Selamat pagi, Sobat Cuan! Perilisan data ketenagakerjaan AS akhir pekan lalu tampaknya menjadi pukulan telak bagi indeks saham AS. Namun, pasar kripto sepertinya cepat melakukan priced in terhadap sentimen tersebut meski masih terlihat gamang. Yuk, simak selengkapnya di Pluang Pagi berikut!
Indeks Saham AS
- Trio indeks saham Amerika Serikat (AS) terjun bebas menutup sesi perdagangan Jumat (7/10). Nilai Dow Jones Industrial Average (DJIA) melemah 2,1%, sementara nilai S&P 500 dan Nasdaq terperosok lebih dalam masing-masing 2,8% dan 3,8%.
- Pelaku pasar semakin menjauhi pasar modal AS lantaran takut bahwa bank sentral AS The Fed kemungkinan masih akan meneruskan kebijakan moneter yang agresif. Kekhawatiran itu muncul setelah data ketenagakerjaan AS secara mengejutkan masih terlihat kokoh.
- Akhir pekan lalu, Biro Statistik Ketenagakerjaan AS mengatakan bahwa sebanyak 263.000 tenaga kerja baru berhasil diserap dunia usaha AS sepanjang September. Angka tersebut lebih tinggi dari ekspektasi analis yakni 250.000 tenaga kerja.
- Selain itu, tingkat pengangguran AS pun turun ke level 3,5% di bulan yang sama. Data-data tersebut memberi sinyal bahwa ekonomi AS masih "baik-baik saja" sehingga The Fed harusnya masih punya ruang untuk mengerek suku bunga acuannya demi meredam inflasi.
- Menyadari kemungkinan tersebut, pelaku pasar pun berbondong-bondong hijrah ke pasar obligasi pemerintah AS. Imbasnya, tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS pun ikut menanjak.
- Sayangnya, peristiwa tersebut menghantam kinerja saham-saham teknologi. Nilai saham Microsoft, misalnya, melemah lebih dari 5% diikuti oleh nilai saham Meta Platforms, Apple, dan Alphabet.
- Selama ini, tingkat imbal hasil obligasi AS punya korelasi negatif dengan kinerja saham teknologi. Pasalnya, pelaku pasar selalu membandingkan return saham berkategori growth stocks yang berisiko tinggi dengan return instrumen berpendapatan tetap yang minim risiko.
- Di samping itu, lunglainya kinerja saham-saham produsen chip semikonduktor juga jadi faktor yang menyeret kinerja indeks saham AS.
- Nilai saham AMD, contohnya, longsor 14% setelah mengumumkan hasil awal kinerja keuangan kuartal III yang tidak selaras dengan estimasi analis. Pelemahan permintaan di pasar komputer ritel dituding menjadi biang keladi atas hasil tersebut.
- Pelaku pasar kemudian meyakini bahwa hal yang sama juga akan terjadi di produsen chip lainnya. Oleh karenanya, tak heran jika kemudian nilai saham NVIDIA dan Qualcom ikut melandai masing-masing 8% dan 3%.
Baca Juga: Pasar Sepekan: Market Mencoba Santai Meski Ancaman Ekonomi Mengintai
Aset Kripto
- Sementara itu, kondisi pasar kripto pada Senin pagi terlihat menghijau. Melansir Coinmarketcap pukul 08.00 WIB, 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar bertengger di teritori positif jika diukur dalam 24 jam terakhir.
- Nilai Bitcoin (BTC), contohnya, menguat 0,46% ke US$19.492 per keping dalam 24 jam terakhir. Sementara nilai Ether (ETH) melaju 1,49% ke US$1.332 per keping di waktu yang sama.
- Altcoin lainnya juga tak mau ketinggalan. Nilai Binance Coin (BNB), Cardano (ADA), dan Shiba Inu (SHIB) menguat di bawah 1% dalam sehari belakangan. Sementara nilai Polkadot (DOT) dan Polygon (MATIC) menanjak lebih dari 3% di waktu yang sama.
- Dari jajaran aset kripto utama, terdapat XRP yang membukukan pertumbuhan nilai paling apik yakni 5,59% dalam 24 jam terakhir.
- Meski terlihat menguat, pergerakan harga aset kripto sejatinya masih dalam fase sideways. Hal ini mengindikasikan bahwa pelaku pasar masih bimbang dalam mengambil keputusan di pasar kripto.
- Rupanya, pikiran pelaku pasar masih berkecamuk dibayangi kelanjutan kebijakan moneter The Fed yang ketat. Akibatnya, mereka pun tak mau jor-joran untuk beraksi di pasar kripto.
- Di samping itu, mereka juga tampaknya bakal melakukan aksi beli secara all out jika harga BTC kembali mengarah ke level US$20.500. "Sekarang, tugas kaum bull adalah menjaga harga BTC di level US$19.500 per keping agar momentum reli tetap terjaga," jelas CEO BitBull Capital Joe DiPasquale seperti dikutip Coindesk.
- Lebih lanjut, analis juga menemukan bahwa pelaku pasar saat ini sepertinya lebih melirik altcoin sembari menunggu konsolidasi harga BTC usai. Makanya, kinerja harga altcoin saat ini relatif lebih baik dari BTC jika diukur dari persentase penguatannya.
Emas
- Harga emas di pasar spot berada di US$1.693 per ons pada pukul 08.15 WIB, melemah tipis dibanding posisi akhir pekan lalu US$1.695 per ons.
- Nilai sang logam mulia cenderung jalan di tempat karena pelaku pasar juga masih mencerna dampak data ketenagakerjaan AS terhadap langkah moneter yang akan diambil The Fed ke depan.
Baca Juga: Kabar Sepekan: Elon Musk Serius Beli Twitter, Credit Suisse Lagi 'Keblinger'
Mulai Perjalanan Investasimu dengan Aman di Pluang!
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, Saham AS, serta lebih dari 140 aset kripto dan belasan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!