Nilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terjungkal di perdagangan hari ini. Kondisi pasar kripto pun terbilang bervariasi di waktu yang sama. Apa sebenarnya yang terjadi di kedua pasar tersebut? Simak selengkapnya di Rangkuman Pasar berikut!
IHSG undur diri di posisi 6.533,93 poin pada penutupan sesi perdagangan Selasa (30/11), merosot 1,13% dibanding sehari sebelumnya. Posisi IHSG yang melempem cukup ironis mengingat IHSG sebelumnya sempat sukses menembus 6.647,48 poin.
Kondisi ini terjadi setelah pelaku pasar melakukan aksi jual setelah khawatir bahwa virus COVID-19 varian Omicron berpotensi meluas.
Awalnya, pelaku pasar terpantau tenang setelah Presiden AS Joe Biden mengatakan tidak akan melakukan lockdown di tengah penularan virus COVID-19 Omicron. Namun setelahnya, CEO Moderna Stephane Bancel mengungkapkan bahwa vaksin yang ada sekarang belum cukup efektif melawan sepak terjang virus Omicron.
Sontak, pasar kalang kabut. Indeks Hang Seng ambruk 1,58% pada hari ini diikuti indeks Kospi di Korea Selatan dan Nikkei 225 yang masing-masing luntur 2,42% dan 1,63%.
Selain kekhawatiran Omicron, IHSG pun pasrah terjerembab hari ini setelah harga nikel dunia terpangkas 0,91% ke level US$19.957,5 per ton siang tadi. Musababnya adalah proyeksi surplus nikel di tahun depan dan ramalan atas susutnya permintaan komoditas tambang kebanggan tanah air tersebut akibat penyebaran varian Omicron.
Kabar dari dalam negeri juga tidak begitu baik. Pemerintah kembali menaikkan status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di beberapa wilayah, termasuk DKI Jakarta. Pengumuman itu membuat pelaku pasar semakin khawatir menakar dampak keganasan virus Omicron.
Di sisi lain, proyeksi inflasi November sebesar 0,34% yang dikemukakan Bank Indonesia (BI) menyiratkan bahwa perekonomian tumbuh dalam level yang terjaga. Namun, hal itu tetap tidak mampu membuat indeks saham berlari kencang.
Baca juga: Rangkuman Pasar: IHSG Tersenyum Lebar, Laju MANA Terus Berkibar
Berbagai sentimen negatif tersebut menekan investor asing untuk melakukan aksi jual. Pada hari ini, mereka tercatat melakukan aksi jual bersih mencapai Rp973,93 miliar di seluruh pasar, termasuk Rp728,68 miliar di pasar reguler.
Pelaku pasar lagi-lagi marak melepas saham big caps. Mereka tercatat melepas saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebanyak Rp262,5 miliar hari ini. Hal tersebut bikin saham BMRI kebakaran dan amblas 2,44% ke level Rp7.000 per saham. Nasib BMRI kemudian diikuti PT Astra Internasional Tbk (ASI) yang dilego Rp229,5 miliar dan bikin nilai sahamnya nyungsep Rp5.775 per saham.
Saham berkapitalisasi jumbo lainnya, seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) juga luruh 1,69% ke level Rp7.275 per saham. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) juga latah dengan jatuh 2,16% ke level Rp6.800 per saham, sementara saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) ikut ambrol 1,92% ke level Rp4.090 per saham.
Meski begitu, asing masih tetap melakukan akumulasi terhadap beberapa saham pilihan. Misalnya saham PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) dan PT Berkah Beton Sadaya Tbk (BEBS) yang masing-masing diborong asing sebesar Rp157 miliar dan Rp98,1 miliar.
CEO Twitter Jack Dorsey pada hari ini resmi mengundurkan diri dari jabatannya. Melansir Cointelegraph, dia bakal fokus dalam dunia aset kripto, khususnya Bitcoin (BTC).
Selain sebagai CEO Twitter, Dorsey juga memegang posisi puncak di Square, perusahaan pembayaran digital yang memilik kerjasama dengan beberapa aset kripto. Nah, peristiwa itu bikin analis percaya bahwa BTC bakal bullish dalam jangka panjang.
Sayangnya, BTC nampak masih lesu pada hari ini. Hingga sore ini, harga BTC terkoreksi 0,67% ke level US$56.613,37.
Sementara itu, altcoin lainnya seperti Ethereum (ETH) sudah bertumbuh 3,41% ke level US$4.439,55, diikuti oleh Dogecoin (DOGE) yang naik 6,34% ke level US$0,2167. Shiba Inu (SHIB), aset kripto yang sempat booming juga moncer, naik 24,98% ke level US$0,00004863.
Baca juga: Rangkuman Pasar: Gak Takut Omicron, IHSG & Kripto Tetap ‘Strong’
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Bagikan artikel ini