Selamat pagi, Sobat Cuan! Mengawali kegiatanmu pagi ini, yuk simak rangkuman kinerja pasar Selasa (2/11) pagi dalam Pluang Pagi berikut!
Trio indeks saham utama Amerika Serikat terlihat kompak ngebut mendekati rekor tertingginya dalam penutupan perdagangan Senin (1/11) waktu setempat.
Nilai S&P 500 naik tipis 0,1% mendekati rekornya 4.613,67 sementara nilai indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) juga naik 2,26% mendekati rekor sebelumnya yakni 35.913. Di sisi lain, nilai indeks Nasdaq akhirnya “pecah telor” dengan mencetak rekor 2.358,12 poin setelah tumbuh 2,7% pada sessi perdagangan kemarin.
Ketiga indeks Wall Street ditopang oleh performa kinclong saham sektor energi yang naik 1% kemarin. Saham sektor energi terdongkrak setelah harga minyak dunia diramal tetap meroket lantaran produsen minyak jumbo enggan meningkatkan produksinya.
Dalam laporan teranyarnya, Bank of America memprediksi harga minyak mentah Brent bisa menyentuh US$120 per barel pada akhir 2022. Permintaan bensin yang tinggi di tengah ketatnya kapasitas kilang minyak menjadi biang kerok kenaikan tersebut.
Selain saham energi, saham produk konsumen juga ikut mencetak performa gemilang yang dipimpin oleh kinerja jitu saham Tesla.
Hanya saja, performa memble saham teknologi menjadi batu sandungan bagi ketiga indeks saham AS. Nilai saham Apple, Alphabet, Microsoft, dan Amazon nongkrong di zona merah setelah imbal hasil obligasi pemerintah AS meningkat. Ya, saham-saham raksasa teknologi berkategori growth stocks biasanya tumbang paling parah ketika yield obligasi pemerintah AS sedang subur.
Dua pentolan aset kripto, Bitcoin (BTC) dan Ether (ETH), terlihat tak berdaya pagi ini. Nilai BTC terlihat di level US$60.835 per keping pada pukul 08.00 WIB alias melorot 1,28% dalam sehari terakhir. Di sisi lain, ETH terlihat nangkring di US$4.303 per keping, turun 0,34% di periode yang sama.
BTC dan ETH rehat sejenak setelah mengalami reli masing-masing 40% dan 45% sepanjang Oktober. Meski demikian, komunitas kripto meyakini bahwa November akan bernasib mujur pada November berdasarkan siklus empat tahunan Bitcoin.
Raut muram BTC dan ETH nampaknya tak terlihat pada DOT. Koin native jaringan Polkadot tersebut akhirnya mencetak rekor US$51,57 per keping kemarin menjelang lelang parachain yang sedianya akan berlangsung bulan ini. Trader nampaknya memiliki firasat bahwa lelang parachain sukses di jaringan “adik” Polkadot, Kusama, juga akan terjadi di Polkadot.
Pada Senin pukul 08.30 WIB, DOT bertengger di posisi US$49,46 atau naik 14,04% dalam sehari terakhir.
Kabar lainnya, badan regulator yang dipimpin Kementerian Keuangan AS meminta kongres negara Paman Sam tersebut untuk “mengatur” penerbit stablecoins. Selain itu, otoritas yang dimaksud juga meminta lembaga jasa keuangan AS untuk menilai apakah peran aset digital tersebut di sistem pembayaran AS berisiko memberikan risiko keuangan sistemik.
Menurut laporan tersebut, nilai stablecoins, yang misalnya terdiri dari Tether; USD Coin; dan Binance USD, telah meroket 500% dalam setahun terakhir dan menorehkan kapitalisasi pasar US$127 miliar.
Harga emas spot terlihat di posisi US$1.789,48 per ons pada pukul 08.00 WIB atau naik 0,6% dalam 24 jam terakhir. Harga emas berjangka kontrak Desember ikut manjat 0,7% ke US$1.791,8 per ons di waktu yang sama.
Nilai sang logam mulia terdongkrak setelah nilai Dolar AS keok. Kini, pelaku pasar menanti rapat pemangku kebijakan bank sentral AS The Fed pada 3 hingga 4 November mendatang untuk mengetahui nasib kebijakan tapering.
Indeks Dolar AS bertengger di 93,89, melemah 0,32% dalam sehari terakhir. Nilai Dolar AS harus lunglai lantaran pelaku pasar menanti rapat The Fed pekan ini. Rencananya, otoritas moneter AS tersebut akan mengumumkan tapering dalam rapat tersebut. Sentimen tapering selama ini menjadi bahan bakar bagi Dolar AS untuk melaju kencang beberapa pekan terakhir.
Nilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di level 6.552,98 poin pada penutupan perdagangan Senin (1/11) atau turun 0,58% dibanding sesi perdagangan sebelumnya.
Sang indeks domestik nampaknya masih memasuki fase konsolidasi hari ini. Selain itu, pelaku pasar harus mengantisipasi kinerja emiten batu bara setelah harga komoditas tersebut pecah berkeping-keping.
Kemarin, harga batu bara Newcastle terjun bebas 30% dan menjadi penurunan paling tajam dalam lima tahun terakhir setelah pemerintah China berniat membatasi harga baru bara.
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Bagikan artikel ini