Kabar gembira bagi investor domestik setelah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak cemerlang di Selasa (7/6) sore. Sementara itu, investor kripto lagi-lagi harus puyeng setelah aset kripto terjerumus ke zona merah berjemaah. Apa yang terjadi di kedua market hari ini? Simak di Rangkuman Pasar berikut!
IHSG menutup sesi perdagangan Selasa (7/6) di level 7.141,04 poin atau tumbuh 0,63% dibanding sehari sebelumnya. IHSG memang terlihat bertenaga sejak awal perdagangan, bahkan sempat menembus level 7.192 mendekati waktu penutupan.
Sejatinya, IHSG mengalami minim sentimen hari ini. Belum ada kabar makroekonomi baik dari dalam maupun luar negeri yang mempengaruhi sang indeks domestik.
Kondisi serupa juga terjadi di pasar Asia yang bergerak variatif sore hari ini. Lihat saja, indeks Hang Seng hari ini melemah 0,56%, namun indeks Nikkei225 Jepang dan Shanghai Composite kompak tumbuh masing-masing 0,1% dan 0,17% di waktu sama.
Hanya saja, beberapa emiten ternyata sukses menunjukkan kinerja kinclongnya meski tengah minim sentimen.
Ambil contoh saham PT Energi Mega Persada Tbk (ENRF) yang nilainya tumbuh fantastis 24,75% setelah menemukan cadangan minyak 115 juta barel di blok Malacca Strait.
Selain itu, terdapat pula saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang melejit 10,3% di waktu yang sama. Saham raksasa teknologi tanah air itu sukses menjulang meski pelaku pasar terlihat menjauhi saham teknologi akibat kenaikan tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun.
Mengingat nilai kapitalisasi saham GOTO yang jumbo, tak heran jika gerak lincahnya ikut mendorong laju IHSG hari ini
Hanya saja, kondisi sang indeks domestik yang menghijau tidak dimanfaatkan pelaku pasar asing untuk mengoleksi saham dalam negeri. Buktinya, asing hari ini mencatat aksi jual bersih (net foreign sell) Rp742,24 miliar.
Mereka terlihat getol menjual saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp292,9 miliar. Tak ketinggalan, mereka juga melego saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) masing-masing Rp283,1 miliar dan Rp135,8 miliar di waktu yang sama.
Di sisi lain, mereka justru nafsu melahap saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar Rp101,8 miliar. Kemudian, asing pun mengoleksi saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) masing-masing Rp54,5 miliar dan Rp41,5 miliar.
Baca juga: Pluang Pagi: Investor Kembali 'Mager', Market Kripto Jadi Keder!
Kondisi terbalik justru dirasakan oleh pasar kripto. Melansir Coinmarketcap pukul 15.26 WIB, 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar masih terjebak di zona merah dalam 24 jam terakhir.
Sejatinya, pasar kripto pun ikut merasakan minim sentimen positif hari ini. Tidak ada sentimen atau kabar kuat yang mampu mendorong harga-harga aset kripto melambung lebih tinggi. Hasilnya, pelaku pasar masih enggan melakukan aksi beli, sementara harga aset kripto masih mondar-mandir di rentang harga sama seperti sepekan belakangan.
Sebenarnya, ada satu sentimen negatif yang menyerang pasar kripto hari ini. Yakni, kabar mengenai niatan otoritas pasar modal AS (The Securities and Exchange Commission/SEC) yang ingin mengkaji apakah penawaran koin perdana (ICO) Binance Coin (BNB) pada 2017 lalu seharusnya dilaporkan ke lembaga tersebut atau tidak.
Kendati demikian, pelaku pasar mulai melupakan sentimen tersebut karena belakangan diketahui bahwa isu serupa pernah menghampiri BNB setahun lalu.
Baca juga: Rangkuman Pasar: Investor Lagi Optimistis, Laju Kripto Semakin Manis
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, Saham AS CFD, serta lebih dari 90 aset kripto dan belasan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Bagikan artikel ini