Situasi pasar aset kripto sedang dinaungi awan hitam belakangan ini. Hampir seluruh ‘koin’ masuk dalam zona merah secara harian, salah satunya Ethereum. Kendati demikian, mungkin kamu tetap bisa mendulang cuan asal tahu kapan waktu terbaik transaksi Ethereum.
Mungkin kamu langsung bertanya: “Lho apakah ada hubungannya waktu transaksi Ethereum dengan cuan yang kita dapat?” Nah, jawabannya ternyata ada, Sobat Cuan!
Di tahun ini, perusahaan business inteligence khusus blockchain, Flipside Crypto, merilis laporan tentang jam-jam terbaik untuk bertransaksi Ethereum. Data-data itu dihimpun dari perilaku trader dan investor yang dihimpun dari Januari hingga Desember 2020.
Meskipun laporan ini disusun tahun lalu, namun setidaknya hal ini tetap bisa memberi gambaran bagi Sobat Cuan di tahun ini. Lantas, seperti apa waktu terbaik transaksi Bitcoin menurut Flipside Crypto?
Baca juga: Bitcoin Lagi Bearish? Simak Cara Mengenali Sinyalnya dan Bertahan Agar Cuan!
Dalam mengintip jam-jam terbaik bertransaksi Ethereum, Flipside Crypto menganalisis perilaku trader dan investor selama 24 jam. Hasilnya, mereka menemukan bahwa trader dan investor sangat bereaksi kuat terhadap naik-turunnya gas fees.
Adapun penjelasan komplet mengenai gas fees bisa Sobat Cuan baca di artikel berikut. Tapi intinya, gas fees merupakan biaya transaksi di jaringan blockchain Ethereum. Besaran gas fees tergantung antara kesepakatan pengguna dan juga penambang Ethereum. Alias, penentuannya didasarkan atas proses lelang.
Perihal gas fees adalah suatu isu yang penting di dalam kancah Ethereum. Sebab, jika tarif gas fees terus menanjak, maka Ether (ETH) nantinya akan semakin jarang digunakan di dalam sistem keuangan terdesentralisasi (Decentralized Finance/DeFi), yang merupakan “tempat bermain” ETH sehari-hari.
Hanya saja, tarif gas fees terus melonjak. Seperti yang Sobat Cuan perhatikan di bawah ini, tarif gas fees terlihat melonjak begitu tajam sepanjang 2020. Untungnya, Ethereum akan menyelesaikan masalah melonjaknya gas fees dengan memberlakukan hard fork London pada Juli serta perlahan bergerak menuju algoritma proof of stake di Ethereum 2.0.
Meski demikian, melonjaknya gas fees ini ternyata memberi petunjuk bagi Flipside Crypto untuk melihat waktu terbaik transaksi Ethereum. Seperti apa hasilnya?
Flipside Crypto kemudian memetakan tarif gas fees berdasarkan fluktuasinya. Seperti yang ditunjukkan pada grafik di bawah ini.
Mereka percaya bahwa angka gas fees yang tinggi menandakan bahwa transaksi ETH sedang ramai-ramainya. Mengapa demikian? Sebagai analogi mudahnya, tentu tarif ojek online saat rush hour di Jakarta akan lebih mahal dibanding jam-jam biasa, bukan?
Nah, dari data di atas, Flipside Crypto menunjukkan bahwa perdagangan antara jam 14.00 hingga 16.00 waktu UTC merupakan masa-masa di mana gas fees sejak melonjak. Artinya, pasar Ethereum sedang tinggi-tingginya. Dengan kata lain, Flipside Crypto tidak menyarankan kamu untuk bertransaksi di jam 21.00 WIB hingga 01.00 WIB.
Sementara itu, Flipside Crypto malah menyarankan kamu untuk bertransaksi di jam-jam di atas karena pada saat itulah gas fees sedang murah-murahnya.
Namun setelah itu, apakah Sobat Cuan penasaran ihwal melonjaknya gas fees pada jam-jam di atas?
Menurut Flipside Crypto, ‘whales’ atau pemilik akun jumbo Ethereum, bertransaksi jauh lebih banyak daripada pemilik dompet yang lebih kecil. Segala aktivitas yang dilakukan para bandar Ethereum ini memang memiliki korelasi positif dengan kenaikan gas fees.
Kemudian, lembaga ini juga menemukan bahwa whales di kawasan Asia ternyata lebih aktif dibandingkan mereka yang bertransaksi di Amerika Utara.
Baca juga: Menimbang-nimbang, Kapan Sih Waktu yang Tepat untuk Jual/Beli Emas?
Harga Ethereum memang sedang melemah dan kini diperdagangkan di kisaran US$2.400. Sama seperti koin lainnya, dalam sehari pelemahannya bisa mencapai 30% atau lebih. Namun, Sobat Cuan juga harus tahu, sejak awal tahun (year to date/ytd), Ethereum telah naik lebih dari 200% lho!
Dalam beberapa minggu lalu, Ethereum telah memimpin kenaikan dari Bitcoin. Aset kripto itu mengungguli Bitcoin secara signifikan sejak awal April. Bahkan, muncul berbagai pandangan bahwa kinerja Ethereum bakal menyalip Bitcoin nantinya.
Ethereum naik 41% sepanjang April, sedangkan Bitcoin malah turun sekitar 8%. Moncernya kinerja Ethereum ini bikin investment bank ternama JPMorgan memberikan tiga alasan mengapa Ethereum bisa mengungguli Bitcoin di pasar cryptocurrency.
Menurut laporan JPMorgan, guncangan likuiditas sempat menghantam industri cryptocurrency. Namun, Bitcoin ternyata terpukul lebih keras daripada Ethereum. Guncangan likuiditas ini berasal dari pasar derivatif, yang mengarah ke likuidasi yang cukup besar. Di mana, efeknya lebih besar di produk berjangka Bitcoin dibandingkan Ethereum.
Dengan latar belakang itu, pemulihan yang lebih dramatis di kedalaman pasar Ethereum cenderung lebih besar. Pemulihan itu lebih baik dibandingkan dengan beberapa bursa sebelum guncangan likuiditas baru-baru ini.
Menurut JPMorgan, di pasar dengan perputaran spot yang lebih tinggi secara signifikan, masuk akal bahwa harga Ethereum memiliki ketergantungan yang minim pada leverage produk derivatif dibandingkan dengan Bitcoin.
Jaringan Ethereum telah lama dicirikan oleh kecepatan transaksi yang lebih tinggi di blockchain publik daripada Bitcoin. JPMorgan menyatakan hal tersebut kemungkinan karena hanya ada sebagian kecil peningkatan aktivitas di DeFi dan platform lainnya.
Akibatnya, proporsi yang lebih tinggi dari token Ether berperilaku seolah-olah sangat likuid daripada Bitcoin. Bahkan angkanya sebesar 11% dibandingkan 4% oleh beberapa perkiraan selama sebulan terakhir.
Jadi, setelah membaca penjelasan di atas, tentu bisa disimpulkan bahwa prospek Ethereum ke depan masih akan moncer. Untuk itu, yuk mulai investasi Ethereum di Pluang!
Baca juga: Aturan Pajak Cryptocurrency Bisa Bikin BTC & ETH Makin Anjlok? Simak di Sini!
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto Bitcoin dan Ethereum! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Sumber: CoinMarketCap
Bagikan artikel ini