Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro (Segera Hadir)
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Advanced Order

support-icon
Dirancang untuk Investor (Segera Hadir)
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

chatRoomImage

Scan kode QR untuk download Pluang di Android dan iOS.

Informasi Terkini UntukmuBlogBerita & AnalisisPelajariKamus
bookmark

Cari berita, blog, atau artikel

Berita & Analisis

Mau Cari Cuan di Ekonomi Kreatif? Ini, Lho, Bantuan yang Disediakan Pemerintah

Mau Cari Cuan di Ekonomi Kreatif? Ini, Lho, Bantuan yang Disediakan Pemerintah

9 Apr 2021, 6:00 AM·Waktu baca: 5 menit
Kategori
Mau Cari Cuan di Ekonomi Kreatif? Ini, Lho, Bantuan yang Disediakan Pemerintah

Mau cari cuan merekah di tengah pandemi? Nah, kenapa tidak jajal sektor ekonomi kreatif? Perlu bukti, bagaimana moncernya sektor ekonomi kreatif selama setahun belakangan?

Data dari Focus Economy Outlook 2020 menunjukkan, sektor ekonomi kreatif tanah air menyumbang Rp1.100 triliun terhadap pendapatan negara sepanjang 2020. Alias, bukti nyata bahwa sektor ini mampu bertahan di tengah pandemi COVID-19. Salah satu sektor yang paling mekar adalah perusahaan rintisan digital dengan sejumlah produk kreatifnya.

Dari segi sumbangsih sektor ekonomi kreatif terhadap PDB, Indonesia bahkan berada di urutan ketiga dunia setelah Amerika Serikat dan Korea Selatan. Sebanyak tiga dari 17 subsektor ekonomi kreatif bahkan menjadi penyumbang terbesar struktur PDB dan ekspor.

Kamu mungkin tertarik untuk menggeluti usaha di sektor itu juga. Subsektor yang dimaksud ialah fesyen, kuliner, dan kriya. Peringkat pertama ditempati subsektor kuliner dengan perolehan terbesar, yakni 41%, fesyen berkontribusi 17%, dan kriya 14,9%.

Selain tiga subsektor unggulan itu, Indonesia kini juga berhasil dalam bidang e-commerce. Sebanyak 52% transaksi e-commerce di kawasan Asia Tenggara sepanjang 2020 berasal dari Indonesia. Nilai transaksinya bahkan mencapai lebih dari Rp172 triliun atau US$12,2 miliar.

Dengan peluang sebesar ini, apa Sobat Cuan tidak terketuk hati untuk turut mencoba peruntungan di ladang sektor ekonomi kreatif?

Baca juga: Bekraf Ditiadakan di Era Jokowi Jilid II, Apa Pengaruhnya Bagi Industri Kreatif?

Apa Itu Ekonomi Kreatif?

Ekonomi kreatif adalah konsep bidang perekonomian di era ekonomi baru yang mengutamakan kreativitas dan informasi. Konsep ini mengedepankan sumber daya manusia yang memiliki ide dan pengetahuan yang digunakan sebagai faktor utama dalam produksi.

Intinya, sektor ini mengedepankan kreativitas, pengetahuan, dan gagasan dari manusia sebagai aset untuk membuat perekonomian bergerak maju. Sejauh ini, pertumbuhan sektor ini meningkat hingga 5,76% dibandingkan sektor pertambangan dan penggalian, listrik, pertanian, dan sektor lainnya.

Menurut Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, berikut ini adalah manfaat dari ekonomi kreatif Indonesia sejauh ini:

  • Menciptakan lapangan kerja baru
  • Membuat masyarakat menjadi lebih kreatif
  • Mengurangi angka pengangguran
  • Meningkatkan inovasi di berbagai bidang
  • Menciptakan kompetisi bisnis yang lebih sehat

17 Subsektor Ekonomi Kreatif

Sejatinya tentu ada banyak nian usaha yang bisa dijalankan terkait dengan konsep ekonomi kreatif ini. Dan pemerintah pun telah mengaturnya dalam 17 subsektor ekraf. Apa saja subsektor tersebut?

1. Pengembang Permainan

Seharian main game di Epic Games atau Steam, melihat Unreal Engine dan terpukau dengan perkembangan desain grafis game di Playstation 5-mu, lantas sesekali terpikir untuk menjadi game developer alias pengembang permainan? Mengapa tidak? Negara rupanya sudah mengakomodasinya dalam subsektor ini. Sejauh ini, kontribusi game untuk ekraf Indonesia pada 2017 sebanyak 1,93% dari nilai PDB Indonesia dan menyerap 44.733 jumlah tenaga kerja. Di tahun yang sama, ada 51 pengembang game lokal baru.

2. Arsitektur

Tantangan terbesar subsektor ini adalah kurangnya arsitek di Indonesia. Data anggota Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) menunjukkan jumlah arsitek negeri ini hanya 15.000 orang dibandingkan 270 juta penduduk. Selain itu, para pengembang cenderung menggunakan jasa arsitek asing daripada arsitek lokal. Tertantang untuk menyumbang energimu di bidang ini?

