Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali pekan ini dengan jaya. Nasibnya juga diikuti aset kripto yang sore hari ini berhasil rebound! Apa yang terjadi di kedua pasar tersebut hari ini? Simak selengkapnya di Rangkuman Pasar berikut!
IHSG menutup sesi perdagangan Senin (21/2) dengan bertengger di 6.902,97 poin, naik 0,15% dibanding sesi perdagangan Jumat (18/2). Dengan demikian, sang indeks domestik sukses mencetak rekor untuk kesekian kalinya sejak awal 2022.
Menariknya, IHSG bahkan sempat mencicip level 6.927,91 poin sebelum akhirnya parkir di level 6.902,97 poin.
Lebih uniknya lagi, reli IHSG terjadi ketika indeks saham di kawasan Asia gagal membukukan pertumbuhan yang positif pada hari ini. Tengok saja nilai indeks Hong Kong yang nilainya hari ini melorot 0,65% ke level 24.170,07 poin. Tak ketinggalan, indeks Nikkei 225 dan Kospi pun ikut lunglai masing-masing 0,78% dan 0,03% di waktu yang sama.
Penguatan IHSG terjadi ketika investor global tengah berada di bawah-bawah bayang ketegangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina. Wajar saja, sebab kondisi geopolitik ekonomi yang tak menentu bikin prospek ekonomi ke depan menjadi buram. Imbasnya, pelaku pasar pun akhirnya malas bermain-main di pasar modal.
Perkembangan terakhirnya, Amerika Serikat (AS) sempat tidak yakin bahwa Rusia benar-benar telah menarik pasukannya dari perbatasan Ukraina. Negara Paman Sam tersebut pun menuduh Rusia kini tengah mencari-cari alasan dan kambing hitam demi bisa melancarkan serangan ke Ukraina.
Di tengah gejolak geopolitik yang kian memanas, setidaknya pelaku pasar masih bisa berharap bahwa ketegangan ini cepat mereda. Sebab, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Joe Biden dikabarkan sepakat untuk bertemu empat mata di sebuah pertemuan di Perancis.
Kendati demikian, sejatinya tidak ada sentimen dalam negeri yang kuat dan bisa mendorong laju IHSG pada hari ini. Namun, ada kemungkinan bahwa pelaku pasar kini tengah berburu saham domestik jagoannya seiring musim pelaporan dividen di depan mata.
Baca juga: Pasar Sepekan: Isu Perang & The Fed Bikin Saham Hingga Kripto 'Lecet-Lecet'
Kondisi pasar saham domestik yang menghijau pun bikin investor asing makin bergairah. Hal ini tercermin dari nilai beli bersih (net foreign buy) sebesar Rp608,53 miiliar di seluruh pasar.
Mereka terlihat paling getol mengoleksi saham-saham berkapitalisasi pasar jumbo. Lihat saja saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang mereka borong sebanyak Rp234,6 miliar. Tak ketinggalan, mereka juga membeli saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) dan PT Harum Energy Tbk (HRUM) masing-masing sebesar Rp127,3 miliar dan Rp99,3 miliar.
Selain itu, asing juga terlihat semringah dalam mengoleksi saham batu bara. Buktinya, nilai saham HRUM melesat 5,16% ke level Rp11.200 per saham. Kemudian, nilai saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) juga masing-masing terapresiasi 0,34% dan 0,22% pada hari ini.
Pelaku pasar masih setia berkubang di saham batu bara meski harganya longsor selama sepekan kemarin. Pasalnya, melihat data historis, situasi dunia yang panas-dingin biasanya akan ikut mengerek harga komoditas ke depan. Sehingga, bursa domestik yang didominasi saham sektor komoditas pun tentu bisa kecipratan cuan.
Kondisi pasar modal domestik juga terjadi di pasar kripto. Melansir Coinmarketcap pukul 17.42 WIB, sembilan dari 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar sejagat sukses bertengger di zona hijau dalam 24 jam terakhir.
Nilai Bitcoin (BTC), misalnya, kini bercokol di level US$39.070,86 atau lompat 2,26% dibanding sehari sebelumnya. Langkahnya diikuti oleh Ether (ETH) yang nilainya loncat 4,12% ke US$2.726,04 per keping di waktu yang sama.
Altcoin lainnya juga tak mau kalah pamer kinerja kinclongnya. Cardano (ADA), Solana (SOL), dan Terra (LUNA) masing-masing ngebut 3,14%, 6,26%, dan 6,51%. Sementara itu, Avalanche (AVAX), Dogecoin (DOGE), dan Polkadot (DOT) masing-masing melaju 1,95%, 2,05%, dan 3,47%.
Secara umum, suburnya pasar kripto sore ini disebabkan oleh dua sentimen utama.
Pertama, pelaku pasar kemungkinan telah memborong aset kripto mumpung kemarin harganya sempat jatuh (buy the dip). Tentu saja, sesuai hukum ekonomi, permintaan yang melonjak akan mendongkrak harga aset kripto.
Kedua, pelaku pasar juga tampaknya semakin optimistis untuk kembali masuk pasar kripto setelah ketidakpastian ekonomi akibat tensi geopolitik Rusia dan Ukraina kian mereda.
Setelah terjebak dalam konflik yang terkesan tarik ulur, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Joe Biden dikabarkan telah setuju untuk "kopi darat" di Perancis.
Kendati demikian, AS tetap mewanti-wanti bahwa invasi Rusia mungkin benar-benar akan terjadi sesehera mungkin. Jajaran pejabat Departemen Pertahanan AS pun masih percaya bahwa tentara Rusia sudah mendapatkan instruksi untuk melakukan persiapan final sebelum benar-benar menyerang Ukraina.
Pelaku pasar pun bisa bernapas lega setelah kabar tersebut mencuat. Pasalnya, meredanya tensi geopolitik akan membuat prospek ekonomi ke depan semakin stabil, sehingga mereka kembali doyan masuk ke pasar aset kripto.
Baca juga: Rangkuman Pasar: The Fed Bikin Pusing, IHSG Tahan Banting!
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, serta aset kripto dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Bagikan artikel ini