Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Fitur Proarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Berita & Analisis

Memahami Altcoin Season Index, Sang Pemberi Sinyal Altcoin Season
shareIcon

Memahami Altcoin Season Index, Sang Pemberi Sinyal Altcoin Season

13 Jun 2023, 7:19 AM·Waktu baca: 4 menit
shareIcon
Kategori
Altcoin Season Index

Altcoin Season Index adalah indikator yang digunakan untuk memberi sinyal terkait datangnya musim altcoin. Yuk, pelajari indeks satu ini!

Apa itu Altcoin Season Index?

Altcoin Season Index berfungsi untuk menerjemahkan apakah kecondongan pelaku pasar cryptocurrency saat ini tertuju pada koin-koin alternatif alias altcoin. Selain itu, indeks ini disusun untuk mengetahui apakah pasar kripto saat ini tengah mengalami "musim altcoin" (altcoin season).

Untuk mengetahuinya, komunitas kripto pun akhirnya membuat indeks yang disusun berdasarkan kinerja 50 altcoin terbaik dalam 90 hari terakhir. Kemudian, indeks disajikan dalam bentuk persentase kinerja return on investment (ROI) altcoin pilihan tersebut versus Bitcoin (BTC), yang merupakan keterbalikan dari altcoin.

Jika kinerja altcoin yang lebih unggul, maka artinya pasar kripto tengah memasuki waktu altcoin season. Namun sebenarnya, apa sih definisi utama dari altcoin season?

Baca Juga: Apa Itu Konsep Mineable dan Unminable Coin dalam Jagat Kripto?

Apa Itu Altcoin Season dan Bagaimana Altcoin Season Index Melacaknya?

Pasar kripto memiliki siklus yang identik dengan pasar aset pada umumnya, yakni bullish dan bearish. Bedanya, karakteristik pergerakan dana di tiap fase siklus pada pasar cryptocurrency cukup unik.

Saat pasar sedang mengalami bullish, yakni saat dimana mayoritas harga aset sedang uptrend, investor cenderung mendiversifikasi dananya pada sejumlah koin berbeda dengan kinerja baik. Koin-koin tersebut dinamakan altcoin.

Trader bahkan tak segan menjual kepemilikannya terhadap Bitcoin untuk memborong altcoin potensial. Tujuannya, tentu untuk memperluas margin keuntungan dari fluktuasi harga aset. Namun, aksi ini berimbas pada susutnya kapitalisasi Bitcoin dan memicu musim altcoin.

Nah, hal tersebut pun akan berujung pada Altcoin Season atau periode di mana koin-koin selain BTC menunjukkan performa nilai yang lebih baik dibanding BTC.

Adapun patokan atas kehadiran Altcoin Season ditunjukkan melalui Altcoin Season Index. Jika indeks tersebut menunjukkan bahwa  75% dari 50 koin alternatif teratas terlihat berkinerja lebih baik dari BTC selama 90, maka musim koin alternatif telah dimulai.

Pada masa ini, selera risiko pelaku pasar sedang tinggi-tingginya sehingga mereka pun hijrah ke golongan aset kripto altcoin, yang dianggap punya risiko fluktuasi harga lebih bahaya ketimbang BTC. Dengan kata lain, altcoin season terjadi saat capital inflow ke pasar koin alternatif lebih besar ketimbang pasar BTC.

Sebaliknya, pada fase bearish, dana cenderung bergerak ke aset-aset minim risiko. Kapitalisasi pasar Bitcoin yang besar membuat risiko aset kripto jawara ini terbilang minim. Karenanya, saat pasar kripto sedang lesu, BTC selalu mendominasi pasar kripto.

Nah, untuk mengetahui apakah BTC sedang mendominasi pasar kripto saat ini, trader juga bisa menggunakan Altcoin Season Index. Jika kinerja 75% dari total top 50 altcoin kalah dari kinerja Bitcoin dalam kurun 90 hari, maka kondisi itu disebut Bitcoin season.

