Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Fitur Proarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Pelajari

7 Alasan Berinvestasi Reksadana
shareIcon

7 Alasan Berinvestasi Reksadana

13.5K dilihat·Waktu baca: 3 menit
shareIcon
7 Alasan Berinvestasi Reksadana

Apa saja keuntungan berinvestasi di reksa dana? Nah, Sobat Cuan bisa menemukan jawabannya di artikel ini. Baca sampai habis, ya.

1. Manajer Investasi yang Berpengalaman

Pengetahuan dan pengalaman sangat penting saat akan berinvestasi. Investor pemula yang masih belajar mungkin perlu jam terbang yang tinggi jika ingin mendulang cuan lebih besar.

Tak perlu khawatir jika kamu ingin berinvestasi di reksadana. Sebab, ada Manajer Investasi berpengalaman yang akan mengelola dana investasi kamu.

Manajer investasi memiliki tim riset dan data yang akan menunjang mereka dalam mengambil keputusan investasi. Tentunya, keputusan yang akan mereka ambil tetap dalam koridor yang disepakati denganmu saat membeli produk reksadana tersebut.

Sobat Cuan perlu ingat bahwa manajer investasi sangat berperan penting agar kamu bisa mendulang cuan reksadana. Sebab itu, teliti dulu track record MI sebelum memutuskan membeli suatu produk reksadana, ya!

2. Mendapatkan Eksposur Diversifikasi Aset

Dalam mengelola dana investor melalui produk reksadana, manajer investasi biasanya akan mengalokasikannya ke lebih dari satu jenis instrumen investasi. Sebagai contoh, di dalam reksadana Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), manajer investasi akan menempatkan dana masyarakat di 30 saham milik perusahaan lintas sektor.

Karakteristik reksadana tersebut akan bikin investor mendapat eksposur dari diversifikasi. Seperti yang sudah dijelaskan di serial Investing 101, diversifikasi memungkinkan investor untuk meraih imbal hasil tinggi per unit risikonya. Dalam hal ini, investor bisa menggunakan reksadana sebagai cara murah untuk diversifikasi aset ketimbang berinvestasi di beragam aset secara terpisah. Sebab, manajer investasi akan lebih mudah melakukan diversifikasi menggunakan kumpulan uang yang banyak.

Diversifikasi akan membuka jalan bagimu untuk mendulang laba melalui berbagai cara. Misalnya, ketika kinerja satu perusahaan atu kelas aset tengah terpukul, maka kamu bisa menyeimbangkan kembali imbal hasilmu dan mengurangi risiko volatilitas harga dengan diversifikasi.

3. Produk Reksadana Punya Skala Ekonomis Tinggi

Reksadana memiliki skala yang lebih besar dibanding investasi ritel. Manajer investasi bisa menyebar biaya investasinya dengan menebar dana ke beberapa aset sekaligus. Manajer investasi juga bisa mendapatkan biaya riset yang murah dan eksekusi jual-beli aset yang lebih baik.

Sehingga, investasi reksadana biasanya memiliki ongkos rendah, karena rasio biaya per aset milik manajer investasi pasti lebih kecil dibanding rasio biaya per aset milik investor individu.

4. Likuiditas Tinggi – Khususnya Obligasi

Sebagian besar produk reksadana sangat likuid. Artinya, cukup mudah bagi Sobat Cuan untuk melakukan jual-beli unit yang dimiliki. Kemudahan ini menjadikan reksadana cocok dijadikan instrumen investasi sesuai tujuannya, baik jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang.

5. Modal Kecil (Mulai dari Rp10.000)

Ini adalah alasan investasi reksadana yang paling utama. Reksadana dijual dalam bentuk unit Nilai Aktiva Bersih (NAB) yang harganya beragam. Jadi, dengan anggaran berapapun, kamu bisa tetap berinvestasi di produk ini.

Kamu juga bisa memilih untuk menginvestasikan danamu sekaligus atau dicicil sesuai dengan kemampuan. Sesuaikan dengan dompetmu ya, Sobat Cuan!

6. Membangun Kebiasaan Baik

Reksadana merupakan cara yang tercepat untuk melakukan diversifikasi dan bisa menjadi salah satu langkah awalmu untuk membangun portofolio dan membangun kebiasaan baik untuk berinvestasi. Perencanaan investasi yang baik seharusnya bisa membantumu mempersiapkan masa depan.

Terdapat dua cara umum dalam berinvestasi di reksa dana. Yang pertama adalah investasi lump sum, di mana sang investor menempatkan seluruh dananya sekaligus. Cara lainnya adalah dengan strategi Dollar Cost Averaging (DCA).

Kedua strategi di atas sama-sama bisa digunakan untuk memaksimalkan cuan di reksadana selama strategi tersebut sesuai dengan rencanamu. Hal ini tentunya harus dilakukan dengan perencanaan dan analisis yang mumpuni berdasarkan informasi produk reksadana yang akan dibeli.

7. Aman dan Dilindungi Regulasi

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selalu melakukan pengawasan ketat terhadap manajer investasi yang mengelola tiap produk reksadana di Indonesia. Karenanya, kamu tidak perlu ragu akan tingkat keamanan produk yang ini.

Ditulis oleh
channel logo

Richard Chua

Right baner

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait
1.

Produk Reksadana Apa Saja yang Ada di Pluang?

card-image
2.

Perbedaan Menabung di Bank vs Reksadana Berbasis Surat Utang

card-image
3.

Investasi Langsung dalam Kelas Aset Vs Investasi di Reksadana

card-image
4.

Cara Berinvestasi Reksadana Efektif di Aplikasi Pluang

card-image
5.

7 Alasan Berinvestasi Reksadana

card-image
6.

3 Strategi Mudah Investasi Reksadana

card-image
7.

Apa Itu Reksadana?

card-image
8.

Bagaimana Cara Membaca Fund Fact Sheet?

card-image
9.

Risiko Reksadana Pendapatan Tetap dan Pasar Uang

card-image
10.

Biaya-Biaya Investasi Reksadana

card-image

Pelajari Materi Lainnya

cards
Pemula
Diversifikasi 101

Salah satu konsep penting dalam investasi adalah...

no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1