Work from home menjadi rutinitas yang mesti dijalani selama mengatasi pandemi Covid-19. Hampir setiap negara menganjurkannya. Dan rupanya, kerja di rumah bisa bikin kamu jauh lebih hemat, lho!
Bekerja dari rumah memang memberimu pola baru dalam bekerja. Semua pekerjaan terhubung dengan jaringan internet. Dari berkirim pesan dengan rekan kerja, video teleconference, hingga terima dan kirim laporan pekerjaan pun via virtual.
Momen ini bisa kamu manfaatkan untuk lebih pintar atur uang. Rencanakan keuanganmu dengan lebih baik, yuk.
Berikut ini penghitungan berapa banyak kamu akan hemat saat WFH dan trik yang bisa kamu lakukan demi mengoptimalkannya.
Baca juga: Sudah Mulai Bosan WFH? Ini 5 Trik Santuy Menghadapi COVID-19
Tentu ada banyak variabel yang menguras isi kantongmu setiap bulannya. Survei dari CareerBuilder menunjukkan bahwa 78% pekerja tergolong hidup dari gaji ke gaji.
Dengan upah yang stagnan dan kenaikan biaya hidup, banyak pekerja yang kesulitan untuk menabung. Berhubung sekarang kamu sudah kerja di rumah, yuk coba lihat lagi pos anggaranmu sehari-hari, lihat seberapa banyak kamu bisa hemat dari rumah.
Pada umumnya, pengeluaran para pekerja terbagi menjadi tiga pos:
Pos mana, nih, yang bisa kita pangkas saat kerja di rumah? Yuk, biasakan mengelola keuangan dengan lebih baik lagi.
Dengan WFH, kamu tidak perlu mengeluarkan biaya transportasi. Biasanya, kamu pasti butuh biaya untuk berangkat kerja, baik itu pakai transportasi publik atau kendaraan pribadi.
Ongkos transjakarta atau bensin untuk kendaraan pribadi tentu jadi pengeluaran wajib untuk kamu berangkat ke kantor. Dan artinya, ongkos ini otomatis terpotong saat kamu kerja di rumah.
Jika per hari kamu keluar Rp7.000 untuk PP dengan transjakarta, atau Rp40 ribu-Rp100 ribu untuk bolak-balik dengan tumpangan ojol, dikalikan berapa hari kamu WFH (misal 20 hari), maka kamu bisa hemat Rp140 ribu hingga Rp800 ribu-Rp2 juta, lho.
Berapa pengeluaran yang mesti kamu butuhkan saat makan siang? Belum lagi jajan di luar dengan teman-teman kantor.
Meski tentu saat di kantor pun kamu bisa memangkas pengeluaran ini dengan membawa bekal makan siang sendiri, tapi asumsinya, dengan kerja di rumah, kamu juga bisa hemat pengeluaran makan siang ini.
Jika kamu biasa keluar Rp25 ribu-100 ribu untuk sekali makan siang, dengan 20 hari WFH, maka kamu bisa hemat Rp500 ribu hingga Rp2 juta.
Baca juga: Hindari Bosan WFH dengan Maraton Film, Begini Cara Langganan Netflix
Kalau dulu kamu biasanya nongkrong di kafe untuk ketemu klien, kini saatnya memangkas pengeluaran “ekstra” ini. Karena sekarang, kamu justru dianjurkan untuk meeting dengan video teleconference dan #dirumahaja.
Asumsinya, sekali meeting di kafe dengan klien kamu perlu mengeluarkan biaya transportasi ke tempat tujuan (Rp50-100 ribu) dan ongkos minum di kafe (Rp50-100 ribu). Maka, dengan 20 hari WFH, kamu akan menyisihkan pengeluaran meeting di luar kantor ini.
Bekerja di kantor tentu membuatmu perlu sosialisasi dengan rekan-rekan kerjamu. Artinya, ada ongkos lagi yang perlu kamu keluarkan.
Dari pengeluaran saat nongkrong bareng, atau mengukur biaya tak terduga yang kamu butuhkan seperti patungan ulang tahun kolega atau amplop ke acara nikahan.
Jika per bulannya kamu biasa sisihkan Rp300-500 ribu untuk keperluan ini, maka saat WFH kamu akan menghemat dalam jumlah yang sama.
Jadi berapa banyak, nih, yang bisa kamu sisihkan? Dengan mengetahui berapa banyak kamu dapat berhemat dari kerja di rumah, kamu bisa tahu bagaimana memangkas anggaran yang tidak perlu.
Biasakan membuat catatan anggaran harian dan evaluasi untuk mengetahui berapa banyak pengeluaranmu setiap harinya, pos anggaran mana yang perlu dipangkas, dan mana yang bisa dipertahankan. Identifikasi setiap pengeluaran dan pemasukanmu.
Nantinya, meski sudah tidak lagi kerja di rumah, kamu akan terbiasa dengan kedisiplinan mengatur pengeluaran agar tidak boros lagi. Jadikan WFH kali ini kesempatan yang baik untuk mengelola keuanganmu! Dan ingat, meski work from home, tetap produktif bekerja, ya!
Tujuh Langkah Mencapai Kebebasan Finansial
Niat Jadi Kolektor Lukisan Pemula? Ketahui Dulu Risiko Investasinya di Sini!
Pengin Bikin Start-up? Ini 5 Strategi Awal yang Harus Kamu Ketahui
Bagikan artikel ini