Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Pluang Web TradingNewarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Berita & Analisis

9 Indikator Perilaku Konsumtif dan Penyebabnya
shareIcon

9 Indikator Perilaku Konsumtif dan Penyebabnya

10 Jul 2023, 9:26 AM·Waktu baca: 4 menit
shareIcon
Kategori
Perilaku Konsumtif

Perilaku konsumtif adalah hal yang sangat dihindari demi kesehatan keuangan. Namun, apa saja ciri-ciri perilaku konsumtif?

Apa Itu Perilaku Konsumtif?

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konsumtif adalah kata sifat dari konsumsi atau hanya memakai dan tidak bisa menghasilkan kebutuhan dan keinginannya secara sendiri. Jika ditempatkan ke dalam konteks gaya hidup, maka perilaku konsumtif adalah gaya hidup berlebihan dalam membeli sesuatu atau membelanjakan uang tanpa skala prioritas dan pertimbangan yang matang.

Umumnya, individu yang memiliki perilaku konsumtif sering disebut boros karena sulit menahan diri untuk membeli barang yang tidak penting atau tidak ia butuhkan. Sehingga, barang-barang yang dibeli pun tidak terpakai dan jadi mubazir.

Perilaku tidak baik ini dapat ditemukan pada semua kelompok usia, tetapi paling sering terjadi di kalangan remaja hingga dewasa. Nah, untuk mengetahui apakah Sobat Cuan termasuk individu yang konsumtif atau tidak, kamu dapat mengukurnya dari indikator perilaku konsumtif. Apa saja indikatornya?

Baca juga: Jadi “Cewek Keren” dengan Menghapus Gaya Hidup Boros

9 Indikator Perilaku Konsumtif

Dalam buku Terperangkap dalam Iklan, dijelaskan bahwa indikator perilaku konsumtif terdiri atas sembilan hal berikut:

1. Membeli Barang Karena Penawaran Khusus Memicu Perilaku Konsumtif

Meskipun barang tidak diperlukan, penawaran khusus seperti diskon atau promo buy 1 get 1 dapat membuat konsumen tergiur untuk membeli barang tersebut.

2. Membeli Barang Karena Kemasan yang Menarik

Hal ini sering terjadi pada industri fesyen dan kecantikan, di mana konsumen akan membeli produk-produk tersebut hanya karena punya kemasan yang menarik.

3. Membeli Barang Karena Gengsi dan Menjaga Penampilan Diri

Maraknya penggunaan media sosial sebagai tempat pamer dapat membuat konsumen berbelanja atas dasar gengsi dan menjaga penampilan dirinya untuk menarik perhatian orang lain.

4. Membeli Barang Atas Pertimbangan Harga

Konsumen dapat membeli barang atas pertimbangan harga dan bukan atas dasar manfaat atau kegunaannya seperti adanya diskon yang menawarkan harga murah ataupun kecenderungan membeli barang mewah untuk menjaga penampilan dan memenuhi gaya hidup mewah.

5. Membeli Barang untuk Menjaga Status Sosial

Konsumen yang memiliki daya beli tinggi dalam berpakaian, berdandan, dan gaya hidup dapat memberi kesan eksklusif dan berasal dari kelas sosial yang tinggi.

6. Membeli Barang Karena Model yang Mengiklankannya

Hal ini umum terjadi di kalangan penggemar yang cenderung meniru gaya idola atau membeli barang yang diiklan-kan idola sebagai bentuk dukungan, walaupun nyatanya barang tersebut tidak akan dipakai dan hanya mengincar "bonus" yang diberikan seperti photocard dan semacamnya.

7. Membeli Barang Mahal untuk Meningkatkan Percaya Diri

Konsumen membeli barang mahal karena percaya apa yang dikatakan iklan tersebut dapat mempercantik penampilan dan menumbuhkan rasa percaya diri.

8. Mencoba Lebih dari Dua Barang Sejenis

Konsumen cenderung memiliki kebiasaan menggunakan produk dengan jenis yang sama dari merek yang berbeda untuk memenuhi rasa penasarannya.

9. Rasa Takut Ketinggalan

Fear of Missing Out (FOMO) alias perasaan takut ketinggalan sesuatu membuat individu menjadi konsumtif. Mereka rela mengeluarkan banyak uang untuk mengikuti apa saja yang sedang tren seperti membeli tiket konser, barang terbaru, atau pergi ke tempat viral meskipun tidak menyukai atau membutuhkan hal tersebut.

Baca juga: S.O.S Tanggal Tua? Ini 7 Trik Hemat yang Menyelamatkanmu dari Sikap Boros

Perilaku Konsumtif Adalah Hal yang Dipengaruhi Beberapa Faktor

Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumtif adalah:

  1. Motivasi. Dorongan dari dalam diri untuk membeli sesuatu atau menggunakan jasa.
  2. Harga diri. Adanya perasaan harga diri yang tidak ingin kalah atau ketinggalan dari yang lain.
  3. Observasi. Sebelum membeli barang, konsumen akan mengamati diri sendiri dan orang lain mengenai barang tersebut.
  4. Pengalaman. Pengalaman adalah proses belajar yang mempengaruhi seseorang dalam menentukan barang yang akan dibeli.
  5. Kepribadian dan konsep diri. Hal ini memuat ide, persepsi, dan sikap yang dimiliki seseorang tentang dirinya.
  6. Kelas sosial, kelompok referensi, dan keluarga. Hal ini dapat mempengaruhi sikap, pendapat, dan perilaku konsumen dalam membeli barang.

Apa Saja Dampak Perilaku Konsumtif?

Secara garis besar, perilaku konsumtif memberikan dampak negatif pada individu seperti:

  1. Terjadi pemborosan. Individu akan kalap membeli barang dan membuat pengeluaran tidak terkontrol.
  2. Terbentuknya perilaku hedonisme. Konsumen gemar menghamburkan uang untuk membeli barang tidak penting demi memenuhi gaya hidup.
  3. Timbul kesenjangan dan kecemburuan sosial. Hal ini menyebabkan munculnya keinginan untuk meniru gaya hidup dan barang yang dimiliki orang lain.
  4. Timbul inflasi. Karena meningkatnya jumlah uang yang beredar dalam masyarakat.
  5. Tidak memiliki dana darurat. Adanya perilaku konsumtif dapat mengurangi kesempatan menabung dan tidak memiliki dana darurat.
  6. Sulit membedakan antara keinginan dan kebutuhan. Karena tidak bisa mengontrol nafsu belanja, konsumen pun kesulitan membedakan antara keinginan dan kebutuhan.
  7. Dapat terlilit utang. Demi memenuhi gaya hidup, individu rela berhutang.

Meskipun banyak dampak negatif, perilaku konsumtif juga memberikan keuntungan bagi produsen dan kegiatan ekonomi lain serta meningkatkan perputaran roda perekonomian.

Baca juga: Tips Belanja Hemat untuk Kamu yang Suka Boros!

Mulai Perjalanan Investasimu dengan Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang untuk investasi Saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!

Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!

Sumber: Katadata

Ditulis oleh
channel logo

Galih Gumelar

Right baner

Galih Gumelar

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait
keuangan
Apa Saja 3 Cara Menghitung Bunga Pinjaman?
news card image
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1