Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih tergolek tak berdaya pada sesi perdagangan hari ini. Di sisi lain, performa aset kripto hari ini terbilang gemilang, Sobat Cuan! Apa sih yang terjadi hari ini? Yuk, simak ulasan lengkapnya di Rangkuman Kabar berikut!
Nilai IHSG finish di posisi 6.507,68 poin pada penutupan sesi perdagangan Rabu (1/12) alias melemah 0,4% dibanding sesi perdagangan sehari sebelumnya. Kali ini, IHSG nampaknya harus rela keok setelah dihantam sentimen negatif dari sana-sini.
Pertama, investor terlihat ragu menjejakkan kaki di pasar modal lantaran masih menerka-nerka dampak COVID-19 varian Omicron terhadap kegiatan ekonomi Indonesia. Apalagi, setelah data Kantor Kesehatan Pelabuhan menunjukkan bahwa pelaku perjalanan luar negeri dari sejumlah negara yang “terjangkit” varian Omicron ke Indonesia terus meningkat.
Kendati demikian, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memastikan bahwa sampai saat ini varian virus tersebut belum ditemukan di Indonesia.
Kedua, pelaku pasar juga sangsi terkait iklim investasi domestik setelah Ketua The Fed Jerome Powell mengumumkan bahwa otoritas moneter itu akan mempercepat tapering. Ya, bank sentral AS berencana mempercepat tapering setelah merasa bahwa pertumbuhan ekonomi AS sudah kembali ke jalur yang tepat dan inflasi AS sudah terlalu tinggi.
Ketiga, tekanan domestik datang dari data IHS Markit yang menunjukkan bahwa indeks manufaktur Indonesia tercatat di 53,9 pada November, atau lunglai dari 57,2 di Oktober. Meski nilai indeksnya turun, industri manufaktur Indonesia masih menunjukkan gelagat ekspansif lantaran skornya berada di atas 50.
Kali ini, susutnya permintaan ekspor dari luar negeri menjadi salah satu alasan anjloknya nilai indeks manufaktur Indonesia. Selain itu, industri manufaktur memang terlihat kurang bergigi akibat kenaikan biaya bahan baku dan juga transportasi.
Nah, rentetan kabar “duka” tersebut bikin IHSG tergeletak tak berdaya. Nasib ini cukup kontras dibandingkan “kawan-kawannya” di kawasan Asia.
Nilai indeks saham Hong Kong, misalnya, sukses terapresiasi 0,78%. Sementara itu, nilai indeks Kospi di Korea Selatan bahkan terbang 2,14% disusul oleh indeks Nikkei 225 yang parkir dengan pertumbuhan 0,41%.
Baca juga: Rangkuman Pasar: Duh, Panic Selling Bikin IHSG Melorot 1,13%!
Hantaman kabar kurang mengenakkan tersebut membuat investor asing ramai-ramai melakukan aksi jual. Pada hari ini, investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih (net foreign sell) sebesar Rp621,65 miliar.
Mereka terlihat getol melepas saham PT Astra International Tbk (ASII) sebesar Rp131,9 miliar dan membuat saham ASII terperosok 2,16% ke level Rp5.650 per saham.
Selain itu, mereka juga melego saham PT Bukalapak Tbk (BUKA) sebanyak Rp112,8 miliar, yang bikin nilai sahamnya nyusruk 6,42% ke level Rp510 per saham. Tidak ketinggalan, saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) juga jadi sasaran aksi jual asing senilai Rp62,3 miliar.
Di sisi lain, investor asing terlihat doyan mengumpulkan saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) senilai Rp72,2 miliar. Selain itu, mereka juga memborong saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dengan nilai pembelian masing-masing sebesar Rp49,1 miliar dan Rp114,7 miliar.
Duo saham yang berada di bawah naungan grup Lippo, PT Multipolar Tbk (MLPL) dan PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA), juga bergerak moncer. MLPL berhasil menguat 11,67% ke level Rp402 per saham, sedangkan MPPA berhasil lompat 15,78% ke level Rp565 per saham pada hari ini.
Nah, kedua nilai saham tersebut melompat lebih tinggi setelah kabar terkait rencana GoTo yang akan menambah porsi saham di MPPA.
Baca juga: Rangkuman Pasar: Gak Takut Omicron, IHSG & Kripto Tetap ‘Strong’
Nasib apes yang dialami IHSG nampaknya tak terpantau di bursa kripto. Melansir Coinmarketcap pukul 17.35 WIB, sembilan dari 10 aset kripto berkapitalisasi pasar jumbo masih bertengger di zona hijau.
Pada hari ini, bintang utamanya adalah koin native Ethereum, Ether (ETH). Nilainya kini bercokol di US$4.722,72 per keping alias naik 6,82% dalam sehari terakhir.
Nilai ETH terus bersinar setelah pendiri Ethereum Vitalik Buterin berjanji bahwa pengembang Ethereum akan mencari cara menurunkan gas fees di jaringan tersebut. Di samping itu, jaringan Ethereum nampaknya kian populer setelah laporan Cointelegraph meramal penjualan Non-Fungible Tokens (NFT) akan mencetak rekor US$17,7 miliar di akhir 2021 nanti.
Selain ETH, Solana (SOL) juga ikut manggung pada sore hari ini dengan mencetak pertumbuhan 9,28% ke US$220,02. Nilai Solana terus berkibar setelah Grayscale akan meluncurkan produk dana amanah berbasiskan mata uang kripto tersebut. Produk ini akan menjadi produk perusahaan ke-16 yang berbau aset kripto.
Baca juga: Kabar Sepekan: Ekonomi AS Memble, Kinerja Koin Meme Kian Kece
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Bagikan artikel ini