Selamat hari Rabu, Sobat Cuan! Di pertengahan pekan ini, pergerakan nilai indeks saham Amerika Serikat (AS) dan aset kripto terlihat begitu gado-gado. Apa sebabnya? Simak selengkapnya di sini!
Indeks Saham AS
- Pergerakan trio indeks saham Amerika Serikat (AS) bervariasi di perdagangan Selasa (5/7). Nilai Dow Jones Industrial Average (DJIA) susut 0,42%, sementara indeks S&P 500 dan Nasdaq masing-masing tumbuh 0,2% dan 1,8%.
- Performa indeks S&P 500 dan Nasdaq terlihat mentereng setelah pelaku pasar melakukan buy the dip saham-saham teknologi mumpung harganya sedang murah.
- Mereka melancarkan aksi tersebut meski Barclays memberi wanti-wanti bahwa pendapatan periklanan perusahaan raksasa teknologi bakal seret dan membuat kinerja keuangannya hancur lebur.
- Kendati demikian, sentimen pasar modal secara umum masih horor. Pasalnya, pelaku pasar kini mulai benar-benar mencemaskan ancaman resesi ekonomi AS ke depan.
- Ketakutan mereka berhulu dari tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 2 tahun yang kini lebih tinggi dibanding instrumen serupa bertenor 10 tahun. Nah, kondisi yang umum disebut inverted yield curve ini memang ditengarai sebagai sinyal-sinyal resesi.
- Lebih lanjut, pelaku pasar makin deg-degan dengan resesi setelah The Fed Atlanta menaksir pertumbuhan ekonomi AS bakal terkontraksi 2% secara tahunan di kuartal II 2022.
- Potensi resesi akhirnya ikut menurunkan harga minyak dunia sebesar 8% kemarin. Maklum, permintaan minyak tentu bakal gersang jika prospek ekonomi terlihat masih amburadul. Imbasnya, nilai saham-saham energi pun tumbang dan membuat indeks AS gagal melaju lebih kencang.
Baca Juga: Pluang Pagi: AS Rayakan Hari Kemerdekaan, Kripto Makin Melaju ke Depan!
Aset Kripto
- Setali tiga uang, pergerakan aset kripto pagi ini juga terlihat ke sana kemari. Melansir Coinmarketcap pukul 08.14 WIB, delapan dari 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar sejagat terbenam di zona merah dalam 24 jam terakhir.
- Nilai Bitcoin (BTC), contohnya, melorot 0,55% dalam sehari terakhir dan kini bertengger di US$20.201 per keping. Sementara itu, nilai Ether (ETH) ambles 0,91% ke US$1.138 per keping di waktu yang sama.
- Performa altcoin lainnya pun tak kalah memble. Nilai Cardano (ADA) dan Solana (SOL) kompak susut lebih dari 2% dalam sehari terakhir. Sementara itu, duo koin meme DOgecoin (DOGE) dan Shiba Inu (SHIB) sama-sama runtuh lebih dari 3% di waktu bersamaan.
- DI jajaran aset kripto utama, hanya Binance Coin (BNB) dan Tron (TRX) saja yang sukses melaju ke zona hijau meski pergerakannya tak signifikan, yakni masing-masing di bawah 1%.
- Secara umum, pergerakan pasar kripto pagi ini mengikuti kondisi yang terjadi di pasar modal.
- Asal tahu saja, pelaku pasar kripto selalu menjadikan pasar saham AS sebagai tolok ukur selera risiko investor. Sehingga, jika pasar saham melemah, maka ada kemungkinan investor secara umum sedang tidak bernafsu berkecimpung di pasar aset berisiko.
- Selain itu, pelemahan harga aset kripto pagi ini juga ikut didorong oleh aksi trader jangka pendek yang buru-buru merealisasikan cuannya setelah aset kripto kompak menghijau kemarin.
- Beberapa analis mengatakan, pelaku pasar jangan dulu mengharapkan kondisi reversal di pasar kripto mengingat sentimen pasar kripto secara umum masih sangat tak kondusif.
- Pelaku pasar sejatinya masih diliputi kekhawatiran terkait drama di jagat kripto, seperti suspensi withdrawals di platform Celsius dan CoinFLEX hingga rumor mengenai likuidasi yang melanda firma modal ventura kripto ngetop, Three Arrows Capital.
- Selain itu, kini pelaku pasar juga mencermati aksi jual yang bakal dilakukan penambang Bitcoin lantaran harga BTC sudah berada di bawah biaya operasi penambangannya.
- Data Glassnode menunjukkan, kini saldo BTC yang dimiliki penambang kripto sudah menyamai level Desember 2021 silam. Dengan kata lain, penambang BTC sepertinya terpaksa menjual BTC kelolaannya karena tak tahan dengan tekanan keuangan.
Emas
- Harga emas di pasar spot bertengger di US$1.770 per ons pada pukul 08.30 WIB, terjun bebas dari posisi sehari sebelumnya US$1.809 per ons.
- Kilau sang logam mulia meredup setelah setelah nilai Dolar AS menunjukkan keperkasaannya.
- Sekadar informasi, kenaikan nilai Dolar AS akan membuat harga emas menjadi relatif lebih mahal bagi pelaku pasar yang jarang bertransaksi menggunakan mata uang tersebut.
- Tak ketinggalan, kenaikan tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS juga semakin menekan kinerja emas pagi ini.
- Kenaikan yield obligasi AS akan membuat opportunity cost dalam menggenggam emas menjadi lebih mahal. Sehingga, pelaku pasar tentu akan melepas emas, sebuah aset yang tak menghasilkan imbal hasil secara periodik.
Baca Juga: Rangkuman Pasar: Investor 'Balas Dendam', Kripto & IHSG Gagal Runyam!
Mulai Perjalanan Investasimu dengan Aman di Pluang!
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, Saham AS CFD, serta lebih dari 90 aset kripto dan belasan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Selain itu, kamu sekarang bisa berdiskusi bersama komunitas di Pluang untuk mendapatkan kabar, insight, dan fakta menarik seputar investasi dari sudut pandang antar member pada Fitur Chatroom Pluang.
Tempat diskusi tanpa worry? Fitur Chatroom solusinya! Klik di sini untuk mendapatkan early access.