Tidak hanya membangun rumah saja, ekonomi kreatif subsektor ini juga bisa dimasukkan dalam semua bidang terkait arsitektur. Misalnya saja perencanaan kota, kegiatan teknik sipil, hingga pembangunan tata kota.

3. Desain Interior

Kerap mengapresiasi estetika ruangan saat berkunjung ke tempat baru atau berhobi memperindah rumah? Subsektor ini tampaknya menampung hasrat terpendam itu. Jika kamu menyukai tata ruang yang indah dan ingin berkecimpung di bidang itu, subsektor ini adalah jawabannya.

4. Musik

Seharian menonton Alice Sara Ott yang baru berusia 32 tahun dan mendunia dengan dentingan pianonya? Atau masih nontonin MV Blackpink di YouTube sebelum tidur? Barangkali kamu punya impian sebagai pemusik? Subsektor ekonomi kreatif ini bisa menjadi ruangmu untuk berkreasi.

Selain 4 subsektor ini, masih ada 13 subsektor lain yang dikembangkan oleh Kemenparekraf. Di antaranya Seni Rupa, Desain Produk, Fashion, Kuliner, juga Film, Animasi, dan VIdeo. Subsektor Fotografi, Desain Komunikasi Visual, Televisi dan Radio, Kriya, Periklanan, Seni Pertunjukan, Penerbitan, dan Aplikasi juga berada di bawah naungan ekonomi kreatif Indonesia, lho. Untuk informasi lebih lengkap terkait 17 subsektor ekraf tersebut, cus tengok laman ekraf di sini.

Baca juga: Bosan di Rumah? Coba 15 Ide Usaha Rumahan Kreatif Simpel Ini Yuk!

Tertarik Coba Peruntungan di Ekonomi Kreatif?

Seandainya kamu tertarik untuk menjadi pelaku usaha di bidang ekonomi kreatif, tapi merasa tidak punya dana memadai untuk berkecimpung di bidang itu, tidak perlu ragu. Kamu bisa cari cuan dengan aman lewat mengajukan bantuan ke pemerintah.

Pemerintah menyediakan bantuan bagi para pelaku ekonomi kreatif yang membutuhkan subsidi dengan nama Baper Ekraf alias Bantuan Pemerintah terkait Ekonomi Kreatif.

Bantuan pemerintah ini diperuntukkan bagi komunitas atau yayasan yang bergerak di 17 subsektor ekonomi kreatif. Selain itu, bantuan ini juga bisa ditujukan bagi pemerintah provinsi, kabupaten/kota, hingga desa, serta lembaga adat.

Tahun ini ada program yang menawarkan bantuan tersebut, tapi pendaftarannya sudah ditutup tahun lalu. Yakni, Kemenparekraf membuka pendaftaran dan pengajuan proposal untuk permohonan baper 2021 selama periode 15 Agustus-30 November 2020. Jadi, jika kamu ingin mendaftarkan diri untuk tahun depan, barangkali kamu bisa pantengin, tuh, kisaran tanggal itu di tahun 2021 ini.

Berbagai Program yang Didukung Bantuan Pemerintah Kemenparekraf

Jika kamu tertarik untuk memperoleh program bantuan ini dari pemerintah, kamu mungkin bisa siap-siap untuk mendaftar tahun ini untuk program yang berjalan tahun depan. Seperti apa bentuk bantuannya dan bagaimana tata cara pendaftarannya?

Kemenparekraf merancang tiga macam program, yakni revitalisasi infrastruktur fisik ruang kreatif, sarana ruang kreatif, dan paket pariwisata dan ekonomi kreatif.

Para pelaku ekonomi kreatif dipersilakan mengajukan anggaran minimal Rp500 juta dan maksimal Rp3 miliar untuk program revitalisasi infrastruktur fisik ruang kreatif. Tentunya, untuk revitalisasi ini, program mengacu pada aturan khusus dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Sementara itu, untuk program sarana ruang kreatif, pemerintah menganggarkan Rp2 miliar. Pengajuan jenis sarana ini dapat berupa barang elektronik, perkakas, furnitur, audio, alat musik, tata panggung, hingga kebutuhan fotografi dan komputer. Sementara, untuk paket pariwisata dan ekonomi kreatif, pemerintah menyediakan dana maksimal sebesar Rp3,5 miliar.

Terdapat persyaratan bagi pengusul Bantuan Pemerintah, serta persyaratan umum dan khusus bagi tiap jenis Bantuan Pemerintah. Detail masing-masing persyaratan dapat dilihat pada Petunjuk Teknis Bantuan Pemerintah Infrastruktur Ekonomi Kreatif.

Jadi bagaimana, Sobat Cuan? Sudah tertarik mencoba usaha di kegiatan ekonomi kreatif? Jangan lupa juga untuk kembangkan cuanmu dari sana dengan berinvestasi di Pluang!

Nikmati Keuntungan dengan Investasi Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto Bitcoin dan Ethereum! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!

Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!

Sumber: Tempo, Accurate, Subsektor Kemenparekraf, Indonesia.go.id, Banper Kemenparekraf

Ditulis oleh
channel logo

Dewi Kharisma

Right baner

Bagikan artikel ini

Apakah artikel ini berguna untukmu?

like
like
Right baner
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1

Daftar