Selamat siang, Sobat Cuan! Walmart pesimistis hadapi tahun ini hingga Microsoft kerja sama dengan Nvidia, semua terangkum di Pluang Snapshot berikut!
Jaringan ritel AS Walmart Inc mencatat performa keuangan gemilang sepanjang kuartal IV 2022. Meski begitu, Walmart tampak pesimistis untuk bisa mengulangi prestasi itu di 2023.
Dalam perilisan laporan keuangannya kemarin, perusahaan tercatat membukukan pendapatan US$164 miliar, melesat 7,3% dari periode yang sama tahun lalu. Perseroan juga menorehkan laba per saham sebesar US$1,71, lebih besar dibandingkan US$1,28 di periode serupa tahun 2021.
Kendati demikian, Walmart khawatir meningkatnya ketidakpastian ekonomi akan menghambatnya dalam mencapai prestasi serupa di 2023. Kepada Bloomberg TV, direktur keuangan Walmart John David Rainey meramal bahwa konsumen kemungkinan akan semakin mengerem konsumsinya di tahun ini seiring meningkatnya suku bunga kredit, yang merupakan imbas dari kenaikan suku bunga acuan The Fed.
Akibatnya, perseroan pun memasang target keuangan yang nampak agak konservatif. Sebagai contoh, perusahaan menargetkan pertumbuhan penjualan sebesar 2,5% hingga 3% di tahun ini. Hal itu pun membuat JP Morgan menurunkan target harga saham Walmart dari kisaran US$155 ke US$150 di akhir tahun ini.
Transaksi Saham Walmart di Sini!
Raksasa teknologi Microsoft menjalin kerja sama berdurasi 10 tahun dengan NVIDIA untuk memasok game Xbox versi komputer (PC) miliknya ke jasa gaming awan NVIDIA, GeForce NOW. Dengan demikian, maka gamers dapat melakukan streaming rangkaian game Xbox dari GeForce NOW melalui komputer, chromebook, ponsel pintar, dan gawai lainnya.
Kerja sama tersebut juga memungkinkan permainan besutan pengembang game anak usaha Microsoft, Activision Blizzard, untuk “dipajang” di GeForce NOW.
Transaksi Saham Microsoft di Sini!
Transaksi Saham Nvidia di Sini!
Segelintir ekonom meramal bahwa The Fed akan memberikan sinyal mengenai kemungkinan kenaikan laju pertumbuhan suku bunga acuan bulan depan dalam risalah rapat The Fed awal Februari yang sedianya akan dirilis pada hari ini.
Dikutip dari Bloomberg, pendiri Inflation Insights Omair Sharif menuturkan, The Fed kemungkinan akan memberi isyarat untuk menaikkan laju suku bunga acuan dari sebelumnya 25 basis poin menjadi 50 basis poin. Apalagi, beberapa pejabat The Fed belakangan silih berganti mengungkapkan bahwa perang melawan inflasi di AS masih jauh dari kata usai.
Namun, dua ekonom Evercore ISI Krishna Guha dan Peter Williams mengatakan bahwa risalah rapat tersebut kemungkinan juga akan berisi mengenai alasan-alasan logis bagi The Fed untuk tetap mengerek suku bunga acuan sebesar 25 basis poin di bulan depan.
Baca Juga: Pluang Snapshot: 'Centang Biru' di IG Bakal Berbayar, Dividen BHP Ambyar
Perusahaan jasa pembayaran Mastercard telah mengumumkan kerja sama dengan protokol pembayaran Web3 Immersve. Kolaborasi tersebut memungkinkan pengguna Mastercard untuk melakukan transaksi digital dan hal-hal berbau Metaverse menggunakan stablecoin USDC.
Dalam kerja sama ini, Immersve akan menyediakan fasilitas, yang rencananya akan disediakan oleh pihak ketiga, agar pengguna Mastercard dapat bertransaksi menggunakan USDC. Jika transaksi itu berhasil, maka Immersve akan mengonversi USDC menjadi mata uang fiat dan kemudian melanjutkan penyelesaian proses tersebut ke jaringan Mastercard.
Setelahnya, Mastercard akan merampungkan proses transaksi di protokol desentralisasi miliknya agar transaksi yang dimaksud bisa selesai secara real-time.
Transaksi Saham Mastercard di Sini!
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, Saham AS, serta ratusan aset kripto dan belasan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Bagikan artikel ini