Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro (Segera Hadir)
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Advanced Order

support-icon
Dirancang untuk Investor (Segera Hadir)
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

chatRoomImage

Scan kode QR untuk download Pluang di Android dan iOS.

Informasi Terkini UntukmuBlogBerita & AnalisisPelajariKamus
bookmark

Cari berita, blog, atau artikel

Berita & Analisis

Rangkuman Pasar: Altcoin Jadi 'Butiran Debu' Kala IHSG Tembus 7.000!

Rangkuman Pasar: Altcoin Jadi 'Butiran Debu' Kala IHSG Tembus 7.000!

27 May 2022, 8:57 AM·Waktu baca: 4 menit
Kategori
Rangkuman Pasar: Altcoin Jadi 'Butiran Debu' Kala IHSG Tembus 7.000!

Investor saham domestik nampaknya boleh semringah pada Jumat (27/5). Betapa tidak, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melenggang mulus menembus level psikologis 7.000. Sementara itu, investor kripto harus gigit jari lantaran harga aset kripto kembali berguguran. Simak selengkapnya di sini!

IHSG

Sentimen Eksternal Dorong IHSG Balik Sentuh 7.000!

IHSG menutup pekan ini dengan bertengger di level 7.026,25 poin alias ngebut 2,07% dibanding kemarin. Cuaca di pasar domestik terlihat cerah lantaran sang indeks domestik betah nangkring di zona hijau sejak awal.

Serunya, tak hanya IHSG saja yang tengah kecipratan berkah hari ini. Sebab, kawan-kawannya seantero Asia juga loncat ke teritori hijau. Lihat saja, indeks Nikkei225 Jepang dan STI Singapura kompak tumbuh 0,6% pada hari ini. Bahkan, nilai indeks Hang Seng bahkan melaju 2,89% di waktu yang sama.

Dengan demikian, kuat dugaan bahwa sentimen eksternal menjadi angin segar yang mendorong laju IHSG hari ini.

Salah satu sentimen utama pasar kali ini adalah munculnya kemungkinan bank sentral AS The Fed untuk mengerem kebijakan moneter super agresifnya setelah melihat estimasi pertumbuhan ekonomi AS kuartal I yang mengecewakan.

Kemarin, Biro Analisis Ekonomi AS menaksir, pertumbuhan ekonomi AS di kuartal I anjlok 1,5% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Melihat hal tersebut, pelaku pasar yakin bahwa The Fed kemungkinan besar batal mengerek suku bunga acuannya dengan drastis. Pasalnya, kenaikan suku bunga yang kencang dapat menghambat laju konsumsi dan investasi, dua motor pertumbuhan ekonomi. Jika itu terjadi, maka ekonomi AS tentu bakal berada di jurang resesi.

Di samping itu, dari sisi domestik, pelaku pasar nampaknya juga mengapresiasi langkah Bank Indonesia (BI) yang ingin menjaga inflasi tanpa harus mengorbankan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Kemarin, BI mengumumkan akan meningkatkan Giro Wajib Minimum (GWM) perbankan setelah mengestimasi bahwa tingkat inflasi akhir tahun akan berada di atas target 2% hingga 4%. Namun, di saat yang sama, BI tetap ogah mengerek suku bunga acuan dari level saat ini 3,5%.

Asing Koleksi Saham Perbankan

Nah, sentimen mengenai optimisme ekonomi global dan domestik tersebut membuat pelaku pasar asing getol mengoleksi saham-saham perbankan. Maklum, penyaluran kredit tentu diramal stabil kala prospek pertumbuhan ekonomi dianggap aman.

Hari ini, investor asing mencatat nilai beli bersih (net foreign buy) jumbo Rp1,39 triliun di pasar reguler. Mereka terlihat paling banyak memborong dua saham bank pelat merah, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), masing-masing Rp232,8 miliar dan Rp223,2 miliar.

Tak ketinggalan, mereka juga mengoleksi saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar Rp218,9 miliar di waktu yang sama.

Hanya saja, pelaku pasar justru paling getol melepas saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk sebesar Rp64,7 miliar. Selain itu, mereka juga mengobral saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) masing-masing Rp40,5 miliar dan Rp30 miliar.

Baca juga: Rangkuman Pasar: Semua Serba Gak Kondusif, Kripto & IHSG Gagal Agresif

Aset Kripto

Jelang Akhir Pekan, Kripto Masih Berguguran

Sayangnya, nasib mujur IHSG tak menular ke pasar kripto. Melansir Coinmarketcap pukul 15.38 WIB, delapan dari 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar sejagat masih betah nongkrong di zona merah.

Secara garis besar, sentimen yang menyerang pasar kripto masih sama seperti pagi hari. Pelaku pasar tampaknya sedang melakukan risk off di pasar kripto dengan melepas altcoin dan mengalihkannya ke BTC. Pasalnya, BTC dianggap sebagai aset kripto dengan volatilitas yang relatif lebih rendah dibanding lainnya.

Di samping itu, pelaku pasar juga masih mencermati situasi makroekonomi terkini sebelum benar-benar all out di pasar kripto. Nah, saat ini, salah satu faktor yang disoroti pelaku pasar adalah kepastian pengetatan kebijakan moneter The Fed.

Dalam risalah rapat (minutes of meeting) yang dirilis pekan ini, mayoritas pejabat The Fed menginginkan kenaikan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin pada Juni dan Juli mendatang. Namun, pelaku pasar sangsi bahwa The Fed akan menempuh kebijakan tersebut setelah melihat data pertumbuhan ekonomi AS kuartal I yang terlihat ambyar.

Selain itu, sentimen aktivitas jaringan juga ikut menyeret kinerja altcoin pada sore ini.

Jaringan Ethereum, misalnya, saat ini mengalami penurunan permintaan pembukaan blok baru. Ngenesnya lagi, jaringan beacon chain Ethereum diisukan tengah mengalami masalah yang kemungkinan bersumber dari serangan pihak tak bertanggung jawab atau bug.

Jaringan Solana pun punya kisah yang tak kalah sedih. Kabar terakhirnya, jaringan Solana lagi-lagi mengalami kemacetan transaksi serius yang ikut menurunkan permintaan aset kripto native-nya, SOL.

Sementara itu, jaringan Avalanche juga ternyata mengalami penurunan pengguna yang sangat drastis. Hal itu tercermin dari anjloknya tingkat utilisasi jaringan dari kisaran 40% menjadi 20% saja.

Baca juga: Pluang Insight: Kripto Dihantam Bear Market, Saat Tepat Gunakan Dollar Cost Averaging?

Nikmati Keuntungan dengan Investasi Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emasS&P 500 dan Nasdaq index futures, serta aset kripto dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!

Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!

Ditulis oleh
channel logo

Galih Gumelar

Right baner

Bagikan artikel ini

Apakah artikel ini berguna untukmu?

like
like
Right baner
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1

Daftar