Untuk kamu yang baru belajar bermain saham, cara memilih saham yang tepat adalah sesuatu yang harus kamu pelajari. Dengan demikian kamu bisa meminimalisir resiko yang ada. Untuk belajar cara memilih saham, kamu bisa belajar dari prinsip yang dipaparkan Benjamin Graham.
Intelligent Investor karya Benjamin Graham adalah buku yang cocok untuk kamu yang ingin mempelajari cara memilih saham.
Dalam bukunya, secara khusus dalam bab 14, Benjamin Graham memaparkan tujuh pedoman yang dapat digunakan sebagai cara memilih saham yang tepat. Ini karena tujuh pedoman tersebut berfungsi sebagai filter untuk menyingkirkan saham spekulatif dari portfolio konservatif.
Namun, patut dipahami bahwa pedoman ini hanya berlaku untuk investor pasif yang ingin mengumpulkan portfolio perusahaan yang solid untuk apresiasi jangka panjang.
Baca juga: Sebelum Investasi, Ketahui Dulu yuk Sejarah dan 10 Fakta Unik Emas Ini!
Jika kamu adalah seorang investor yang mampu menafsirkan keputusan akuntansi, melakukan analisis lapioran keuangan, dan menilai suatu aset berdasarkan arus kas, maka kamu dapat menggunakan pedoman cara memilih saham ala Benjamin Graham berikut ini.
Kamu harus ingat, keamanan dalam bermain saham adalah sesuatu yang prinsipil dan wajib diutamakan. Dengan mengikuti tujuh pedoman Benjamin Graham, kamu akan berada dalam kondisi investasi yang aman.
Dalam dunia investasi, ada beberapa patokan tentang ukuran dari sebuah perusahaan. Perusahaan yang kecil lazimnya kerap fluktuatif dalam perkara pengumpulan earnings, sedangkan perusahaan besar tentu lebih stabil.
Graham merekomendasikan agar kita memilih berinvestasi di perusahaan yang memiliki setidaknya $465 Juta total penjualan, serta $232 Juta total aset.
Menurut Benjamin Graham, cara memilih saham yang tepat adalah dengan memahami bahwa sebuah saham harus memiliki rasio lancar setidaknya dua. Utang jangka panjang tidak boleh melebihi modal kerja.
Untuk utilitas publik, utang tidak boleh melebihi dua kali ekuitas saham pada nilai buku. Ini harus bertindak sebagai penyangga yang kuat terhadap kemungkinan kebangkrutan atau default.
Perusahaan seharusnya tidak melaporkan kerugian selama 10 tahun terakhir. Perusahaan yang dapat mempertahankan setidaknya beberapa tingkat pendapatan, secara keseluruhan, lebih stabil.
Perusahaan harus memiliki sejarah membayar dividen atas saham biasa selama setidaknya 20 tahun terakhir. Ini harus memberikan jaminan bahwa dividen di masa depan kemungkinan akan dibayarkan.
Untuk membantu memastikan laba perusahaan sejalan dengan inflasi, laba bersih seharusnya meningkat sepertiga atau lebih besar berdasarkan per-saham selama 10 tahun terakhir menggunakan rata-rata tiga tahun pada awal dan akhir.
Untuk dimasukkan dalam portfolio konservatif, harga saham saat ini tidak boleh melebihi lima belas kali lipat pendapatan rata-rata selama tiga tahun terakhir. Ini bertindak sebagai perlindungan terhadap pembayaran keamanan yang berlebihan.
Mengutip Benjamin Graham, “Harga saat ini tidak boleh lebih dari 1 1/2 kali nilai buku yang dilaporkan terakhir. Namun, pengganda pendapatan di bawah 15 dapat membenarkan pengganda aset yang lebih tinggi. Sebagai aturan praktis, produk pengganda kali rasio harga ke nilai buku tidak boleh melebihi 22,5.”
Baca juga: Mengenal Efek Compounding atau Bunga Majemuk
Nama Warren Buffet tentu sudah tidak asing lagi, kan. Buffet adalah salah satu investor termahsyur yang dianggap cukup digdaya dalam dunia investasi.
Buffet rupanya adalah murid dari Benjamin Graham. Dan dalam hal cara memilih saham yang tepat, Buffet mengikuti jejak gurunya itu dengan menerapkan konsep investasi nilai.
Investasi nilai melihat nilai intrinsik suatu saham daripada berfokus pada indikator teknis, seperti rata-rata bergerak, volume, atau indikator momentum. Menentukan nilai intrinsik adalah latihan dalam memahami keuangan perusahaan, terutama dokumen resmi seperti pendapatan dan laporan laba rugi.
Strategi cara memilih saham yang tepat yang dilakukan murid Benjamin Graham ini melingkupi menilik bagaimana kinerja perusahaan, berapa besar hutang yang dimiliki perusahaan, bagaimana marjin keuntungan, seberapa unik produk yang dijual, serta seberapa besar diskon sahamnya saat dibeli?
Ada nilai lebih lain dari Warren Buffet. Gayanya memang terkesan berorientasi pada nilai. Namun, ia juga terkenal sebagai investor yang kerap melakukan metode beli dan tahan.
Itu tadi cara memilih saham yang tepat berdasarkan pedoman sang legenda Benjamin Graham, serta muridnya, Warren Buffet. Kamu bisa menggunakan pedoman itu dan mulai memilih saham yang tepat untuk kemudian berinvestasi di situ.
Download aplikasi Pluang di sini untuk membeli emas digital dengan harga paling kompetitif di pasaran! Selisih harga jual-beli terendah dan tanpa biaya tersembunyi apapun. Emas yang kamu beli aman karena disimpan di Kliring Berjangka Indonesia (BUMN), produk emas Pluang dikelola oleh PT PG Berjangka yang sudah terlisensi dan diawasi oleh BAPPEBTI. Kamu juga bisa menarik fisik emasnya dalam bentuk logam mulia Antam dengan kadar 999.9 mulai dari kepingan 1 gram hingga 100 gram!
Investasi Saham Sesuai Kondisi Pasar, Bagaimana Caranya?
Cuan dengan Manfaatkan Celah Bid Ask Spread untuk Dapatkan Untung
Bagikan artikel ini