Selamat pagi, Sobat Cuan! Tidak terasa sudah memasuki akhir pekan lagi, ya. Agar kamu semangat cari cuan di hari Jumat (10/12), yuk simak kinerja pasar pagi ini di Pluang Pagi berikut!
Trio indeks saham AS akhirnya tersungkur juga setelah ngebut dalam dua hari sebelumnya. Nilai Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun tipis 0,01%, sementara nilai S&P 500 dan Nasdaq masing-masing turun 0,72% dan 1,71% pada sesi perdagangan Kamis (10/12) waktu setempat.
Secara umum, pelaku pasar nampaknya sedang berhati-hati sebelum nyemplung di pasar modal. Sebab, mereka menanti perilisan data inflasi AS November yang sedianya diumumkan hari ini.
Data tersebut akan menjadi salah satu landasan bagi bank sentral AS, The Fed, untuk menentukan arah kebijakan moneternya. Sejauh ini, jajak pendapat ekonom yang dilakukan Reuters menganggap The Fed akan mengerek suku bunga acuannya 25 basis poin pada kuartal III tahun depan.
Selain itu, lesunya pasar modal AS juga disebabkan oleh aksi ambil untung (profit taking) investor. Maklum, investor aji mumpung setelah ketiga indeks saham Wall Street menghijau dua hari sebelumnya.
Meski demikian, lesunya ketiga indeks saham AS tertahan oleh performa mumpuni saham Apple yang baru-baru ini mencetak rekor kapitalisasi pasar US$3 triliun. Hal itu menjadikan valuasi perusahaan Apple hampir setara dengan Produk Domestik Bruto (PDB) Jerman.
Baca juga: Pluang Pagi: Pasar Adem Ayem di Tengah Ancaman Kenaikan Suku Bunga Fed
Aset kripto lagi-lagi terbanting pada pagi hari. Merujuk Coinmarketcap pukul 08.31 WIB, tujuh dari 10 aset kripto berkapitalisasi pasar jumbo sejagat ternyata tengkurap di zona merah.
Nilai Bitcoin (BTC), contohnya, turun 3,88% dalam sehari dan kini bertengger di angka cantik US$48.448,84 per keping. Sementara itu, pesaing terdekatnya Ether (ETH) juga amblas 6,15% ke US$4.152,76 per keping.
Nasib apes pun melanda anggota altcoin lainnya. Nilai Binance Coin (BNB), Solana (SOL), Cardano (ADA), dan Polkadot (DOT) masing-masing luluh 5,08%, 5,77%, 5,65%, dan 7,97%.
Rentetan aset kripto terjun bebas setelah kehadiran sentimen pelarangan penambangan Bitcoin dan aset kripto lainnya. Kali ini, Kazakhstan sudah menyampaikan sikap antipati terhadap pertambangan aset kripto. Pandangan negara Asia Tengah itu mengikuti jejak China dan AS, yang kompak memelototi aktivitas pertambangan kripto karena dianggap boros energi.
Harga emas turun 0,5% dalam sehari terakhir dan kini bertengger di US$1.776,7 per ons pada pagi ini. Nilai sang logam mulia melemah setelah musuh bebuyutannya, nilai Dolar AS, menguat pada periode yang sama.
Sekadar informasi, kenaikan nilai Dolar AS menyebabkan harga emas menjadi relatif lebih mahal bagi mereka yang jarang bertransaksi menggunakan mata uang tersebut. Alhasil, permintaan logam mulia jadi menyusut dan harganya pun ikut surut.
Kendati begitu, investor nampaknya masih bisa berharap bahwa harga emas akan merangkak akhir pekan ini setelah AS mengumumkan tingkat inflasinya pada November.
Jika tingkat inflasi meningkat, maka investor tentu akan memburu emas sebagai aset safe haven. Namun, investor bisa juga ogah mengoleksi emas jika mereka khawatir bahwa inflasi tinggi akan menuntun The Fed untuk mengetatkan kebijakan moneternya.
Baca juga: Pluang Pagi: Saham AS Rekor Lagi, Aset Kripto Ogah Unjuk Gigi
Nilai indeks Dolar AS bertengger di 96,21 poin, meningkat 0,27% dibanding sehari sebelumnya. Hal ini terjadi seiring antisipasi investor atas inflasi AS dan reaksi atas ketatnya data ketenagakerjaan di negara adidaya tersebut.
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Bagikan artikel ini