Selamat sore, Sobat Cuan! IHSG lagi-lagi harus terjungkal ke zona merah sementara aset kripto semakin injak pedal gas di Rabu sore. Apa yang terjadi? Simak selengkapnya di Rangkuman Pasar berikut!
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali terkonsolidasi tipis pada perdagangan hari Selasa (26/10). Indeks domestik itu mengalami koreksi sebesar 0,06% ke level 7.043,93 setelah melewati hari perdagangan yang cukup dinamis.
Ironisnya, IHSG justru melemah saat mayoritas indeks Asia maupun Amerika Serikat menari di zona hijau. Ini menandakan konsolidasi yang terjadi merupakan imbas dari sentimen dalam negeri seperti berlanjutnya aksi serok cuan alias profit taking, ditambah dengan tren pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS.
Berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI), nilai tukar Rupiah berada dalam kisaran Rp 15.573,92 sampai dengan Rp15.694,08 per dolar AS, melemah 27 poin dari kisaran kemarin. Kondisi ini tentu membuat pelaku pasar memilih melepas instrumen berdenominasi Rupiah dan menukarkannya ke mata uang Dolar AS.
Para analis berpendapat secara teknikal tren bearish dapat berlanjut. Sejumlah instrumen analisis menunjukkan level IHSG masih berada di zona jenuh beli alias overbought dengan support terdekat berada di angka 7.018.
Meski terkonsolidasi, sebanyak 274 emiten masih mencatatkan kinerja hijau hari ini, diantaranya saham PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) yang menguat 6,72% menjadi Rp286 per lembar saham. Selain itu, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) menjadi salah satu blue chip yang nampang di jajaran top gainers dengan penguatan sebesar 2,89% menjadi Rp9.800 per lembar saham.
Baca Juga: Pluang Pagi: Saham AS Semakin Ganas, Laju Aset Kripto Kian Ngegas
Aset kripto semakin melaju kencang di Rabu sore. Melansir Coinmarketcap pukul 15.21 WIB, 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar tidak ragu-ragu ngebut ke zona hijau dalam 24 jam terakhir.
Nilai aset kripto semakin berjaya seiring menguatnya selera risiko pelaku pasar menyusul pelemahan nilai Dolar AS. Asal tahu saja, nilai indeks Dolar AS pada pukul 15.10 WIB berada di 110,11 atau melorot 1,49% dibanding waktu yang sama sehari sebelumnya.
Selama ini, analis menemukan korelasi negatif antara laju nilai aset kripto dengan nilai Dolar AS. Pasalnya, pelaku pasar tentu akan melepas Dolar AS miliknya jika daya tarik aset tersebut mulai memudar.
Selain itu, selera risiko investor pelaku pasar juga semakin bertenaga setelah muncul peluang bahwa bank sentral AS, The Fed, kemungkinan tidak akan terlalu agresif dalam mengetatkan kebijakan moneternya setelah data-data makroekonomi AS terlihat melempem. Hal itu, tentu saja, akan menjadi berkah bagi kinerja aset berisiko ke depan.
Setelah indeks manufaktur dan jasa AS yang dirilis pekan ini jauh di bawah ekspektasi, terdapat pula indeks kepercayaan konsumen AS yang turun dari 107,8 di September menjadi 102,5 di Oktober. Hal ini menandakan bahwa masyarakat AS tengah waswas terhadap ekonomi ke depan, yang seharusnya menjadi pemicu bagi The Fed untuk mengerem agresivitas kebijakannya.
Baca Juga: Rangkuman Pasar: IHSG Akhirnya Bertekuk Lutut, Kripto Masih Kalang Kabut
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, Saham AS, serta lebih dari 140 aset kripto dan belasan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Bagikan artikel ini