Peluncuran ApeCoin sempat bikin heboh jagat kripto beberapa waktu lalu. Namun, seperti apa kinerja dan prospeknya? Simak di sini!
ApeCoin (APE) adalah token utilitas dan tata kelola yang dikembangkan Yuga Labs dan bertujuan menjadi mata uang kancah Web3 dan Metaverse, misalnya gaming, budaya, dan perdagangan, di masa depan.
ApeCoin sendiri baru berusia seumur jagung. Ia dilempar ke pasaran pada 17 Maret 2022 dengan harga sekitar US$10 per keping dan kapitalisasi pasar sebesar US$10 miliar. Kendati begitu, kehadiran ApeCoin langsung mendapat sambutan hangat dari komunitas kripto. Pasalnya, popularitas ApeCoin juga terbantu oleh ketenaran Bored Ape Yacht Club (BAYC), klub Non-Fungible Token (NFT) paling hits sama-sama besutan Yuga Labs.
Lebih Lanjut, koin ini dimiliki dan dioperasikan oleh ApeCoin DAO, sebuah organisasi terdesentralisasi yang memungkinkan anggotanya untuk menentukan tata kelola dan pendanaan ekosistem Yuga Labs ke depan.
ApeCoin DAO sendiri disokong oleh Ape Foundation, sebuah badan yang didekasikan sebagai "badan tertinggi" dari ApeCoin dan mengesahkan segala keputusan yang disepakati komunitas ApeCoin DAO.
Baca Juga: Mengenal ApeCoin, Calon Mata Uang Web3 Masa Depan
Nasib mujur menyertai langkah APE sejak diluncurkan hampir sembilan bulan yang lalu. Sebagai contoh, nilainya melonjak kencang di April dan mengantar nilai kapitalisasi pasarnya menyentuh US$22 miliar. Hal ini terjadi setelah pelaku pasar mengantisipasi perhelatan Yuga Labs, The Otherside Land, pada 30 April 2022.
Namun, nasib baik APE tak bertahan lama. Pasalnya, harga APE terjatuh setelah acara The Otherside selesai. Di samping itu, runtuhnya harga koin tersebut juga didorong oleh aksi jual besar-besaran di pasar kripto akibat turunnya selera risiko pelaku pasar gara-gara perkara makroekonomi.
Imbasnya, nilai kapitalisasi pasar APE pun mencapai level terendahnya di US$3,5 miliar pada pertengahan Juni kemarin.
Lebih lanjut, lesunya selera pelaku pasar atas aset berisiko terus mengantar harga APE tenggelam di kuartal III tahun ini. Untungnya, harga koin hits itu kembali rebound gara-gara perkembangan seperti integrasi ApeCoin dengan BitPay.
Sementara itu, dari sisi adopsi, APE lebih banyak dimiliki oleh investor ritel yang tidak menggenggam NFT BAYC dan Mutant Ape Yacht Club (MAYC). Bahkan, jumlah pemilik APE yang juga menggenggam BAYC dan MAYC turun 11,7% secara kuartalan pada triwulan lalu.
Fakta unik lainnya, jumlah investor kelas krill, yakni mereka yang menggenggam kurang dari 1.000 APE, tumbuh 4,2% secara triwulanan pada kuartal III. Sementara itu, jumlah investor yang memiliki 1.000 hingga 10.000 keping APE, atau golongan Fish, turun 2,3% di periode yang sama.
Kondisi tersebut cukup kontras dibanding masa-masa awal kehadiran APE, di mana penyimpan NFT BAYC dan MAYC mendominasi kepemilikan APE. Namun, peristiwa itu bukanlah hal buruk. Sebab, itu menjadi pertanda bahwa suplai APE telah terdesentralisasi dengan merata.
Secara umum, Sobat Cuan bisa menyimak rangkuman kinerja APE hingga kuartal III melalui tabel berikut!
Dari sisi kualitatif, ApeCoin sejatinya mampu menunjukkan perkembangan signifikan sejak Maret. Sebagai contoh, APE kini sudah bisa digunakan sebagai alat pembayaran di BitPay maupun platform smart contract NFT NiftyKit. Di samping itu, ApeCoin DAO juga menyelenggarakan ApeCoin Festival yang bertujuan meningkatkan nilai jenama ApeCoin sebagai pencetus Web3 Village.
Seluruh inisiatif itu terjadi berkat keaktifan ApeCoin DAO yang berbasis komunitas. Seluruh anggota lembaga tersebut rupanya benar-benar tergugah untuk memberikan suara terhadap proposal proyek yang dapat meningkatkan adopsi APE.
Baca Juga: Menjelajahi The Otherside, Game Metaverse Lintas Jaringan di Ekosistem APE
Saat ini, kondisi pasar kripto tengah memasuki masa-masa penuh ambiguitas. Namun, kamu tetap bisa mempertimbangkan mengoleksi APE jika kamu percaya akan masa depan Web3 dan metaverse di masa depan.
Apalagi, Yuga Labs benar-benar menunjukkan upayanya dalam memanfaatkan kancah metaverse, salah satunya adalah mempercepat pengembangan game metaverse The Otherside. Jika permainan tersebut rampung, maka ia bisa jadi akan mengadopsi APE sebagai alat pembayaran di dalamnya.
Keberhasilan integrasi tersebut pun akan membuat komunitas Web3 percaya bahwa adopsi APE akan meluas. Nah, hal ini diharapkan akan menjadi katalis positif bagi APE ke depan.
Di sisi lain, ApeCoin DAO juga terlihat masih getol memperluas adopsi APE. Para pengamat kripto bahkan menganggap kuartal lalu sebagai momen krusial bagi ApeCoin DAO dalam melakukan beberapa inisiatif anyar.
Inisiatif itu pun berlanjut di kuartal IV tahun ini, di mana APE bakal bisa di-staking di jaringan Horizen Labs mulai 12 Desember 2022. Imbasnya, harga APE pun berhasil rebound 22% selama sepekan pada pekan terakhir November setelah sebelumnya tenggelam 58% menyusul drama jatuhnya FTX.
Berkaca pada peristiwa tersebut, bisa disimpulkan bahwa inisiatif komunitas APE dalam memperluas adopsi koin tersebut adalah sentimen utama pendorong harga APE.
Kalau kamu bagaimana, Sobat Cuan? Apakah tertarik menggenggam APE?
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, Saham AS, serta lebih dari 140 aset kripto dan belasan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Bagikan artikel ini