Sobat Cuan pecinta aset kripto mungkin sudah familiar dengan menabung di aset kripto. Belakangan, kegiatan ini menjadi alternatif cari cuan dari aset kripto yang paling yahud selain trading atau investasi pada umumnya. Apalagi kalau bukan karena tingkat bunga menabung aset kripto yang tinggi banget.
Seperti yang telah dijelaskan di artikel berikut, menabung di aset kripto memiliki imbal hasil lumayan dibanding menabung di perbankan. Selain itu, Sobat Cuan pun tak perlu khawatir soal risiko naik-turun suku bunga acuan hanya untuk menikmati untung dari menabung aset kripto.
Namun pertanyaannya, apakah bunga yang tinggi memang selalu bikin kamu auto cuan? Apakah ada risiko yang bisa bikin jumlah tabungan kamu merosot?
Jawabannya adalah, bunga tabungan aset kripto belum tentu bikin kamu cuan. Untuk mencari alasannya, Sobat Cuan perlu kembali ke konsep high risk, high return dalam investasi. Ya, betul. Semakin tinggi cuan yang didapat, artinya ada risiko besar pula yang mengintai di belakangnya.
Tapi, bukan berarti Sobat Cuan tidak bisa memitigasi risikonya. Kamu masih bisa cuan dalamm menabung aset kripto asal sudah kenal betul dengan produk satu ini.
Seperti apa sih, risiko-risiko yang bisa menghambat kemajuan cuanmu dalam menabung aset kripto? Yuk, simak artikel ini baik-baik ya, Sobat Cuan!
Baca juga: Mau Coba Simpan Aset Kripto di Dompet DeFi? Berikut Tipsnya!
Meski bunga menabung aset kriptomu tinggi, kamu juga perlu mengetahui beragam risiko yang bisa bikin bunga menabung aset kriptomu percuma.
Risiko-risiko ini bukan bermaksud membuat kamu jadi takut menabung aset kripto, Sobat Cuan. Namun, agar kamu bisa mengendalikan ekspektasi ketika menaruh uangmu di platform menabung aset kripto.
Terkadang, ketidakmampuan kita dalam mengelola ekspektasi bikin kita membuat keputusan investasi dengan emosi. Makanya, sebagai Sobat Cuan yang baik dan budiman, kamu perlu membuat segala keputusan dengan kepala dingin.
Nah, tanpa berpanjang lebar lagi, apakah kamu sudah siap mengetahui risiko menabung aset kripto?
Ini merupakan risiko paling besar yang bisa bikin tabungan aset kriptomu buntung.
Seperti yang kita tahu, pergerakan aset kripto cukup volatil. Harganya bisa longsor dalam sekejap, namun juga bisa melejit beberapa saat kemudian. Hal itu tentu saja akan mempengaruhi imbal hasilmu dalam menabung aset kripto.
Sebagai contoh, bayangkan kamu menabung Bitcoin di sebuah platform menabung aset kripto dengan tingkat imbal hasil (Annual Percentage Yield/APY) 6% per tahun. Namun, saat kamu menabung aset kripto, harga Bitcoin tiba-tiba anjlok hingga 10%.
Artinya, cuan yang kamu dapat tentu juga akan terkikis. Bunga menabung aset kripto yang kamu dambakan pun pupus begitu saja.
Mungkin, kamu sudah tahu bahwa menabung di aset kripto adalah bagian dari kegiatan yield farming maupun crypto staking menggunakan aplikasi keuangan terdesentralisasi, atau disebut Decentralized Finance (DeFi). Penjelasan mengenai yield farming dan crypto staking bisa kamu baca di artikel ini.
Nah, aplikasi DeFi sendiri bergerak “dimotori” oleh teknologi smart contract yang berjalan di atas sistem blockchain Ethereum.
Smart contract tersebut menggantikan peran perantara yang biasa terdapat di sistem jasa keuangan konvensional. Sehingga, hidup dan mati aktivitas menabung aset kripto sangat tergantung dengan keberlangsungan smart contract itu sendiri.
Hanya saja, smart contract rentan terpapar peretasan. Sebab, mereka bisa dengan mudah memanipulasi kode-kode yang terdapat di smart contract dengan menebar bugs. Bahkan, pencipta Ethereum, Vitalik Buterin, juga pernah mengakui dalam sebuah siniar bahwa ini adalah risiko terbesar dari teknologi smart contract.
Ketika smart contract dalam bahaya, hal itu bisa saja membuat jagat DeFi terguncang. Bahkan, aksi jahat itu bisa saja bikin saldo tabungan aset kriptomu menjadi kosong.
Dalam menilai risiko menabung aset kripto, kamu jangan terlalu fokus ke risiko eksternal saja. Karena, siapa tahu bunga menabung aset kriptomu jadi sia-sia karena kesalahan kamu sendiri.
Misalnya, adalah salah memilih jenis tabungan. Mungkin kamu tadinya ingin nyemplung di yield farming di mana kamu bisa mengambil aset kriptomu kapan pun. Tapi ternyata, kamu salah memilih jenis tabungan kripto dengan masuk ke crypto staking. Di mana, kamu perlu menyimpan asetmu secara jangka panjang dan tak bisa menariknya kembali ketika pasar kripto lagi amburadul.
Maka dari itu, kamu harus memahami jenis tabungan kripto yang akan kamu masuki. Jangan sampai tingkat bunga yang tinggi bikin kamu gelap mata dan urung mempelajari seluk-beluknya.
Baca juga: Apakah Aman Menabung di Dompet Aset Kripto? Yuk, Simak di Sini!
Namun, serangkaian risiko di atas tidak sepatutnya bikin kamu menjauhi menabung aset kripto, Sobat Cuan. Sebab, yang namanya risiko pasti selalu bisa dimitigasi. Lantas mitigasi apa yang bisa kamu lakukan?
Nah, Sobat Cuan sekarang bisa manfaatkan menabung aset kripto di Pluang! Hanya dengan menabung Ethereum dan Bitcoin, kamu bisa dapatkan hasil imbal hingga 3,5% per tahun. Menarik bukan? Yuk, cobain sekarang di Pluang!
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto Bitcoin dan Ethereum! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Sumber: Trust Wallet, Block Geeks
Bagikan artikel ini