Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Fitur Proarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Kamus

Lender of Last Resort
shareIcon

Lender of Last Resort

0  dilihat·Waktu baca: 4 menit
shareIcon
Lender of Last Resort

Lender of Last Resort adalah salah satu fungsi dari bank sentral di sebagian negara maju dan berkembang. Ingin tahu apa itu Lender of Last Resort? Yuk, simak di sini!

Apa Itu Lender of Last Resort?

Lender of Last Resort adalah julukan bagi sebuah pihak, umumnya bank sentral, yang menjadi penyedia likuiditas bagi lembaga keuangan yang mengalami kesulitan keuangan atau pada saat kritis. Peran Lender of Last Resort telah dikenal sejak akhir abad ke-19 dengan tujuan untuk mencegah terjadinya krisis finansial secara sistemik dalam suatu lingkup perekonomian. 

Dalam hal ini, bank sentral akan menjadi pihak paling terakhir yang memberi pinjaman kepada bank atau lembaga keuangan yang tengah kesulitan likuiditas. Hanya saja, lembaga jasa keuangan yang dibantu bank sentral harus memenuhi persyaratan tertentu dan benar-benar mengalami kesulitan keuangan yang berpotensi mempengaruhi perekonomian.

Di Amerika Serikat (AS), bank sentral AS The Fed bertindak sebagai Lender of Last Resort untuk memberikan kredit atau pinjaman darurat kepada lembaga keuangan yang sedang berjuang secara finansial dan hampir mengalami kebangkrutan. Sementara itu, di Indonesia, peran Lender of Last Resort diemban oleh Bank Indonesia (BI).

Baca juga: Anti Bangkrut! Simak Cara Jaga Kondisi Keuangan Setelah Kena PHK dan Menganggur!

Fungsi Lender of Last Resort

Lender of Last Resort berfungsi untuk melindungi individu yang telah menyimpan dana dan mencegah nasabah menarik dana secara masif dari bank yang memiliki likuiditas terbatas (bank run). Dalam hal ini, Lender of Last Resort akan menyediakan likuiditas bagi perbankan untuk memenuhi kewajibannya kepada nasabah sampai lembaga keuangan tersebut kembali beroperasi normal.

Lebih lanjut,Lender of Last Resort juga berfungsi untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap sistem perbankan dan menghindari terjadinya interupsi dalam arus kas suatu bank akibat ketidaksesuaian antara kewajiban dan ekuitas bank yang bersifat sangat jangka pendek.

Bantuan Lender of Last Resort kemudian terbagi menjadi dua, yakni LOLR normal dan LOLR krisis. LOLR normal adalah pemberian bantuan likuiditas yang bersifat sementara, sedangkan LOLR krisis adalah pemberian pinjaman likuiditas kepada bank untuk menghindari risiko sistematis pada perbankan secara keseluruhan.

Meski memiliki jaring-jaring pengaman dalam bentuk Lender of Last Resort, bank komersial atau bank swasta umumnya sangsi untuk meminjam bantuan likuiditas dari Lender of Last Resort. Pasalnya, tindakan itu akan menimbulkan persepsi publik bahwa bank-bank tersebut tengah dilanda krisis keuangan.

Baca juga: Bingung Cara Mengatur Cash Flow? Simak Cara Praktisnya di Sini!

Teori Klasik Lender of Last Resort

Teori klasik Lender of Last Resort dikembangkan pada abad ke-19 oleh Henry Thornton dan Walter Bagehot.

Pada 1873, Bagehot dalam bukunya “Lombard Street” menyatakan bahwa pemberian pinjaman dengan suku bunga tinggi adalah solusi terbaik untuk mengatasi krisis likuditas perbankan. Namun, konsep tersebut tidak sejalan dengan fungsi Lender of Last Resort yang menjadi pemberi pinjaman terakhir.

Konsep Bagehot tersebut kemudian disempurnakan oleh Thornton di 1882 yang menyatakan bahwa bank sentral dapat menjalankan fungsi Lender of Last Resort lantaran otoritas tersebut memiliki monopoli atas penerbitan uang kertas.

Kritik Terhadap Peran Lender of Last Resort

Kendati mengutarakan ide terkait pentingnya peran Lender of Last Resort, keduanya juga berpendapat bahwa peran Lender of Last Resort seharusnya tidak menjadi praktik permanen. Alih-alih, peran ini harus muncul dalam jangka waktu singkat dengan tujuan hanya untuk mengatasi kepanikan perbankan.

Hal ini, menurut Thornton, perlu dilakukan karena Lender of Last Resort menyimpan risiko moral jika diterapkan secara jangka panjang. 

Ia berpendapat, kehadiran Lender of Last Resort akan membuat bank komersial dan lembaga keuangan lain cenderung melakukan investasi berisiko atau mengambil risiko spekulatif berlebihan tanpa memedulikan hasilnya. Kondisi itu bisa terjadi karena lembaga-lembaga tersebut merasa jemawa dan yakin akan dibantu bank sentral jika mereka nantinya mengalami kesulitan keuangan akibat keputusan-keputusan gegabah tersebut.

Salah satu contoh kasus terkenal yang mencerminkan pendapat Thornton tersebut terjadi pada 2008 silam. Kala itu, bank sentral AS mengguyur bantuan likuiditas bernilai jumbo demi menyelamatkan kondisi keuangan perusahaan investment bank Bear Stearns dan perusahaan asuransi American International Group (AIG).

Mereka yang mendukung peran Lender of Last Resort merasa bahwa langkah itu adalah keputusan bijak. Pasalnya, jika kedua institusi keuangan itu tidak diselamatkan, maka stabilitas sistem finansial AS yang akan menjadi taruhannya.

Namun, mereka yang kontra dengan peran Lender of Last Resort merasa bahwa penyelamatan itu tidak sepatutnya terjadi lantaran kedua lembaga tersebut seharusnya melakukan mitigasi risiko dan menakar seluruh keputusan-keputusan keuangannya dengan matang.

Apakah Lender of Last Resort Benar-benar Dibutuhkan?

Meski kehadiran Lender of Last Resort tidak disetujui semua ekonom, nyatanya fungsi tersebut tetap berperan penting dalam mengatasi krisis perbankan dan krisis keuangan. Contohnya saat tejadi krisis perbankan dan krisis keuangan di Thailand, Korea, dan Indonesia pada 1997/1998.

Di samping itu, Lender of Last Resort juga dianggap berperan penting dalam mengatasi peristiwa bank run yang terjadi di tengah The Great Depression pada dekade 1930-an. Saat itu, seretnya cadangan likuiditas perbankan membuat nasabah tidak bisa menarik kembali simpanannya. 

Itulah hal yang dapat Sobat Cuan ketahui dari Lender of Last Resort. Jika Sobat Cuan ingin tahu lebih banyak seputar istilah ekonomi, yuk cek blog Pluang!

Mulai Perjalanan Investasimu dengan Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi Saham AS, indeks saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!

Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!

Sumber: Investopedia, Corporate Finance Institute

Ditulis oleh
channel logo

Galih Gumelar

Right baner

Galih Gumelar

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait

Dotcom Bubble

Right baner
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1