Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Fitur Proarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Berita & Analisis

Bagaimana Strategi Trading dengan Head and Shoulders Pattern
shareIcon

Bagaimana Strategi Trading dengan Head and Shoulders Pattern

2 Jun 2023, 6:35 AM·Waktu baca: 3 menit
shareIcon
Kategori
Head and shoulder pattern

Kapan harga aset pada market yang bullish akan berhenti reli? Salah satu sinyal yang paling akurat untuk menjawab pertanyaan tersebut adalah head and shoulders pattern. Yuk pelajari selengkapnya disini!

Apa itu Head and Shoulders Pattern?

Greed, alias ketamakan sudah jadi musuh bersama bagi trader yang ingin sukses mengembangkan protofolio investasinya. Saat market sedang reli, diperlukan strategi jitu agar kamu mendapat margin yang optimal, yakni dengan melakukan analisis teknikal  lewat dinamika harga, pola yang terbentuk dan akumulasi volume penawaran versus permintaan.

Head and shouders pattern terbukti secara historis sebagai salah satu pola yang dapat diandalkan dalam membantu trader mengoptimalkan margin setelah melakukan akumulasi aset beberapa waktu. Pola ini mengukur sejauh mana kamu bisa mengambil cuan saat market sedang nanjak sebelum trend berbalik arah. Tetapi sayangnya, kalau kamu belum sempat memborong aset, pola ini tidak akan banyak membantu kamu cuan dari pasar yang sudah terlalu mahal.

Pattern terdiri dari tiga bagian, yakni bahu kiri, kepala dan bahu kanan. Saat head and shoulders pattern terbentuk sempurna, uptrend yang semula berjalan dapat dipastikan telah berbalik arah.

Bagaimana Head and Shoulders Pattern Terbentuk?

Trader jangka panjang cenderung mendominasi akumulasi aset pada market yang sudah uptrend beberapa waktu. Reli harga yang ditopang oleh permintaan trader fundamental seperti ini relatif berkelanjutan.

Bagaimanapun, trader tetap berorientasi pada profit. Saat target margin dari akumulasi aset mereka telah tercapai, trader akan melancarkan aksi profit taking yang berimbas pada melimpahnya suplai aset di pasar. Aksi mereka akan membuat dinamika harga terkoreksi membentuk puncak dan lembah pertama yang disebut sebagai bahu kiri. Ini merupakan fase awal dari pola head and shoulders yang perlu mendapat perhatian khusus.

Beberapa swing trader dan short trader akan mengambil peluang koreksi ini untuk memborong aset yang melimpah. Aksi mereka menciptakan akumulasi kedua yakni puncak tertinggi yang disebut kepala (head). Setelah gelombang kedua akumulasi aset ini melakukan profit taking, akan terbentuk lembah yang sejajar atau sedikit di atas lembah pertama. Garis inilah yang disebut sebagai neckline. Pada trend bullish, neckline dapat menjadi acuan resistance yang baru.

Bahu kanan, yakni puncak terakhir yang terbentuk setelah konfirmasi neckline merupakan entry level favorit para short trader dan swing trader dengan selera risiko moderat. Pasalnya, entry pada posisi ini minim saingan namun memerlukan skill yang tinggi. Jika trader gelombang terakhir ini telat exit, mereka akan menderita kerugian besar bersamaan dengan trader yang membeli saat peak tertinggi.

Dinamika harga yang telah membentuk bahu kanan akan menjadi level tertinggi  yang baru. Level ini biasanya tidak akan terpecahkan hingga uptrend berikutnya. Karenanya, stop-loss pada neckline setelah bahu kanan selesai terbentuk hanya untuk trader yang siap mengalami kerugian besar.

Baca juga: Belajar Double Bottom Pattern dan Fungsinya untuk Trading

Trading dengan Head and Shoulders Pattern

Bersabar menunggu pola terbentuk adalah kunci utama sukses trading dengan pola head and shoulders. Pasalnya, pola ini seringkali gagal terbentuk, atau malah terbentuk jadi pola lain yang mirip namun memiliki interpretasi sinyal yang berbeda. Akan tetapi, jika kamu mengantongi seluruh konfirmasi sinyal reversal saat menemukan pola ini, kamu harus segera memasang posisi jual, ya, Sobat Cuan!

Salah satu acuan utama dalam mengonfirmasi pola telah terbentuk ialah garis neckline. Neckline menjadi acuan stop loss yang tepat untuk berjaga jika kamu gagal menjual aset saat sedang berada di puncak.

Neckline terakhir yang terbentuk saat bahu kanan selesai terkonfirmasi bakal jadi garis resistance yang baru. Setelah menembus level itu, harga aset akan terus terkoreksi hingga menemukan kesetimbangan level support yang baru.

Namun prinsip ini tentu berbeda pada pasar valuta asing. Nilai tukar mata uang akan terus terkoreksi setelah level ini sehingga para trader valas menggunakannya sebagai sinyal entry. Karena itu, head and shoulders pattern sangat populer pada trading forex.

Versi Terbalik

Selain memprediksi reversal trend pada market yang sedang bullish, ternyata head and shoulders pattern yang terbalik juga ampuh memberi kabar reversal pada market bearish.

Jika kamu menemukan pola berupa tiga lembah dengan lembah kedua yang lebih curam, pola tersebut adalah versi terbalik dari head and shoulders pattern. Neckline pola inverse menjadi acuan garis support. Setelah harga bergerak menembus neckline terakhirnya, kamu dapat memulai aksi akumulasi aset jangka panjang.

Mulai Perjalanan Investasimu dengan Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi Saham ASindeks saham ASemas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!

Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!

Sumber: Investopedia, Corporate Finance Institute

Ditulis oleh
channel logo

Fathia Nurul Haq

Right baner

Fathia Nurul Haq

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait
trading
Mengenal Bullish Harami Pattern dan Cara Tradingnya
news card image
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1