Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Fitur Proarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Berita & Analisis

Rangkuman Kabar: Harga Minyak Goreng Naik, Rusia Mulai Terusik
shareIcon

Rangkuman Kabar: Harga Minyak Goreng Naik, Rusia Mulai Terusik

16 Mar 2022, 8:43 AM·Waktu baca: 3 menit
shareIcon
Kategori
Rangkuman Kabar: Harga Minyak Goreng Naik, Rusia Mulai Terusik

Selamat sore, Sobat Cuan! Rangkuman Kabar kembali hadir menyapa kamu semua. Kali ini, kabar menarik datang dari sikap pemerintah yang ogah menetapkan HET bagi harga minyak goreng kemasan dan aksi balas dendam Rusia ke AS! Simak selengkapnya!

Rangkuman Kabar Domestik

1. Pemerintah 'Lepas' Harga Minyak Goreng Kemasan

Pemerintah mengatakan tidak akan lagi menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk minyak goreng kemasan sederhana sebesar Rp13.500 dan minyak goreng kemasan premium sebesar Rp14.000. Dengan kata lain, pemerintah akan membiarkan harga minyak kemasan sesuai dengan mekanisme pasar yang berlaku.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah mengambil kebijakan tersebut dengan mempertimbangkan perkembangan ketidakpastian global. Rencananya, kebijakan tersebut berlaku mulai Rabu (16/3) dan akan dituangkan ke dalam satu Peraturan Menteri Perdagangan.

Kendati demikian, pemerintah masih akan memberlakukan HET untuk minyak goreng curah. Namun, HET minyak curah kali ini tercatat di Rp14.000 per liter, lebih tinggi dari regulasi sebelumnya yakni Rp11.500 per liter.

Apa Implikasinya?

Kebijakan tersebut bisa saja kembali menekan daya beli masyarakat dan mengganggu pertumbuhan konsumsi Indonesia di kuartal I. Selain itu, kebijakan ini juga hanya membuat konsumen minyak goreng kemasan beralih ke minyak goreng curah, sehingga pasokan minyak goreng curah di pasar pun bakal surut.

Jika pengetatan suplai terjadi, maka bukan tidak mungkin harga minyak goreng akan kembali meroket dan menyumbang inflasi bahan pangan (volatile food).

2. Jokowi: Indonesia Bisa Raup Laba Rp500 Miliar dari Moto GP

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, perhelatan Moto GP seri Mandalika diharapkan bisa mendulang laba penjualan tiket sebesar Rp500 miliar.Pasalnya, menurut dia, penyelenggara berhasil menjual habis slot 60.000 tiket yang dilepas ke pasar.

Hanya saja, angka tersebut masih merupakan estimasi sementara. 'Nanti kalau event-nya selesai baru kita hitung berapa kira-kira yang masuk tapi semuanya kita hitung setelah nanti event-nya,' jelas mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Apa Implikasinya?

Estimasi laba tersebut bisa saja bernilai mini. Namun, dampak efek pengganda ekonomi dari perhelatan tersebut tentu akan bernilai lebih dari Rp500 miliar.

Sebagai contoh, perhelatan Moto GP tentu akan meningkatkan okupansi hotel, okupansi penerbangan, dan segala kegiatan ekonomi yang terkait. Hal tersebut tentu akan berimbas menjadi kenaikan pendapatan bagi pihak-pihak terkait dan berujung pada pertumbuhan ekonomi di Nusa Tenggara Barat.

Baca juga: Rangkuman Kabar: Surplus Dagang RI Bejibun, Rusia Makin Gak Dikasih Ampun

Rangkuman Kabar Mancanegara

1. 4,7 Juta Orang di Asia Tenggara Melarat Karena COVID-19

Asian Development Bank (ADB) melaporkan bahwa sekitar 4,7 juta orang di Asia Tenggara telah jatuh ke kondisi kemiskinan ekstrem sepanjang 2021 akibat pandemi COVID-19. Fakta baru itu terungkap melalui laporannya bertajuk 'Southeast Asia: Rising from the Pandemic'.

Kemiskinan ini timbul lantaran 9,3 juta orang di kawasan tersebut harus pasrah kehilangan pekerjaan akibat pagebluk yang dimaksud. Adapun kelompok yang paling terkena dampak COVID-19 paling parah adalah pekerja tanpa keterampilan khusus, pekerja di sektor ritel dan perekonomian informal, serta usaha kecil yang tidak memiliki eksistensi digital.

Apa Implikasinya?

Data tersebut seharusnya bisa menjadi catatan bagi pemerintah untuk memfokuskan kebijakannya pada pengentasan kemiskinan pasca pandemi COVID-19. Sehingga, ada baiknya pemerintah dan otoritas moneter memfokuskan regulasinya pada stimulasi ekonomi, penambahan lapangan pekerjaan, dan penambahan investasi langsung.

2. Balas Dendam, Kini Giliran Rusia yang Sanksi AS

Rusia nampaknya mulai gerah dengan rentetan sanksi yang dijatuhkan AS terhadap Rusia. Kemarin, pemerintah negara beruang merah itu mengumumkan aksi 'balas dendam' dalam bentuk pelarangan pejabat tinggi AS untuk memasyki teritori Rusia.

Pejabat-pejabat tersebut di antaranya terdiri dari Presiden AS Joe Biden, Menteri Pertahanan Lloyd Austin, Ketua CIA William Burns, dan penasihat keamanan Gedung Putih Jake Sullivan. Selain itu, Rusia juga ikut melarang Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau untuk menginjakkan kaki di negara tersebut.

Hanya saja, aksi gertak sambal Rusia itu dianggap sebagai sanksi simbolis semata.

Apa Implikasinya?

Sanksi tersebut membuat drama geopolitik Rusia dan Ukraina kian berlarut-larut. Jika tensi geopolitik tak segera padam, maka prospek ekonomi ke depan akan penuh ketidakpastian.

Baca juga: Rangkuman Pasar: Investor Antisipasi Bunga Fed, IHSG & Kripto 'Korslet'

Nikmati Keuntungan dengan Investasi Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emasS&P 500 dan Nasdaq index futures, serta aset kripto dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!

Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!

Sumber: CNN Indonesia, CNBC Indonesia, Al Jazeera

Ditulis oleh
channel logo

Galih Gumelar

Right baner

Galih Gumelar

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait
weekly news
Pasar Sepekan: Rusia Tabuh Genderang 'Perang', Market Ikut Bergelombang
news card image
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1