Selamat berakhir pekan, Sobat Cuan! Kabar Sepekan kembali menyapa kamu dengan rangkaian kabar internasional dan lokal terkini. Di antaranya adalah soal ramalan ekonomi Indonesia yang cerah meski ekonomi global dipandang suram! Simak selengkapnya!
Bank Dunia mematok proyeksi ekonomi global di angka 2,9% hingga akhir tahun ini di dalam laporan terbaiknya. Sayangnya, ramalan ini jauh lebih rendah dari proyeksi semula Januari lalu yakni 4,1%.
Presiden Bank Dunia David Malpass mengatakan, lockdown COVID-19 di China, disrupsi rantai pasok, hingga kenaikan risiko stagflasi dianggap menjadi batu sandungan bagi pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini. Kondisi itu kemudian ikut diperparah dengan konflik geopolitik antara Rusia dan Ukraina.
Amerika Serikat (AS) mencatat defisit neraca perdagangan US$87,1 miliar di April alias turun 19,1% dibanding Maret. Peristiwa ini sekaligus menandai penurunan defisit terbesar di tahun ini dan menghindarkan AS dari mencetak rekor defisit dagang terbesar tertinggi sepanjang masa.
Defisit neraca dagang AS susut setelah negara adidaya tersebut mengimpor barang dan jasa dari China lebih sedikit di April. Maklum, aktivitas manufaktur negara panda tersebut memang menginjak pedal rem akibat kebijakan lockdown yang dipicu oleh kenaikan kasus COVID-19.
Pemerintah China akhirnya melonggarkan kebijakan pembatasan sosial ekstrem setelah kasus COVID-19 di beberapa kota melandai.
Di Beijing, misalnya, pemerintah daerah setempat sudah memperbolehkan bisnis makanan untuk menerima pengunjung yang ingin makan di tempat. Sementara itu, di Shanghai, pemerintah kota setempat sudah memperbolehkan warganya untuk beraktivitas di luar ruangan.
Selama ini, pelaku pasar memang mengharapkan China untuk membuka kembali kebijakan lockdown-nya. Pasalnya, melambatnya aktivitas ekonomi China menyebabkan aktivitas ekspor impor global terguncang.
Departemen Ketenagakerjaan AS mencatat, Indeks Harga Konsumen (IHK) Amerika Serikat Mei tumbuh 8,6% dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya. Dengan kata lain, AS mencetak rekor inflasi tertinggi terbarunya dalam 40 tahun terakhir.
Kenaikan harga energi yang mencapai 34,6% dibanding tahun sebelumnya menjadi biang keladi inflasi AS kali ini.
Baca juga: Pluang Insight: Kripto Dihantam Bear Market, Saat Tepat Gunakan Dollar Cost Averaging?
Jaringan uji coba milik Ethereum, Ropsten, telah mengganti algoritma konsensusnya dari Proof-of-Work menjadi Proof-of-Stake. Ini sekaligus menandai batu pijakan besar bagi Ethereum yang akan melakukan The Merge pada Agustus mendatang.
Setelah The Merge selesai, jaringan Ethereum diharapkan akan memiliki biaya transaksi yang lebih efisien plus skalabilitas transaksi yang lebih leluasa.
Binance Labs, firma modal ventura dan inkubasi di bawah Binance, mengumumkan telah berinvestasi di CAKE, yakni token utilitas dan tata kelola milik platform exchange terdesentralisasi PancakeSwap. Hanya saja, Binance tidak mengumumkan besaran investasi tersebut.
Stablecoin besutan jaringan Tron, USDD, kini dilaporkan telah disokong oleh Bitcoin (BTC), Tether (USDT), dan Tron (TRX) untuk menjaga nilai tukarnya sebesar US$1 untuk setiap 1 USDD.
Bahkan, nilai cadangan itu disebut over-collateralized. Pasalnya, rasio penjaminan reserve asset-nya dengan USDD kini mencapai 226,1%.
Sekadar informasi, karakteristik stablecoin USDD terbilang mirip dengan stablecoin besutan Terra, UST, yang nilai tukarnya ambrol pada bulan lalu.
Raksasa komputasi awan Salesforce ikutan nyemplung ke kancah Non-Fungible Token (NFT) setelah mengumumkan bakal meluncurkan platform demi mendukung dunia usaha dan perusahaan untuk mencetak dan menjual NFT.
Saat ini, proyek tersebut masih berstatus proyek rintisan. Salesforce rencananya akan meluncurkan platform tersebut secara penuh pada Oktober.
Baca juga: Pluang Insight: Jangan Takut! Simak Cara Melakukan Stop-Loss yang Tepat di Sini!
Bank Indonesia (BI) mencatat, cadangan devisa Indonesia berada di level US$135,6 miliar alias turun tipis dibanding posisi April yakni US$135,7 miliar.
BI mengatakan, melandainya penerimaan devisa migas, pajak dan jasa, serta kebutuhan pembayaran utang luar negeri pemerintah menjadi biang kerok turunnya cadangan devisa tanah air.
Presiden Joko Widodo menyampaikan keinginannya untuk menghentikan ekspor bahan mentah bauksit. Menurutnya, langkah ini perlu dilakukan demi mendukung rencana Indonesia untuk menjadi produsen barang berbasis aluminium.
Sebelumnya, Jokowi juga sudah menyetop keran ekspor nikel dengan alasan yang sama.
"Keinginan sejak lama kenapa kita setop ekspor nikel ya ke situ, dan dilanjutkan dengan setop ekspor bahan mentah bauksit sehingga kita bisa memproduksi barang jadi berasal dari aluminium," kata Jokowi, Rabu (8/6).
Bank Indonesia (BI) merilis, skor Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Indonesia pada Mei tercatat di level 128,9 alias meningkat pesat dibanding April yakni 113,1. Ini sekaligus menandai skor IKK tertinggi sepanjang masa!
Indeks Keyakinan Konsumen mencerminkan persepsi masyarakat terhadap ekonomi Indonesia ke depan. BI menjelaskan, hal itu terjadi karena masyarakat menyambut baik pelonggaran pembatasan mobilitas masyarakat.
Bank Dunia mengatakan Indonesia kemungkinan bakal lolos dari jebakan resesi setelah lembaga tersebut memproyeksi pertumbuhan ekonomi 5,1% di tahun ini.
Lembaga tersebut beralasan, kenaikan harga komoditas masih menjadi angin segar yang mendongkrak kinerja ekspor dan produktivitas dalam negeri. Ini mengingat status Indonesia sebagai negara pengekspor utama Sumber Daya Alam (SDA).
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, Saham AS CFD, serta lebih dari 90 aset kripto dan belasan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Sumber: CNN Indonesia, Reuters, CNBC, Kontan
Bagikan artikel ini