Harga emas di pasar spot pada hari ini, Selasa (15/6) pukul 08.30 WIB, melemah 0,18% ke US$1.855,62 per ons. Pelemahan juga terjadi di pasar COMEX sebesar 0,01% ke US$1.856,3 per ons.
Pelemahan harga emas hari ini disebabkan oleh menguatnya dua musuh bebuyutan emas. Yakni, nilai dolar AS dan tingkat obligasi pemerintah AS.
Di Selasa pagi, yield obligasi AS dengan tenor 10 tahun berada di titik 1,5%, atau menguat dibanding kemarin 1,48%.
Menguatnya yield tersebut membuat investor kembali berpaling dari emas dan kembali menyeruduk pasar obligasi. Alhasil, permintaan emas melemah, dan ikut mengerek turun harganya. Penjelasan lengkap tentang hubungan harga emas dan yield obligasi pemerintah bisa dibaca di artikel berikut.
Sementara itu, dolar AS pagi ini menyentuh 90,55 atau menguat tipis dibanding kemarin 90,54
Menguatnya nilai dolar AS akan membuat harga emas relatif lebih mahal bagi mereka yang jarang bertransaksi menggunakan mata uang tersebut. Alhasil, permintaan emas melorot, dan kemudian menyeret harganya turun ke bawah.
Baca juga: Harga Emas Hari Ini Masih Tiarap Seiring Antisipasi The Fed
Lesunya pergerakan harga logam mulia hari ini masih disebabkan oleh sikap harap-harap cemas investor atas niatan bank sentral AS, The Fed, dalam melakukan kebijakan tapering. Pelaku pasar memprediksi bahwa kebijakan tersebut akan diambil pada rapat bulanan otoritas moneter tersebut yang berlangsung selasa (15/6) hingga Rabu (16/6) waktu setempat.
Adapun, pengertian tapering bisa dibaca di sini. Sementara itu, dampak tapering terhadap harga emas bisa dibaca di artikel ini.
Sinyal tapering semakin menguat setelah data ketenagakerjaan dan data inflasi AS menunjukkan hasil yang membaik. Hal itu juga mengindikasikan bahwa pemulihan ekonomi AS bergerak ke jalur yang tepat.
Terakhir, Biro Statistik AS mencatat inflasi tahunan AS pada Mei (year-on-year) menyentuh 5%, atau naik dibanding April yakni 4,2%. Angka tersebut merupakan yang tertinggi sejak 2008 silam.
Data tersebut sejatinya bisa menjadi katalis positif bagi harga emas. Sebab, investor pasti akan memburu emas untuk melindungi nilai kekayaannya saat inflasi meradang.
Namun di sisi lain, melonjaknya inflasi juga bisa bikin The Fed melaksanakan kebijakan pengetatan moneter. Apalagi, tingkat inflasi sudah berada di atas 2% dalam dua bulan berturut-turut. Kalau kebijakan moneter tersebut diperketat, maka harga emas kemudian bisa terseret turun.
Baca juga: Harga Emas Hari Ini Melorot Tajam Seiring Pasar Menanti Sikap The Fed
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto Bitcoin dan Ethereum! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang.
Bagikan artikel ini