Selamat sore, Sobat Cuan! Apakah kamu masih bisa jaga emosi di Kamis (12/5) sore ini? Pasalnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan pasar kripto masih belum siuman dan belum menunjukkan tanda-tanda bangkit! Simak selengkapnya di Rangkuman Pasar berikut!.
IHSG undur diri dari sesi perdagangan Kamis (12/5) di level 6.599,84 poin, merosot tajam 3,17% dibanding posisi kemarin.
Sang indeks domestik memang sudah terlihat tak selamat di awal sesi perdagangan. Bahkan, nilai tertinggi yang dicatat IHSG sepanjang hari ini adalah posisi pembukaannya, yakni 6.802,32 poin.
Aksi jual pelaku pasar masih menjadi biang kerok pelemahan IHSG hari ini. Awalnya, mereka melancarkan aksi tersebut mengikuti sentimen pasar global yang belum kondusif.
Sebagai buktinya, kemarin trio indeks saham Wall Street pun terpaksa ditutup di teritori negatif. Selain itu, pasar modal seantero Asia juga terlihat kebakaran. Tengok saja nilai indeks Nikkei225 Jepang yang melorot 1,77% pada hari ini. Selain itu, indeks Hang Seng dan Shanghai juga masing-masing ditutup melemah 2,24% dan 0,12% di waktu yang sama.
Namun, belakangan, sebagian pelaku pasar lainnya latah melakukan aksi jual. Mereka tampaknya pasrah menjual asetnya sebelum kerugiannya di pasar modal domestik membengkak.
Jika menilik sektornya, maka sektor teknologi lagi-lagi menjadi tulah bagi IHSG pada hari ini. Ambil contoh nilai saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) yang amblas 6,45%. Di samping itu, terdapat pula saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang ikut terjun 6,31% di saat bersamaan.
Pelaku pasar tampak kompak melepas saham sektor teknologi lantaran khawatir bahwa bank sentral AS The Fed bakal kembali mengetatkan kebijakan moneternya dengan agresif. Hal ini kemungkinan bisa terjadi sebagai respons atas data inflasi tahunan AS yang ternyata masih cukup tinggi, yakni 8,3% pada April.
Sekadar informasi, kenaikan suku bunga acuan dikhawatirkan bakal menghambat laju konsumsi dan investasi, dua faktor utama pertumbuhan ekonomi. Sementara itu, kinerja keuangan perusahaan sektor teknologi bakal gemilang jika prospek ekonomi terlihat cerah.
Lebih lanjut, kinerja IHSG yang melempem pun tak lepas dari maraknya aksi jual investor asing. Pada hari ini, asing tercatat melakukan aksi jual bersih (net foreign sell) sebesar Rp705,37 miliar di pasar reguler.
Mereka terlihat paling getol melego saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar Rp806,6 miliar. Kemudian, mereka juga melepas saham duo bank pelat merah, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), masing-masing sebesar Rp149,7 miliar dan Rp95,6 miliar.
Kendati demikian, bukan berarti asing pun ogah mengakumulasi saham-saham domestik. Buktinya, mereka paling banyak memborong saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) senilai Rp168,3 miliar pada hari ini. Tak ketinggalan, mereka juga mengoleksi saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT Astra International Tbk (ASII) masing-masing Rp113,5 miliar dan Rp65,7 miliar.
Baca juga: Rangkuman Pasar: Gara-Gara Drama UST, Kripto Kembali Bikin Sakit Hati!
Kondisi yang tak lebih baik pun terjadi di pasar kripto. Melansir Coinmarketcap pukul 15.47 WIB, 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar sejagat terlihat makin terjun bebas di zona merah dalam 24 jam terakhir.
Hingga tulisan ini diturunkan, analis masih mencari tahu musabab di balik longsor berjemaah aset kripto pada sore hari ini. Kendati demikian, mereka percaya bahwa drama yang terjadi di seputaran stablecoin besutan Terra, UST, membuat pelaku pasar masih menghindari pasar kripto dan memilih untuk cut loss.
Sekadar informasi, sejak awal pekan ini, UST tidak bisa menjaga nilai tukarnya sebesar 1 UST untuk setiap US$1 setelah UST kelolaan platform keuangan terdesentralisasi (DeFi) Anchor mendadak anjlok dari US$14 miliar menjadi US$8 miliar.
Di samping itu, kegagalan UST dalam menjaga nilai tukarnya diduga juga disebabkan oleh anjloknya nilai Bitcoin (BTC) dan kondisi bearish di pasar kripto. Hal ini terjadi lantaran UST ternyata menggunakan BTC dan Avalanche (AVAX) sebagai reserve asset-nya.
Terra sendiri sudah melakukan langkah mitigasi untuk mengembalikan nilai tukar UST, mulai dari meraih pinjaman US$1,5 miliar hingga melepas BTC secara perlahan.
Kendati demikian, pelaku pasar merasa situasi di pasar kripto masih mencekam. Kabar terbarunya, trader malah semakin melepas UST kelolaannya dan justru ikut melepas stablecoin lainnya. Nah, peristiwa inilah yang diduga menjadi sentimen negatif utama di pasar kripto sore hari ini.
Pasar kripto yang kebakaran pun membuat kapitalisasi pasar kripto saat ini hampir tenggelam menuju US$1 triliun. Bahkan, nilai BTC sempat menyentuh level US$24.500 per keping, yang menjadi level terendahnya dalam 16 bulan terakhir.
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, serta aset kripto dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Bagikan artikel ini