Selamat berakhir pekan, Sobat Cuan! Menemani akhir pekanmu kali ini, tidak ada salahnya kamu menyimak Kabar Sepekan berikut! Kali ini, terdapat kabar mengenai investor kripto dalam negeri yang meningkat pesat plus kembalinya gairah bisnis di AS!
Bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed nampaknya bakal makin ngebet mengerek suku bunga acuannya di rapat-rapat FOMC berikutnya. Tingginya inflasi, plus kondisi lapangan kerja yang membaik, menjadi dua alasan otoritas moneter AS tersebut untuk mengetatkan kebijakan moneternya.
Pada Senin (21/3), Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan, The Fed tak segan-segan bakal menaikkan suku bunga lebih dari 25 basis poin jika memang inflasi sulit dibendung.
Sehari setelahnya, Presiden The Fed St. Louis James Bullard mengatakan, The Fed perlu mengetatkan kebijakan moneternya untuk mengekang inflasi yang teramat parah. Bahkan, kalau perlu, bank sentral AS bisa mengerek suku bunga acuannya hingga mencapai 3% di akhir 2022.
Kegiatan usaha di AS nampaknya terlihat makin bergairah. Sinyal-sinyal itu terlihat dari hasil positif rentetan data-data makroekonomi AS yang dirilis sepanjang pekan ini.
Pertama, data Indeks Pembelian Manajer (PMI) komposit milik lembaga S&P Global menunjukkan skor 58,5 pada Maret atau naik dari 55,9 di Februari. Angka ini merupakan yang tertinggi sejak Juli 2021.
Sekadar informasi, indeks tersebut melacak hasil output sektor manufaktur dan jasa di Negara Paman Sam tersebut. Sehingga, jika skornya naik, maka ada indikasi kegiatan manufaktur dan jasa AS semakin produktif.
Selain itu, data Departemen Ketenagakerjaan AS merilis bahwa terdapat 187.000 pengangguran yang mengajukan klaim bantuan tunakarya pekan lalu. Angka tersebut menurun 28.000 dibanding pekan sebelumnya, sekaligus menjadi level terendah dalam 52,5 tahun terakhir.
Raksasa teknologi China, Alibaba Group Holding Ltd, berencana melakukan pembelian kembali saham (buyback) senilai US$25 miliar hingga Maret 2024. Aksi korporasi tersebut digadang-gadang menjadi salah satu yang terbesar yang pernah tercatat di sejarah industri teknologi China.
Beberapa analis beranggapan, aksi buyback tersebut juga menjadi sinyal bahwa otoritas China bakal melonggarkan pengetatan regulasinya di jagat internet.
Asal tahu saja, sejak 2020, pemerintah China melancarkan beberapa regulasi yang dianggap bisa menghambat inovasi perusahaan teknologi di negara tirai bambu tersebut, mulai dari kebijakan anti monopoli hingga keamanan data pribadi.
Aksi balas-balasan sanksi ekonomi antara Rusia dengan negara-negara barat makin berlarut-larut, Sobat Cuan!
Kemarin, AS dan sekutunya memberlakukan sanksi baru yang ditujukan untuk memutus rantai pendanaan kepada lebih dari 40 industri pertahanan Rusia. Selain itu, otoritas AS juga bisa memberikan sanksi ekonomi kepada siapapun yang melibatkan pihak Rusia dalam bertransaksi emas.
Namun, Rusia enggan gentar dengan gertak sambal tersebut. Presiden Rusia Vladimir Putin kini memaksa negara-negara yang "tak bersahabat" dengan Rusia untuk menggunakan mata uang Rubel sebagai alat pembayaran sah ketika membeli gas alam dari negara tersebut.
Baca juga: Kabar Sepekan: Harga Minyak Goreng Kian Licin, Fed Mulai Bersikap Dingin
Pencipta klub Non-Fungible Token paling hits Bored Ape Yacht Club, Yuga Labs, meraih dana segar US$450 juta dari putaran pendanaan yang dipimpin Andreessen Horowitz. Berkat pendanaan tersebut, kini perusahaan Web3 tersebut memiliki valuasi US$4 miliar.
Goldman Sachs kini menjadi bank AS besar pertama yang membuka jasa transaksi kripto Over-the-Counter. Aksi ini difasilitasi oleh firma investasi kripto Galaxy Digital yang nantinya bakal membantu jasa jual-beli produk BTC berjangka.
Wakil Menteri Komunikasi dan Multimedia Malaysia Zahidi Zainul mengatakan bahwa negara jiran tersebut harus mengakui Bitcoin (BTC) dan aset kripto lain sebagai alat pembayaran sah.
Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mengatakan, peminat aset kripto di Indonesia meningkat dengan pesat. Lembaga tersebut mencatat, investor kripto per Februari 2022 tercatat 12,4 juta, naik dari akhir 2021 yakni 11,2 juta orang.
International Monetary Fund (IMF) kembali menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari 5,6% menjadi 5,4% di 2022. Lembaga tersebut beralasan, pandemi COVID-19 masih akan menyebabkan dampak negatif yang berkelanjutan bagi ekonomi Indonesia.
Ini merupakan kali kedua IMF menyunat proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pada Januari lalu, lembaga itu juga menurunkan ramalan pertumbuhan ekonomi Indonesia dari 5,9% ke 5,6%.
Bank Indonesia (BI) mencatat likuiditas nasional atau uang beredar dalam arti luas (M2) di angka Rp7.672,4 triliun pada Februari 2022, tumbuh 12,5% dibanding periode sama tahun lalu.
Namun, jika dilihat secara bulanan, maka jumlah uang beredar Februari justru tumbuh melambat 12,8% dibanding Januari.
Jumlah uang beredar selalu dikaitkan dengan kegiatan ekonomi. Biasanya, kenaikan jumlah uang beredar mengindikasikan bahwa konsumsi hingga penyaluran kredit masyarakat tengah membaik.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membuka kemungkinan untuk menaikkan harga batas atas bahan bakar minyak (BBM) beroktan 92, seperti Pertamax, dari Rp14.526 per liter menjadi kisaran Rp16.000 per liter pada April mendatang.
Kebijakan ini mungkin saja ditempuh mempertimbangkan harga minyak mentah dunia yang masih bertengger di atas US$100 per barel. Apalagi, pasokan minyak mentah dari Rusia dan Kazakhstan masih terganggu akibat urusan konflik geopolitik hingga cuaca buruk.
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengaku geram dengan tindak-tanduk produsen mobil listrik, Tesla. Apa alasannya?
Pada Kamis (24/3), Luhut mengaku dihubungi oleh Telsa yang kembali menyampaikan minatnya untuk berinvestasi di Indonesia. Namun, dalam pembicaraan tersebut, Luhut kembali menyinggung sikap Tesla yang terlalu banyak mendikte Indonesia ketika menyampaikan minat yang sama pada 2019.
"Saya bilang, 'Hey Anda itu dua tahun yang lalu sudah telepon saya mau bikin lithium baterai'. Anda semua mau mendikte, saya bilang, 'Hey you cannot do this. Today is different. Kita harus sama'. Saya bilang, 'Kamu nggak bisa begitu lagi. This country is not banana republic! This country is a great country!" tambahnya.
Baca juga: Pluang Insight: Lahan Virtual, Proyek Menggiurkan atau Bakal Gagal Total?
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, serta aset kripto dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Sumber: Bloomberg, Reuters, CNN Indonesia, CNBC Indonesia
Bagikan artikel ini