Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup sesi perdagangan Rabu (24/11) dengan jalan di tempat. Di sisi lain, pasar aset kripto justru terlihat bangun dari tidur panjangnya pada hari ini.
Apa yang terjadi dengan kedua pasar tersebut hari ini? Simak selengkapnya di Rangkuman Pasar berikut!
IHSG menutup sesi perdagangan hari ini dengan bertengger di level 6.683,27 poin, menguat tipis 0,08% dibanding sesi perdagangan sebelumnya. Sang indeks domestik terpantau kurang bergairah setelah saham-saham bank kelas kakap seolah bergeming pada hari ini.
Buktinya, saham-saham bank jumbo yang selama ini menjadi motor penggerak IHSG seperti PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) ditutup di level yang sama dengan harga pembukaan pagi tadi.
Padahal, IHSG hari ini seharusnya mendapat embusan angin segar dari moncernya harga-harga energi. Pada hari ini, harga minyak jenis Brent dan West texas Intermediate masing-masing menguat 0,36% dan 0,15%. Sementara itu, harga batu bara di ICE Newcastle (Australia) melesat 5,23% ke US$177 per ton di waktu yang sama.
Sentimen tersebut sejatinya bisa menopang saham-saham sektor energi. Namun, investor nampaknya memilih fokus terhadap dampak inflasi yang bisa ditimbulkan oleh kenaikan harga komoditas yang dimaksud. Akibatnya, pelaku pasar pun bimbang untuk menginjakkan kaki di pasar modal.
Baca juga: Rangkuman Pasar: IHSG Masih Solid, Kripto Gagal Terbang
Kendati demikian, investor nampaknya masih agak selera bermain di pasar modal domestik, meski pun tidak senafsu pekan kemarin. Hal ini tercermin dari sikap investor asing yang mencatat nilai beli bersih sebesar Rp419,2 miliar pada hari ini.
Investor asing terlihat melepas saham PT Bank Rakyat Indonesia TBK (BBRI) dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) masing-masing sebesar Rp130 miliar dan Rp68,5 miliar. Kemudian, mereka juga melepas saham produsen batu bara, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dengan nilai Rp77,4 miliar.
Kemudian, investor asing juga melepas saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) dan PT Bukalapak Tbk (BUKA) dengan nilai penjualan masing-masing sebesar Rp84 miliar dan Rp50 miliar.
Di sisi lain, investor asing lebih memilih mengoleksi saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dengan nilai masing-masing sebesar Rp20,2 miliar dan Rp13,9 miliar. Tak ketinggalan, mereka juga memborong saham PT Yule Sekuritas Indonesia Tbk (YULE) dengan nilai Rp49,3 miliar.
Setelah terus jatuh selama beberapa hari ke belakang, jagoan-jagoan aset kripto mulai unjuk gigi. Berdasarkan data Coinmarketcap pukul 17.21 WIB, lima dari 10 aset kripto berkapitalisasi pasar jumbo sudah bertengger di teritori hijau.
Ethereum (ETH), misalnya, harganya berhasil naik 2,94% ke level US$4.302,89. Langkahnya diikuti oleh Binance Coin (BNB) yang ikut naik 2,58% ke level US$590,17.
Sementara itu, koin gaming The Sandbox (SAND) juga terbang 34,53% ke level US$7,22. Koin gaming satu ini nampaknya masih terus menorehkan pertumbuhan menjelang festival turnamen game Sandbox Alpha pada 29 November mendatang.
Baca juga: Rangkuman Pasar: BTC & Altcoin Gas Terus, IHSG Malah Gagal Fokus
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Bagikan artikel ini