saham AS Luntur, Kinerja Bitcoin Kian Tersungkur

Aset Kripto

Dua punggawa aset kripto, Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH), nampaknya sedang bernasib mujur sepanjang pekan ini. Betapa tidak, keduanya lagi-lagi berhasil mencetak rekor terbarunya masing-masing di angka US$69.000 dan US$4.868 per keping.

Hanya saja, rekor itu tak bertahan sementara. Pada pukul 07.00 WIB, nilai BTC terlihat di US$64.687 sementara ETH bertengger di US$4.610. Pelaku pasar kemungkinan memanfaatkan momentum tersebut untuk mengambil untung (profit taking).

Menariknya, nilai BTC dan ETH terpantau menanjak setelah AS mengumumkan data inflasinya. Ya, nampaknya pelaku pasar kelimpungan dalam mencari aset lindung nilai yang mampu melindungi kekayaan mereka dari gerusan inflasi.

Selama ini, Bitcoin menyandang status sebagai aset lindung nilai lantaran dianggap alternatif dari uang fiat. Performa Bitcoin pun bahkan mengalahkan aset lindung nilai tradisional, yakni emas, sepanjang tahun ini. Sekadar informasi, nilai BTC telah tumbuh 130% secara tahun kalender (year-to-date) sementara emas malah runtuh 4% di periode yang sama.

Analis kripto kondang Anthony Pompliano mengatakan, aksi pelaku pasar itu bisa disebut sebagai “aksi harga asimetris”. Yakni, sebuah kondisi di mana investor melihat aset berisiko seperti Bitcoin terlihat menjanjikan setelah pasar modal jatuh ke zona merah dan bank sentral terlihat ancang-ancang mengetatkan kebijakan moneternya.

Emas

Harga emas spot bercokol di US$1.847,31 per ons pada pukul 07.00 WIB. Sebelumnya, harga emas sempat menyentuh US$1.868,2 per ons, yang merupakan nilai tertingginya dalam lima bulan terakhir.

Nilai sang logam mulia terus menanjak akibat inflasi AS yang terus ngamuk. Pelaku pasar pun kemudian memburu emas sebagai aset lindung nilai yang efektif untuk melindungi kekayaan mereka dari gerusan inflasi.

Harga emas kian terdongkrak setelah musuh bebuyutan emas, tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS, ikut longsor.

Analis Standard Chartered Suki Cooper mengatakan harga emas akan terus ngegas ke US$1.900 per ons jika berhasil menembus di atas US$1.851 per ons.

Baca juga: Pluang Pagi: Saham AS & IHSG Kian Kinclong, Dolar AS Makin Amsyong

Dolar AS

Nilai indeks Dolar AS bertengger di 94,88 per ons pada pukul 07.00 WIB, atau naik 0,91%. Nilai sang aset greenback terus melaju setelah investor meramal pengetatan kebijakan moneter The Fed pasca perilisan data inflasi AS kemarin.

Nikmati Keuntungan dengan Investasi Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emasS&P 500 index futures, serta aset kripto dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!

Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!

Ditulis oleh
channel logo

Satya Nagara

Right baner

Bagikan artikel ini

Apakah artikel ini berguna untukmu?

like
like
Right baner
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1

Daftar