Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Fitur Proarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Kamus

Skala Ekonomis
shareIcon

Skala Ekonomis

18595  dilihat·Waktu baca: 5 menit
shareIcon
Skala Ekonomis

Skala ekonomis adalah merupakan suatu teori yang menggambarkan fenomena menurunnya biaya produksi per unit pada suatu perusahaan dibarengi dengan meningkatnya volume produksi (output). Semakin besar perusahaan, semakin rendah biaya produksi per unit produk yang dihasilkan.

Bagaimana mungkin output meningkat tetapi biaya produksi per unit justru menurun? Dalam logika awam, setiap peningkatan output umumnya diikuti dengan biaya produksi per unit yang juga meningkat.

Asumsinya faktor produksi seperti bahan baku (input) dan tenaga kerja juga meningkat, sehingga harusnya berpengaruh pula pada biaya produksi per unit yang meningkat atau lebih tinggi. Asumsi ini bisa jadi benar, tapi tak selalu tepat.

Produksi massal atau dalam jumlah besar justru mampu menekan biaya produksi per unit. Sederhananya pembelian bahan baku dalam jumlah besar umumnya akan memperoleh diskon sehingga harga bahan baku (input) menjadi lebih murah.

Dengan jam kerja dan jumlah pekerja sama pengolahan bahan baku menjadi produk tersebut akan menimbulkan biaya produksi yang lebih murah.

Baca: Apa Itu Faktor Produksi?

Contoh 

suatu usaha konveksi mengeluarkan biaya tetap sebesar Rp 10 juta per bulan dengan jumlah produksi sebanyak 500 unit. Sehingga biaya produksi per unit sebesar Rp 20 ribu. Perusahaan memiliki stok bahan baku cukup banyak karena pembelian dilakukan dalam jumlah banyak sekaligus.

Jika perusahaan mampu memotivasi karyawan sehingga terpacu untuk meningkatkan produktivitasnya, dalam sebulan perusahaan bisa menghasilkan sebanyak 600 unit, maka biaya produksi per unitnya akan lebih rendah menjadi Rp 16.666,66.

Jadi, skala ekonomis dapat dipahami sebagai keuntungan yang diperoleh perusahaan atas keberhasilannya melakukan efisiensi. Efisiensi perusahaan ini umumnya dipengaruhi oleh ukuran atau skala perusahaan. Perusahaan berskala besar cenderung lebih efisien dibandingkan dengan perusahaan berskala kecil.

Aktivitas ekonomi telah dijalankan berabad-abad lampau. Ekonomi mengalami perkembangan yang signifikan, di mana proses produksi semakin cepat dan jenis produk yang makin beragam.
Bicara tentang perkembangan produksi, dari yang dulunya dilakukan secara tradisional menggunakan peralatan seadanya dan sederhana, kini telah berkembang menggunakan peralatan berteknologi canggih.
Hal ini menjadikan proses produksi menjadi lebih praktis, efektif, dan efisien. Dampak lebih lanjut, volume produksi meningkat tetapi biaya produksi menurun. Inilah kemudian yang mendasari teori skala ekonomis.

Jenis-jenis skala ekonomis

Skala ekonomis alias economies of scale adalah dapat dibedakan menjadi dua jenis, yakni internal dan eksternal. Skala ekonomis internal yakni keuntungan efisiensi yang diperoleh dari faktor-faktor yang berasal dalam lingkup perusahaan. Sementara skala ekonomis eksternal merupakan keuntungan efisiensi yang didapatkan dari faktor-faktor dari luar perusahaan.

Skala ekonomis internal

Suatu perusahaan dikatakan berhasil mencapai skala ekonomis internal apabila mampu mengurangi biaya dan meningkatkan volume produksi. Secara umum perusahaan berskala besar memiliki modal yang besar pula sehingga mampu membeli stok bahan baku dalam jumlah yang besar pula.

Dengan produksi massal, biaya produksi per unit dapat ditekan sehingga menjadi lebih rendah. Faktor-faktor internal perusahaan yang mampu menghasilkan keuntungan efisiensi melalui skala ekonomis internal dapat diuraikan sebagai berikut:

  • Kemampuan teknis melakukan efisiensi proses produksi. Perusahaan-perusahaan manufaktur cenderung memiliki peralatan khusus dengan teknologi canggih dalam menjalankan proses produksinya. Ketersediaan peralatan tersebut memungkinkan proses produksi berjalan secara lebih efisien.
  • Kekuatan monopsoni perusahaan. Ketika perusahaan membeli bahan baku lebih banyak maka perusahaan dapat melakukan negosiasi harga yang lebih rendah dibandingkan dengan pesaing. Sebagai contoh supermarket grosir cenderung menawarkan harga lebih rendah dibandingkan dengan toko pada umumnya. Karena memiliki daya beli yang memberikannya keuntungan monopsoni skala ekonomis.