Baca Juga: Memahami Altcoin Dominance dan Manfaatnya di Jagat Kripto

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Altcoin Season

Tentunya altcoin season bukan sebatas fenomena siklus pasar kripto. Sejumlah faktor mepmengaruhi terjadinya altcoin season, di antaranya:

1. Sentimen Pasar

Psikologi kolektif dibalik perilaku trader amat memengaruhi terjadinya musim altcoin. Misalnya saja, jika harga Bitcoin yang sangat mahal itu sedang terkoreksi, maka trader kripto biasanya panik dan menjual asetnya untuk mengurangi potensi kerugian yang lebih besar.

Sentimen juga dapat berasal dari pendatang baru yang tengah diperbincangkan. Misalnya saja popularitas memecoin yang sempat menjadi buah bibir dan membuat trader lupa sementara mengenai eksistensi BTC.

2. Berita dan Fenomena

Berita terkait perkembangan jagat kripto amat mempengaruhi pergerakan pasar. Contohnya, booming non-fungible token (NFT) yang sempat naik daun ikut mendongkrak popularitas altcoin.

Selain itu, berita positif mengenai proyek potensial atau inovasi terbaru di pasar kripto juga dapat memicu musim altcoin. Hal ini pernah terjadi pada tahun 2020-2021 saat protokol keuangan terdesentralisasi (DeFi) memungkinkan peluang cuan dari aktifitas lending dan yield farming.

3. Perkembangan Teknologi

Faktor lain yang memainkan peran kunci ialah perkembangan teknologi. Salah satu contohnya ialah proyek blockchain lapis kedua di tiap blockchain. Tiap kali proyek layer kedua dirilis, selalu terjadi reli harga aset. Pasalnya, proyek ini merupakan solusi skalabilitas yang jadi salah satu persoalan inti trilema blockchain.

Mengapa Altcoin Season Index Penting?

Meski sederhana, indeks ini ternyata memberi isyarat yang luas bagi komunitas kripto. Apa saja manfaatnya?

1. Altcoin Season Index Memberi Tahu Dinamika di Pasar Kripto

Indeks ini dapat membaca dinamika pergeseran selera komunitas kripto lantaran persentasenya didasarkan pada perhitungan ROI altcoin. Alih-alih terpaku pada nomimal kapitalisasi pasar, ROI lebih mencerminkan performa aset sebagai instrumen investasi.

Sebagai contoh, harga Bitcoin bisa saja terus bangkit dalam sekian periode. Namun, jika ROI-nya lebih rendah dari altcoin, maka pelaku pasar pun kemungkinan akan condong mengoleksi altcoin ketimbang si raja aset kripto tersebut.

2. Pertanda 'Musim Cuan' bagi Trader Bermodal Cekak

Altcoin Season Index bisa memberi petunjuk mengenai musim altcoin, yang selama ini digadang sebagai periode "lebaran" bagi para trader bermodal minim. Apa alasannya?

Seperti yang diketahui, saat ini Bitcoin adalah aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, yakni sekitar 45 hingga 50% dari total kapitalisasi pasar cryptocurrency. Namun, popularitas Bitcoin tersebut juga tercermin dari harganya yang mahal.

Per 13 Juni 2023, misalnya, satu keping BTC dibanderol sekitar US$26.000, sehingga tak semua trader bisa membelinya secara utuh. Sehingga, salah satu cara bagi trader untuk mendulang cuan dari banyaknya kuantitas koin adalah dengan "bermain" di pasar altcoin. Maklum saja, harga altcoin memang lebih rendah dari BTC sehingga mereka bisa menggaet koin-koin tersebut hingga berkeping-keping banyaknya.

Bahkan, dengan sisa dana trading yang dimiliki, mereka bisa membeli altcoin yang berbeda sebagai upaya diversifikasi. Jika pelaku pasar mengoleksi beberapa jenis altcoin yang sedang naik daun, tentu cuan yang mereka raup juga bisa lebih tinggi, bukan?

Mulai Perjalanan Investasimu dengan Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi Saham ASindeks saham ASemas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!

Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!

Sumber: beincrypto, monitalks

Ditulis oleh
channel logo

Fathia Nurul Haq

Right baner

Fathia Nurul Haq

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait
crypto
Mengenal Istilah 'Ethereum Killer' dalam Kripto. Apakah Itu?
news card image
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1