Baca: Pengin Akali Biaya Transfer Antar Bank, Sudah Coba 5 Aplikasi Ini Belum?

  • Kemampuan manajerial. Perusahaan dapat mempekerjakan atau menyewa tenaga ahli untuk mengelola cabang perusahaan di daerah tertentu. Misalnya, perusahaan mempekerjakan seorang eksekutif penjualan yang telah berpengalaman sehingga mampu memasarkan dan menarik minat beli masyarakat secara lebih luas.
  • Kemampuan keuangan. Sumber daya keuangan tak dipungkiri memiliki peran penting dalam operasional perusahaan. Adanya sumber daya keuangan yang memadai mengindikasikan pula bahwa perusahaan memiliki permodalan yang kuat, baik melalui penjualan saham maupun pinjaman. Perusahaan-perusahaan berskala besar cenderung memiliki nilai saham yang baik. Sehingga mudah mendapatkan kepercayaan dari para investor untuk menanamkan modalnya di perusahaan tersebut.
  • Jaringan dalam bisnis online. Kemampuan perusahaan mengadopsi teknologi digital memberikannya peluang untuk memasarkan dan menjaring pelanggan secara online. Hal ini tak biaya untuk menyediakan sarana dan prasarana pendukungnya seperti toko, etalase untuk display produk, dan lainnya. Sistem online dapat dilakukan dengan memanfaatkan jaringan internet yang sudah ada. Praktis, biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan akan jauh lebih rendah.

Baca: Investasi di Perfilman Indonesia dengan Patungan Rp10.000 Aja, Mau?

Skala ekonomis eksternal

Suatu perusahaan dikatakan berhasil mencapai skala ekonomis eksternal adalah, suatu perusahaan dapat memperoleh keuntungan efisiensi dengan memanfaatkan faktor-faktor dari luar perusahaan. Seiring dengan berkembangnya lingkup industri, maka akan disertai dengan pembangunan infrastruktur dan jaringan transportasi yang lebih baik.

Perkembangan industri juga memicu berkembangnya infrastruktur dan jaringan komunikasi di wilayah tertentu. Beragam fasilitas tersebut tentu saja dapat dimanfaatkan oleh semua perusahaan yang beroperasi atau bekerja dalam lingkup industri itu.

Secara lebih lanjut perkembangan fasilitas ini tentu akan memberikan dampak positif bagi para pelaku usaha di industri tersebut.

Bagi perusahaan skala kecil akan sulit untuk mendapatkan keuntungan efisiensi skala ekonomis eksternal. Sulit bukan berarti tidak bisa sama sekali untuk memanfaatkan faktor eksternal guna mendapatkan keuntungan efisiensi skala ekonomis eksternal.

Caranya adalah dengan menjalin kerja sama dengan beberapa perusahaan skala kecil lainnya untuk memanfaatkan keuntungan letak geografis di suatu wilayah. Misalnya, restoran, galeri, café, dan lainnya membuka usaha di wilayah tertentu yang lokasinya saling berdekatan.

Baca juga: Apa Itu Debt Securities (Surat Utang)?

Skala ekonomis adalah kondisi yang dinilai mampu memberikan dampak positif dan keuntungan bagi perusahaan skala besar. Semakin besar ukurannya, perusahaan akan melakukan produksi massal sehingga biaya produksi per unit produk yang dikeluarkan cenderung lebih rendah.

Namun tak menutup kemungkinan perusahaan berskala besar pun tak berhasil mencapai keuntungan efisiensi skala ekonomis apabila gagal merumuskan dan mengimplementasikan kebijakan manajerial. Sehingga operasional perusahaan menjadi tidak efisien. Hal ini dikenal dengan istilah skala disekonomis yang merupakan kebalikan dari skala ekonomis.

Diversifikasikan Portofoliomu dengan Investasi Emas Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk membeli emas digital dengan harga paling kompetitif di pasaran! Selisih harga jual-beli terendah dan tanpa biaya tersembunyi apapun. Emas yang kamu beli aman karena disimpan di Kliring Berjangka Indonesia (BUMN), produk emas Pluang dikelola oleh PT PG Berjangka yang sudah terlisensi dan diawasi oleh BAPPEBTI. Kamu juga bisa menarik fisik emasnya dalam bentuk logam mulia Antam dengan kadar 999.9 mulai dari kepingan 1 gram hingga 100 gram!

Sumber: investopedia

Baca juga:

Ditulis oleh
channel logo

Satya Nagara

Right baner

Satya Nagara

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait

Risk Averse

Right baner
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1